Kamar JohnTen

174 11 2
                                    

Mungkin buat episode Thailand
nya agak sedikit panjang ya. Ga bosen kan? Kalau bosen skip aja gapapa gausah di baca


Setengah hari perjalanan, selama 12 jam. Mereka akhirnya sampai di Krabi island. Setelah mereka sampai dia sana, mereka langsung pergi ke hotel yang memang sudah Winwin pesan sejak tadi malam.

Lalu setelah selesai check in dan segala macam, mereka akhirnya dapat istirahat di kamar masing masing.

Di kamar Seo fam. Ten kini sedang membereskan pakaiannya, pakaian Johnny dan juga pakaian anak anaknya ke dalam lemari. Selesai membereskan baju, Ten kemudian pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih karena memang sudah malam.

Iya, sekarang sudah jam 10 malam. Tadi pagi, mereka berangkat dari Bangkok sekitar jam 9 pagi, lalu saat sampai di Krabi sekitar jam 9 malam.

Kembali lagi, Setelah Ten selesai bersih bersih, dia mengecek kamar Hendery dan Haechan terlebih dahulu. Hendery dan Haechan sengaja di pesankan kamar sendiri, karena satu kamar saja tidak cukup, apalagi mereka sudah besar sekarang. Tapi tenang, kamar Hendery Haechan sama kamar JohnTen punya pintu penghubung di tengahnya. Makanya mengapa, Ten dapat masuk ke kamar Hendery Haechan tanpa kartu.

Saat Ten masuk, terlihat keduanya sudah tertidur lelap di atas kasur masing masing. Ten mendekati keduanya lalu mencium pipi mereka satu persatu. Setelah mencium pipi anak anaknya, Ten kembali ke kamarnya lalu duduk di pinggir ranjang sambil melihat ke arah jendela. Yang memang jendela itu pemandangannya langsung mengarah ke laut. Ten memandang sambil tersenyum, entah apa yang ada di pikirannya.

Melihat Ten yang sedang duduk, Johnny yang baru saja keluar dari kamar mandi kemudian menghampiri Ten.

"Lagi mikirin apa? kok sambil senyum senyum gitu"

"Eh mas. Gapapa, lautnya indah makanya aku senyum senyum" ucap Ten sambil tersenyum ke arah Johnny.

Johnny membalas senyum Ten lalu melihat ke arah jendela. "Iya, benar benar indah ya laut nya. Tapi, kayanya, yang di samping mas lebih indah gak sih?"

Mendengar perkataan Johnny, pipi Ten mendadak memerah. Johnny hanya terkekeh melihat kelakuan suaminya itu.

"Mas gombal deh. Udah ah, aku mau bobo"

Ten naik ke atas kasur lalu mengurung dirinya di dalam selimut.

Johnny masih saja menertawakan tingkah laku Ten.

"Jadi ini asal sifat Haechan? Benar benar mirip"

Setelah itu, Johnny ikut naik ke atas kasur lalu tidur di sebelah Ten yang masih mengurung dirinya di dalam selimut. kemudian Johnny memeluk selimut itu.

Beberapa menit kemudian setelah merasa Johnny sudah tidur. Ten mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut lalu membagikan selimut itu untuk Johnny juga agar Johnny tidak kedinginan. Sebenarnya Johnny belum tidur, dia hanya pura pura tidur untuk melihat berapa lama Ten tahan untuk tidak berinteraksi dengannya.

Keesokan harinya. Ter terbangun sekitar jam 6 pagi. Saat dia melihat ke belakang, ternyata Johnny sudah tidak ada di atas kasur lagi. Pikir Ten, Johnny sedang berada di dalam kamar mandi. Tapi ternyata saat Ten mencoba mengetuk pintu kamar mandi bahkan mencoba memanggil nya dan membuka kamar mandi, kamar mandi itu kosong, tidak ada siapa siapa.

Ten berfikir lagi, apa mungkin Johnny sedang berada di kamar anak anaknya? Nyatanya, saat Ten masuk. Ten hanya menemukan Haechan yang baru saja terbangun dari tidurnya dan Hendery yang masih terlelap di atas kasurnya.

"Selamat pagi adek"

"Eum, pagi juga momma. Dadda ada dimana momma? apa dadda masih tertidur?" Ucap Haechan sambil mengucek matanya

Ten sedikit kebingungan harus menjawab apa. Karena dia sendiri juga tidak tau dimana keberadaan suaminya itu.

"Iya, dadda masih tidur. Adek nanti tolong bantuin momma bangunin abang Dery ya?"

"Iya momma.."

"Terima kasih adek. Kalau begitu, momma kembali ke kamar dulu ya"

Haechan hanya mengangguk. Jujur saja, Haechan masih belum punya cukup energi untuk berinteraksi dengan momma nya. Setelah Ten pergi saja dia kembali tidur di atas kasurnya.

Ten kembali ke kamarnya lalu duduk di atas kasur, setelah itu mengambil handphonenya yang berada di atas meja tepat di sebelah kasurnya. Ten mencoba mencoba menghubungi Johnny dengan cara menge chat nya bahkan sampai mencoba menelponnya. Tapi sayang, tidak ada jawaban sama sekali dari Johnny. Kalau sudah seperti ini, Ten tidak bisa berfikiran positif lagi.

Air mata Ten jatuh perlahan lahan ke bantal yang sedang ia peluk sambil bersandar ke headboard kasur. Untunglah tak lama setelah utu, Johnny datang.

Saat Johnny masuk ke dalam kemarnya, dia kaget melihat Ten yang sedang menangis di atas kasur. Johnny mendekati Ten lalu memeluknya dan bertanya.

"Sayang, kamu kenapa?"

"Mas dari mana aja sih, kok nggak ngabarin aku? Aku takut mas hilang tau"

"Kata siapa mas ga ngabarin kamu? Mas ngabarin sayang kok. Mas bilang, mas mau jogging sama Yuta di bawah. Kalau kamu ga percaya coba buka chat an mas yang paling atas di hari ini" Ucap Johnny panjang lebar.

Merasa tak melihat pesan yang dikirim Johnny, Ten mencob membuka pesan yang Johnny kirim. Ternyata benar adanya. Mungkin karena Ten panik Johnny tidak ada, alhasil dia sampai tak membaca pesan yang dikirim Johnny.

"Ada gak?"

"Ada mas.. Tapi kenapa mas gak jawab telponku?"

"Dua alasan mas gak baca chat kamu dan menjawab telepon mu adalah. Yang pertama, Hp mas, mas silent. Dan yang kedua, Data selulernya mas matikan. Maaf ya sayang" Ucap Johnny sambil mengusap air mata Ten dan kemudian mengusak surai hitam milik Ten

Ten memeluk Johnny lalu menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Johnny kemudian berkata

"Maaf ya mas. Mas punya suami cengeng kaya aku. Di tinggal gaada kabar bentar aja langsung nangis. Seharusnya dulu mas nikah sama orang lain aja jangan sama aku"

Johnny membalas pelukan Ten kemudian mencium keningnya

"Justru sifat kamu yang kaya gini yang selalu bikin mas jatuh cinta sama kamu berkali kali. Mas juga maunya nikah sama kamu doang. Kamu ga liat perjuangan mas buat dapetin kamu?"

"Jangan minta maaf sama mas. Mas ga suka dengar kamu bilang kata maaf ke mas. Yang salah di sini mas, mas harusnya masih di kamar jam segini gak kemana mana. Maaf ya sayang" Johnny kembali mencium kening Ten

Ten jadi merasa tak enak dengan Johnny. Padahal semua itu salahnya, karena dia yang teledor saking paniknya dia tidak membaca pesan Johnny. Tapi Johnny malah tidak suka melihatnya mengucapkan kata maaf kepadanya.

"Udah dulu ya? Mas mau mandi dulu. Bau keringet nih habis jogging satu jam di bawah"

Ten paham lalu melepaskan pelukannya. Kemudian Johnny beranjak mengambil handuk lalu berjalan menuju kamar mandi. Sebelum sampai di depan kamar mandi, masih di depan pintu kamar mandi, Johnny menatap ke arah Ten yang masih duduk di atas kasur. Ten sedikit kebingungan dengan tingkah laku Johnny, ada apa dengannya? Ternyata

"Sayang, mandi bareng mas yuk?"

Pipi Ten memerah. Dia ingin tapi malu. Dia mencoba berpikir keras untuk ini. Untung Johnny mau menunggu jawaban darinya. Setelah beberapa saat, pikiran yang dia pilih adalah, iya dia mau. Ten pun pergi mendekati Johnny. Johnny tersenyum lebar melihat hal seperti ini.

Semoga Ten tidak di terkam bapak beruang

ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ

[TBC]

Kalian pernah bosen baca ceritaku gak sih? Aku kok ngerasa kalian bosen gitu ya. Apalagi yang part Krabi Island, bakalan 3/4 part gitu pasti. Kalian ga bosen apa guys? Tapi buat yang mau baca makasih banyak loh. Sayang banget sama kalian deh

ANAK PAK JO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang