Saat disekolah, Iofi sepertinya masih memikirkan kalung itu. Ia benar-benar menginginkannya tapi tidak punya uang banyak.
Moona melihat Iofi yang murung tentu menjadi sedih dan khawatir juga. Ia pun mencoba menghiburnya.
"Sayang.." Panggil Moona sambil merangkul Iofi
"Hm?" Iofi melirik ke arah Moona"Kamu sedih terus, kenapa? Padahal kan kamu cantik kalau tersenyum, manismu ilang loh kalau sedih terus~!"
"Huft..." Iofi tetap murung, ia pun bersender di bahu Moona.Moona terdiam lalu tersenyum.
"Iofi, kamu mau kalung itu?"
"Hm.." Iofi hanya mengangguk pelan, lalu ia kembali duduk dengan tegak.Moona tertawa kecil melihat tingkah Iofi yang menurutnya lucu itu, lalu ia mengambil sesuatu di saku seragamnya.
"Ini, jaga dengan baik ya"
Iofi menoleh, alangkah terkejutnya ia saat melihat kalung yang ia inginkan itu ada di tangan Moona.
"M-Moona?! Kamu beli??"
"Iya, pake uangku sendiri. Tenang, kamu gak perlu gantiin kok, anggep aja ini hadiah""M-Moon..." Iofi sepertinya masih tak percaya.
Sementara Moona tertawa kecil.
"Sini, aku pasangin ya"Moona pun menggenggam kalung dengan liontin gembok di tangannya. Sementara yang liontin nya kunci ia pasangkan ke leher Iofi.
"Selesai, cantik banget!" Puji Moona
"M-makasih beb.." Wajah Iofi pun mulai memerah.Lalu Moona memasang kalung yang satunya ke lehernya sendiri.
"Nah, memang akan tertutup seragam, tapi baguslah! Kau harus menjaganya ya Iofi, jangan sampai hilang atau putus"
"Tentu saja! Aku akan terus menjaganya!! Ini adalah harta berharga yang menandakan hubungan kita berdua!" Seru Iofi yang nampaknya sangat senang dengan hadiahnya.Tanpa disadari, ada seseorang mengawasi dari kejauhan.
"Tch..!"Hari demi hari berlalu, Moona dan Iofi semakin dekat saja. Mereka benar-benar mencintai satu sama lain.
Suatu hari, saat hendak pulang sekolah, Iofi menghampiri kelas Moona berniat mengajaknya pulang bersama.
"Moona!"
"Eh, maaf beb, aku ekskul paskib hari ini"
"Loh? Bukannya paskib itu harusnya besok ya?"
"Iya, tapi hari ini ada seleksi anggota untuk masuk ke lomba PBB tingkat SMA"
"Ohh, kalau begitu semangat ya!"
"Iya, makasih" Moona pun mengelus lembut kepala Iofi"Kalau begitu, aku pulang duluan!!"
"Hati-hati!!"Iofi pun pergi untuk pulang duluan, ia ingin menunggu Moona seleksi tapi sepertinya itu memakan waktu yang lama. Lagipula, jika ia ingin menunggu, Moona pasti akan menyuruhnya untuk segera pulang.
Iofi turun ke lantai bawah lalu berjalan di koridor lantai bawah.
Tiba-tiba, ia dicegat oleh seorang gadis berambut panjang biru tua dan dua temannya.
Iofi mencoba menghindari mereka, namun mereka kerap menghalangi.
"Maaf, ada apa ya?" Tanya Iofi ramah
"Heh, ada apa kau bilang?!" Lalu gadis berambut biru tua itu maju dan menarik kerah seragam Iofi. Iofi tentu terkejut sekaligus agak ketakutan.
"Dengar! Menjauh kau dari Moona!!"
"A-apa? T-tapi kenapa?"
"Moona itu hanya milikku seorang, Stellar!"Rupanya nama gadis itu adalah Stellar. Mendengar hal itu, Iofi mencoba melawan meski ia sedikit takut.
"M-milikmu? Tapi Moona sudah menjadi milikku!! Lepaskan!!"
"Ohh? Kau benar-benar lancang ya!" Lalu Stellar melepaskan kerah seragam Iofi dengan cara mendorong Iofi sampai terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Takkan Pernah Melepaskan Mu - IoMoon Fanfiction
FanfictiePertemuan yang tidak disengaja di sekolah malah membuatnya jatuh cinta? Moona Hoshinova, tak sengaja bertemu dengan gadis yang manis di sekolahnya. Entah kenapa, ia tidak bisa berhenti memikirkannya. Mungkin ini adalah perasaan jatuh cinta. Lalu...