Chapter 3 : Cold Feeling

100 4 0
                                    

Happy Reading!!

••••••

Chapter 3 : Perasaan Beku

••••••

"Perasaan ini sudah beku.
Sudah lama aku menunggu,
kenapa sekarang kamu
menunjukkan kehangatan
hatimu?"

-Kenzo Nathaniel Fernandes

••••••

Author's POV

"Aku suka sama kamu."

Kenzo yang mendengar itu mematung didepan pintu. Apa katanya? Suka?

Tidak. Itu tidak mungkin. Rencana apalagi yang dibuat oleh wanita ini? Apa mungkin dia ingin menghancurkan Kenzo dengan membuat dia terbuai dengan kata-kata barusan? Kenzo tidak akan membiarkan itu.

Kenzo menghela nafas gusar. "Lo ngomong apa? Lo suka sama gue? Ngaco."

Alura menggeleng, "aku nggak bohong!" bantahnya.

Kenzo membalikan badannya, ia dapat melihat Alura yang sedang menatapnya penuh keyakinan. "Dari semua rencana lo, gue rasa ini adalah rencana paling murahan."

Alura tersentak saat mendengar ucapan yang cukup menyakitkan itu. "Kenapa kamu ngomong kayak gitu?"

"Apa rencana lo kali ini? Mau apa? Setelah lo hampir bunuh adik gue, lo mau coba bunuh gue sekarang?"

Bunuh adik Kenzo? Tunggu.... Apa maksudnya? Aku yakin, nggak ada scane tentang ini di novel.

"Pikiran mu terlalu dangkal," gumam Alura.

"Kamu boleh pergi," lanjutnya.

Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Kenzo pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Haa, bertambah masalah yang terjadi.

••••••

"Astaga.." ucap Kenzo yang saat ini sedang berkerja di kantor nya. Pria berusia 24 tahun itu terlihat sangat lelah. Hal ini disebabkan karena ucapan Alura kemarin malam. Kenzo menjadi over thinking seharian.

"Ada apa pak? Kenapa anda terlihat seperti memiliki beban negara?" tanya Albert, asisten pribadi Kenzo.

Kenzo hanya menatap Albert malas. "Santai aja kali ngomong sama gue. Kek sama siapa aja lo."

Albert tersenyum, "sudah seharusnya saya berbicara seperti ini kepada anda pak."

Kenzo melempar pena yang awalnya dia pegang ke arah Albert. "Jijik gue denger lo ngomong gitu."

Albert langsung menangkap pena tersebut. "Parah lo ya. Gue bicara kek gitu karena lo bos gue sat!"

"Walaupun gue bos lo, lo tetap sahabat gue kali. Santai aja. Nggak bakalan gue pecat kok."

Albert hanya memutar bola matanya malas. "Gue serius, lo kenapa? Kayak over thinking gitu?"

Kenzo menghembuskan nafas lelahnya. "Istri gue."

I Live Again as an Evil Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang