Ide Dara

134 3 0
                                    

Ddrrtt...ddrrtt...ddrrtt...
(Handphone Dara berdering)

"Halo, Dara disini!" Dara menjawab dengan sangat ceria.

"Lo dimana Daraaa??? Gua udah karatan ni nungguin Lo daritadi gak turun-turun!" kesal Vany karena Dara tak kunjung turun menghampirinya.

"Iya Van, iya.. Sabar dulu napa sih? Gua baru kelar, ini mau turun. Gausah marah-marah lah, masih pagi kok udah ngamuk." jawab Dara.

"Ya gimana gua ga ngamuk, disuruh tunggu 5 menit taunya malah hampir setengah jam gua nungguin Lo! Cepet gak? Gua tinggal tau rasa Lo!" ancam Vany.

"Iya bentar, ni gua udah dibawah." Dara mematikan sambungan teleponnya dan langsung menghampiri mobil Vany.

(Didalam mobil Vany)

"Lo bisa ga sih ka..."

"Ssttt!! Udah diam. Mending jalan deh, udah mau telat ni kita." Dara memotong ucapan Vany yang akan memarahinya.

Akhirnya, Dara dan Vany pun berangkat menuju SMA Bina Bangsa, tempat keduanya bersekolah.

=============================

2 sahabat yang merupakan siswi kelas XII, dimana sebentar lagi mereka akan lulus dari masa SMA dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Dara dan Vany sudah bersahabat sejak kelas 5 SD. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain. Kalau orang bilang, "Dimana ada Dara, disitu juga ada Vany", begitupun sebaliknya. Itu dikarenakan mereka kemana-mana selalu berdua.

(Di SMA BINA BANGSA)

"Hai Dara.."
"Selamat pagi Dara.."
"Morning Dara, My Love.."

Dan masih banyak lagi sapaan yang Dara dapat pagi ini dari para penggemarnya disekolah. Sepanjang Dara berjalan menuju kelasnya, sapaan-sapaan itu tidak berhenti.

(Didalam kelas)

"Gua emang tidak terlihat dimata mereka ya? Selalu Lo doang yang disapa, padahal ada gua disini." ucap Vany yang sudah biasa dengan itu semua.

"Haha.. Sabar Vany. Gua kan emang se-mempesona itu, gak heran lah gua punya fans banyak. Lagian siapa sih yang gak tertarik sama gua?" sombong Dara.

"Ada, noh.. Si Gio! Ngelirik Lo aja kagak. Jadi Lo gak se-perfect itu ya, Dara!" jawab Vany.

"Iiss.. Si Gio mah gak masuk hitungan Van.. Tuh cowok kaku bener, gua juga ogah sama kanebo kering!"

"Tapi ya Dar, Lo gak penasaran gitu, kenapa si Gio sama sekali gak ngelirik Lo? tanya Vany kepada Dara.

"Iya juga ya, gua juga bingung Van. Apa gua gak cantik ya dimatanya? Tapi enggak ah, gua cantik." lagi-lagi Dara menyombongkan dirinya.

"Dihh.. pede Lo tingkat dewa!"

"Ya kan emang gua cantik, body gua bagus.. Atau jangan-jangan.....??" ucapan Dara yang menggantung membuat Vany penasaran akan kelanjutannya.

"Atau jangan-jangan apa Dara?" tanya Vany.

"Jangan-jangan si Gio gak normal ya? Kayaknya dia punya kelainan deh." duga Dara.

"Lo yang bener aja deh, masa' iya si Gio yang bentukannya laki banget Lo bilang gak normal sih? Gak mungkin Dara." bantah Vany.

"Siapa yang tau Vanyyy... Bentukan boleh laki, tapi bisa jadi kan dia gak suka cewek. Lo liat aja, dia cuma dekat sama si Juna dari sekian banyaknya orang disekolah ini." kata Dara memperkuat dugaannya.

"Mereka kan udah sahabatan dari kecil, Dar.. Tapi kalau di pikir-pikir bener juga kata Lo. Kayak gak mungkin gitu dia gak punya temen lain selain si Juna. Dihh,, gua takut deh kalau kenyataannya begitu." nah kan, pertahanan Vany mulai goyah ni..

"Nah itu! Gua rasa emang si Gio nya aja yang gak normal. Serem amat iss.." Dara merinding membayangkannya.

"Tapi Van, gua jadi punya ide nih.." Ucap Dara melanjutkan perkataannya.

"Lo jangan aneh-aneh ya! Gausah sok ngide!" larang Vany.

"Gak bisa Van, gua sepenasaran itu. Jadi sepertinya gua akan menjalankan ide gua ini, supaya gua tau kebenarannya." ucap Dara sambil tersenyum miring.

"Emangnya ide Lo apa, Dar?" tanya Vany.

"Gua mau deketin si Gio, gua bakalan coba cari perhatiannya. Gua mau membuktikan dugaan kita bener atau enggak."

"Tapi kok gua takut yaa, ntar si Gio tau terus marah lagi sama Lo."

"Udah, Lo tenang aja. Biar gua yang atur. Tugas Lo cuma tunggu dan lihat hasilnya nanti."

"Yaudah deh kalau gitu. Tapi kalau terjadi sesuatu gua gak ikut-ikutan ya, Daraa!" ternyata Vany masih ragu..

"Iya Vanyy.. Udah deh, gausah bawel. Lo tenang aja!"

Vany pun akhirnya membiarkan Dara melakukan idenya, karena sejujurnya Vany juga sama penasarannya dengan Dara. Entah apa yang akan terjadi nanti, biarlah itu menjadi tanggungan Dara. Karena Vany sudah bilang tidak mau ikut terlibat.

=============================

Hai haii guyss...
Salam kenal yaa, aku baru pertama kali nih nulis hehee
.
.
Jujur agak takut dikit🤏
Tapi gapapa, gak ada salahnya kan kalau aku mencoba ^_^
.
.
Untuk pertama aku buat cerita yang ringan aja dulu, tapi semoga kalian suka yaa..
.
.
Terimakasih yang sudah mau baca dan support aku, sayang kalian 💙

Tak Ku Duga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang