Menghilang?

31 6 0
                                    

Dara sedang berada di tempat fotocopy seberang sekolahnya. Ada beberapa materi yang harus ia fotocopy. Setelah selesai, Dara ingin kembali ke kelas.

Tetapi saat akan menyeberang, ia melihat ada seorang ibu yang hampir saja tertabrak saat akan menyeberang juga. Mungkin si ibu tersebut kurang berhati-hati sampai tak melihat masih ada motor yang lewat saat ia menyeberang. Untung saja Dara sigap menarik si ibu ke pinggir sehingga si ibu masih bisa selamat. Si ibu itu hanya diam, mungkin masih shock dengan apa yang terjadi barusan.

"Astaga, Bu!!" ucap Dara yang berlari dan menarik si ibu ke pinggir jalan.

"Alhamdulillah..." ucapnya lega.

"Ibu gapapa kan?" tanya Dara kepada si ibu yang masih terlihat shock.

"Astaghfirullah.. Ibu gapapa nak. Makasih ya udah nolongin ibu. Ibu gak tau kalau gak ada kamu tadi." ucap si ibu berterima kasih.

"Iya Bu, sama-sama. Lain kali lebih hati-hati ya, Bu. Kalau enggak, ibu minta tolong di bantu nyeberang sama orang. Biar kejadian tadi gak kejadian lagi, Bu." jawab Dara.

"Iya nak. Maaf ya, ibu udah nyusahin kamu." kata si Ibu dengan nada tak enak hati.

"Enggak kok, Bu. Ooh, iya.. Ibu mau kemana ini?" tanya Dara kepada si ibu.

"Ibu mau ke sekolah depan nak. Kamu murid sekolah ini juga kan ya? Dari seragamnya kelihatan." kata si ibu.

"Iya, Bu. Saya murid SMA Bina Bangsa. Maaf, kalau boleh tau ada perlu apa ya ibu ke sekolah?"

"Ibu mau cari anak ibu, dia sudah empat hari gak pulang kerumah. Barangkali anak ibu ada di sekolah." jelas si ibu dengan menunjukkan raut wajah sedihnya.

"Nama anak ibu siapa, ya? Siapa tau saya kenal, bisa bantuin ibunya." tanya Dara.

"Namanya Gio, nak."

"Gio? Gio Revan Abraham bukan, Bu?" tanya Dara memastikan agar tak salah orang.

"Iya, betul. Kamu kenal sama anak ibu?"

"Saya teman sekelasnya Gio, Bu." jawab Dara.

"Oohh.. Kebetulan sekali ibu ketemu sama kamu ya, nak. Gio nya ada kan? Maksud ibu, Gio ada di sekolah kan nak?" tanya Lastri.

"Mmm.. Maaf Bu. Sebenarnya Gio juga udah gak masuk sekolah selama empat hari ini." ucap Dara berhati-hati.

"Kamu serius, nak?"

Dara menjawab hanya dengan menganggukkan kepalanya.

"Ya Allah.. Anak ku.. Kamu dimana nak???" ucap Lastri dengan mata yang sudah berkaca-kaca seperti hendak menangis.

"Maaf kalau saya lancang. Kalau boleh tau, sebenarnya Gio sedang ada masalah apa ya, Bu? Karena semalam saya sempat ketemu dengan Gio di taman kota, Bu. Dari yang saya lihat, sepertinya Gio sedang ada masalah." tanya Dara dengan sangat hati-hati, takut terkesan lancang.

"Kamu beneran ketemu Gio semalam, nak?"

"Iya, Bu. Saya gak sengaja ketemu waktu lagi lewat taman kota." jawab Dara.

Lastri hanya diam dan menangis tanpa berbicara apapun lagi. Dara merasa kasihan melihat ibunya Gio yang menangis karena tak tau dimana anaknya berada.

Dia juga dibuat heran dengan Gio. Lelaki itu semalam mengatakan pamit pulang kerumah karena takut ibunya mencarinya. Tapi kenyataannya, ia tak pulang kerumah sampai saat ini ibunya Gio datang ke sekolah untuk mencari putranya itu.

"Mmmm.. Bu??" panggil Dara pelan.

"Iya nak, ada apa?"

"Ibu pulang aja ya. Nanti saya coba bantu untuk cari tau dimana Gio berada. Anak ibu pasti baik-baik aja kok. Ibu gak perlu terlalu khawatir." ucap Dara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak Ku Duga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang