content creator abal' (1)

0 1 0
                                    

"Baca cerita beribu-ribu kata bisa.tapi baca Al-Qur'an 1 ayat ga bisa, utamakan membaca Al-Qur'an karena hanya itu yang akan menemani dan menjadi temanmu saat di akhir hidupmu"

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على سيدنا محمد

Happy reading ☄️

Pov HAZIA:

Mendengar perkataan yang dilontarkan oleh ibuku seketika terbayang-bayang di pikiranku. Coba kalian pikirkan bagaimana rasanya bertemu teman lama, pastinya ada rasa senang dan gembira di hati tentunya, aku tidak ingin berbohong bahwa diriku juga merasakan apa yang dirasakan orang lain ketika mendapat moment seperti itu.

Namun, tidak terbayangkan dalam benakku jika diriku akan kembali mengobrol santai tanpa ada rasa canggung diantara dua manusia berlainan jenis itu. Memang aku sudah sangat akrab dengannya seperti kakak beradik tetapi itu dulu dan hal yang pasti bisa menghancurkan kepercayaan diriku bahwa dia bukanlah saudara ataupun keluargaku melainkan hanya seorang mantan tetangga yang akrab di keluarganya maupun keluargaku.

Lamunanku seketika disadarkan dengan tepukan lembut di pundakku yang dilakukan oleh ayah.

"Anggap saja dirimu dan Jabiyu adalah seorang anak kecil yang sedang bermain bersama seperti dahulu" Ujar ayahku seperti tau akan hal yang sedang kupikirkan

Menganggap kami berdua adalah seorang anak kecil itu mudah bagiku, jiwa' manjaku biasanya akan keluar jika melihat suatu permainan yang menyenangkan, berharap semoga aku tidak memalukan di mata kak Jabiyu jika melihat diriku seperti tuyul yang berlarian kesana kemari sambil bermain jika melihat perbedaan tinggi badan yang cukup jauh, perkiraanku kak Jabiyu memiliki tinggi sekitaran 180an sementara diriku hanya 166cm, lumayan lah.

"Kalau begitu, ibu dan ayah pamit duluan. Ingat jangan canggung" Ujar ibuku, dan aku hanya menjawab dengan sebuah anggukan dan dari ujung sudut mataku melihat kak Jabiyu ikut menganggukkan kepalanya.

"Byeee hati-hati di jalan ayah, ibu!" suara teriakan Jabiyu hingga membuat para pengunjung lain memperhatikan ke arah kami.

Aku masih termenung memikirkan bagaimana caranya memulai topic pembicaraan nanti, ibuuu bantulah anakmu ini!.

"Tidak usah banyak berpikir, liburkanlah sejenak pikiranmu itu. Ayo kita masuk!" Ujar kak Jabiyu

Kak Jabiyu berjalan duluan sementara aku masih tetap berdiri diam sambil melihat kearahnya.

"Ha? liburkan pikiran? jadi aku tidak perlu berpikir kah? mengapaaa diriku ini, ck sudahlah."

"KAK JABIYU, TUNGGUU JALAN TUH PELAN PELAN BISA GA SII" menyebalkan, padahal aku hanya melamun sebentar tetapi dia sudah mau masuk ke tempat bermain bukannya menungguku malah meninggalkanku. Dasar tiang lampu merah.

Pov JABIYU:

Seingatku Zia dulu sangat cerewet mengapa sekarang dia banyak diam, apa mungkin karena kami sudah lama tidak bertemu sikapnya menjadi berubah?, baiklah kita lihat saja nanti apakah dia terus terusan diam seperti ini.

Sekarang kami sudah memasuki area permainan, banyak sekali wahana-wahana yang tersedia seperti tempat bermain anak kecil tapi ini versi orang dewasanya ada kolam bola, seluncuran dan masih banyak lagi, sepertinya ini menyenangkan. Tugas ini cukup mudah menurutku dan aku akan membuat kecanggungan yang terjadi di antara kami berdua ini akan segera berakhir, harus berakhir sekarang karena aku membencinya dari awal.

"Kak Jabiyu"

Aku segera membalikkan tubuhku untuk melihat siapa yang memanggilku, ternyata gadisku.

"Iya, ada apa?" Melihat ia yang hanya melihatku dengan wajah berbinar dan raut wajah ceria membuat kedua sudut bibirku naik membentuk sebuah senyuman lebar, indah sekali. Tapi yang membuatku bingung mengapa pertanyaanku tidak di jawab.

"Kenapa ziaa?" Tanya ku untuk kedua kalinya

"Umm, kan tadi disuruh ibu Haya buat video kan?" tanyanya, dan ku jawab dengan sebuah anggukan

"Nah kalau gitu boleh ga aku main di kolam bola?, pleasee"

ya Allah, astaghfirullahadzim kenapa imut banget sih kamuuu. Pipinya itu loh pengen cubit.

"Ya bolehlah, kan kita disini buat nyoba permainan-permainannya coba aja semuanya gapapa. Nanti kakak yang pegangin kamera buat videoin kamu" Jawabku, mendengar itu sepertinya dia sangat senang.

"Terimakasih kak Jabiyu yang tampan  dan manis" ujarnya sambil tersenyum manis ke arahku, benar-benar gadis nakal bisa-bisanya dia membuat aku gagal dalam menutup pintu hatiku yang seharusnya aku tutup rapat-rapat karena dirimu dahulu, kau yang membuat luka dan kau juga yang mengobati luka itu.

"Sama-sama anak kecil" Jawabku

"Ayoo kakak ikut main juga ke kolam bola sama Ziaa!" Ujarnya

Apa? sungguh dia mengajakku juga?, aku senang sekali sampai rasakan ingin berteriak dan mengatakan ke seluruh manusia bahwa hari ini adalah hari yang bahagia dalam hidupku,sangking gembiranya.

"Emangnya boleh?"

"Boleh dong, nanti sekalian fotoin aku yaa kak tomat"

"Iyaa, boleh strawberry kecilku"

Setelah itu aku hanya mengikuti arah perginya Hazia dari belakang, dia sepertinya sangat senang terlihat dari raut wajahnya yang tadi datar tanpa ekspresi sekarang senyum yang indah selalu tercetak jelas di wajah manisnya. Benar bukan, aku berhasil membuat kecanggungan ini hilang dalam sekejap.

••••

hehehe.....

Mohon maaf lahir dan batin karena sudah bertahun-tahun aku meninggalkan cerita ini, engga si berbulan-bulan maksudnya💋.

see you next chapter sayang'kuu.

8-oktober-2024




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAZIA VELLAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang