I Live Again as an Evil Wife

Chapter 12: Sorry

Happy Reading guys!!

•••••

Chapter 12: Maaf

•••••

Alura's POV

"Sepertinya kamu sudah membalas semua dendam kepada anak itu," ucap seseorang yang membuat mataku terbuka.

Alura, dia sedang duduk disampingku sambil menatap lurus kearah depan.

"Mungkin." Aku mencoba untuk duduk, di bantu oleh Alura. "Gue dimana?" tanyaku.

"Kamu pikir, kamu bisa bertemu denganku dimana? Dia cafe? Tentu tidak. Jadi, jawabannya kamu sedang berada di alam mimpimu," jawab Alura dengan nada kesal.

"Sudah berapa lama gue pingsan?" tanyaku penasaran.

Alura menggaruk pelipisnya seakan sedang berpikir. "Mungkin, satu hari?"

Aku kaget dengan jawaban Alura barusan. Satu hari katanya? Bagaimana mungkin?

"Kok bisa selama itu?" tanyaku bingung.

"Tentu saja ini karena kamu adalah jiwa yang baru disini. Mungkin jiwamu belum terbiasa," jawab Alura seadanya.

Aku hanya mengangguk, tidak tau harus menjawab apa.

"Kamu masih belum menjawab pertanyaanku," ucap Alura membuat aku langsung menatapnya.

"Pertanyaan? Yang mana?" tanyaku.

"Astaga, kamu memang sangat pelupa."

"Jawab ajaa."

"Kamu sudah membalas dendam kepada anak itu?"

Aku mengangguk, mengiyakan pertanyaan Alura. "Sudah, tapi belum semuanya sih. 50% dari dendam itu. Sisanya, biar Niel yang urus," jelasku.

Alura mengangguk. "Niel? Panggilan yang sangat unik. Bagaimana kamu bisa terpikir nama seperti itu?"

"Entahlah, gue cuman berpikir."

"Terserah," ucap Alura kesal.

Aku tertawa melihat kekesalan Alura. Ternyata wanita ini cukup menghibur juga. Aku tidak pernah berpikir, bahwa anak ini kesal bisa begitu lucu.

"Nevan," ucap Alura tiba-tiba membuatku langsung terdiam.

Nevan? Kenapa sama dia?

"Dia kenapa? Mati juga?" tanyaku asal-asalan.

Alura menggeleng. "Dia tidak mati, hanya saja sepertinya dia depresi."

Aku mulai tertarik dengan pembicaraan Alura. "Depresi? Kenapa?"

"Mungkin karena dia membunuhmu?"

"Gue nggak peduli. Tapi, gue pengen liat dia depresi. Bisa nggak?"

"Ya. Tentu saja," jawab Alura enteng.