Hari Kelulusan Abang Dery

117 11 0
                                    

Hai semua selamat membaca!

Hari ini adalah hari kelulusan Mark, Hendery dan Xiaojun. Dan seperti biasa, pagi ini Hendery sudah ribet sendiri sama dirinya. Kumpul di gedung tempat Hendery perpisahan paling lambat jam 07.30, sedangkan ini saja sudah jam 06.45. Belum lagi perjalanan dari rumah kesana menempuh waktu sekitar 15 menitan kalau tidak macet, apa gak kalang kabut si Hendery Hendery itu.

"Momma, Dadda, Channie! Dery udah hampir telat ini! Ayo dong..." Ucap Hendery sambil berteriak.

"Iya bang, ini udah pada siap kok. Kamu ga makan dulu emangnya?" Tanya Ten yang datang menemui Hendery yang berada di ruang tamu.

"Oiya, abang belum sarapan! " Hendery lari ke arah ruang makan buat sarapan. Padahal dia sendiri yang teriak teriak buat cepet, eh Taunya dia sendiri yang belum sarapan. Padahal Haechan sama Johnny lagi pada sarapan di ruang makan.

"Katanya tadi suruh cepet cepet. Taunya abang sendiri belum sarapan" Ucap Haechan memanas manaskan keadaan.

"Iya iya tau, abang salah. Udah lah abang mau sarapan. Kamu kalo telat telat abang tinggal loh ya"

"Kan yang setir mobilnya dadda bukan abang, yeuuu"

"Tau kali Chan. Nanti kana bang suruh dadda tinggal kamu bisa. Iya kan dad?"

"Udah Der, makan cepet. Nanti telat salahin Channie lagi"

"Wleee" Haechan memeletkan lidahnya, mengejek Hendery. Hendery hanya memutar bola matanya lalu kembali makan.

Sesampainya di gedung tempat Hendery akan melaksanakan upacara kelulusan SMA..

"Dery!" Panggil Xiaojun.

Hendery yang merasa dirinya dipanggil langsung mencari letak sumber suara yang tadi memanggilnya. Melihat Xiaojun yang melambaikan tangannya, Hendery berjalan menuju ke arah Xiaojun, kemudian Hender duduk tepat di sebelah Xiaojun.

"Cantik banget kamu hari ini" Ucap Hendery melihat penampilan Xiaojun.

"Ah, biasa aja kali Der" Jawab Xiaojun. Terlihat biasa saja, padahal ya begitu.

"Beneran sayang. Hari ini beda kaya hari hari biasanya"

"Hari biasanya jadi aku gak cantik sama sekali? Terus buat apa kamu suka sama aku sampai ngajakin aku pacaran kalau selama ini aku nggak cantik?"

"Gak gitu sayang... Maksud aku itu, kamu selalu cantik dimanapun kapanpun hari apapun. Tapi buat hari ini, cantiknya melebihi hari hari sebelumnya. Paham?"

"Gombal banget sih buaya"

"Kan, aku jelasin salah, nggak aku jelasin juga salah"

"Selama ini kalau aku minta kamu jelasin apa apa kamu ga ikhlas? Ya sudahlah, lain kali aku minta jelasin ke Mark aja. Dia lebih ikhlas dibanding kamu"

"Sayang..."

"Ekhem. Bucinnya jangan disini ya? Ga sopan sama yang jomblo" Jungwoo menegur Hendery dan Xiaojun yang memang sering bucin ga liat liat tempat.

"Makanya cari pacar Woo" Jawab Hendery. Jungwoo hanya memandang Hendery dengan pandangan sinis.

"Iya Woo. Lucas tuh, gamau kamu deketin? Mumpung masih ketemu loh Woo, walau tinggal hari ini sih" Jawab Xiaojun juga.

"Eh kentut kuda, lo pikir semudah itu ngedeketin si Lucas Lucas itu? Dari awal masuk SMA mah aku udah suka sama dia kali. Cuma emang dari dulu anaknya susah di deketin makanya ga aku kejar kejar, ku biarin aja. Biar dia aja yang ngejar aku" Omong Jungwoo Panjang lebar.

"Kirain Lucas cintanya bertepuk sebelah tangan"

"Maksudnya?"

Ups, Hendery tak sengaja mengatakan rahasia antara dia dan Lucas.

"Ga jadi"

Jungwoo memutar bola matanya malas. Tak lama setelah itu, acara kelulusan pun dimulai.

Acara perpisahan telah selesai, semua anak anak berkumpul sesuai kelas untuk melangsungkan foto Bersama untuk yang terakhir kalinya. Selesai berfoto bersama, Hendery berkeliling gedung sembari mencari dimana keberadaan momma, dadda dan adiknya itu. Untungnya, tak lama setelah Hendery mencari, Hendery menemukan ketiganya yang terlihat sedang menunggu Hendery di pintu depan gedung tadi.

"Momma! Abang cariin dimana, Taunya disini" Ucap Hendery

"Kamu yang kita cariin kali bang. Kamu kemana aja? Teman temanmu udah foto sama keluarganya loh" Jawab Ten. Hendery hanya tersenyum melihatkan giginya pada Ten.

"Gatau tadi abang kemana. Abang juga hilang tadi habis foto sekelas"

"Loh, ga foto di panggung kamu bang?"

"Engga, di belakang gedung tadi kok. Wali kelas abang mah memang aneh mom"

"Pantes"

Setelah perbincangan itu, Seo family akhirnya dapat berfoto dengan bantuan Heeseung tentunya. Karena hanya Heeseung yang terlihat tidak sibuk berfoto dan apa segala macam saat itu, dan kebetulan juga Heeseung lewat tepat di depan Hendery. Maka dari itu, Heeseung lah yang Hendery minta tolong untuk membantu.

Selesai berfoto keluarga, Ten mencari dimana letak kedua sahabatnya berada. Setelah bertemu, mereka semua langsung pergi ke studio foto untuk berfoto bersama tentunya. Sayang sekali kalau momen seperti ini tidak mereka simpan kan? Apalagi mereka bertiga sudah bersahabat sejak SMP. Tak terasa, anak pertama mereka sekarang sudah lulus SMA. Tak terhitung lagi, sudah berapa lama mereka bersahabat.

"Momma, Channie request foto samping abang Mark ya?"

"Setelah foto formal ya? Kita harus foto dengan bagus dulu sekarang"

"Tentu saja momma"

Mereka mulai mengatur barisan sesuai dengan keluarga masing masing. Seo family, Johnny berdiri di belakang Ten yang duduk dengan anggun di atas kursi, sedangkan Hendery berada di depan Johnny dan Haechan berada di samping Ten. Nakamoto family, Yuta berdiri sambil di belakang Xiaojun yang sedang duduk sambil memangku Shotaro, Winwin berdiri tepat di samping Yuta, sedangkan Renjun dan Jaemin berdiri di samping kanan dan kiri Xiaojun. Jung family, sama seperti Seo family, Jaehyun berdiri sambil menggendong Sungchan di belakang Taeyong yang sedang duduk sambil memangku Beomgyu, sedangkan Mark berdiri tepat di samping Jaehyun dan Jeno berdiri di depan Jaehyun. Pikirin aja sendiri gimana formasinya, intinhya seperti itu.

Selesai foto formal, sekarang adalah saat yang Haechan tunggu tunggu. Foto dengan gaya bebas.

"Abang Mark, Channie samping abang ya?" Tanya Haechan pada Mark.

"Sini Chan, gapapa kali. Sini sebelahan sama abang" Jawab Mark. Haechan pun tanpa ragu berdiri di samping Mark.

"Siap siap. 1, 2 cekrek" -Fotografer

ㅤㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ
ㅤ​ㅤ͏ㅤ

[END]

Dengan berakhirnya chapter pada kali ini, book Anak Pak Jo dinyatakan tamat. Terima kasih buat semua readers yang mau support karya aku dengan cara vote, komen, simpan di perpustakaan dan apa segala macam terima kasih sekali. Aku sungguh sungguh berterima kasih untuk itu. Maaf kalau akhir akhir ini aku jarang upload cerita atau aku punya salah mungkin sama kalian atau bahkan ceritaku agak aneh gitu mohon dimaafkan karena apa? Setiap manusia pasti memiliki kesalahannya masing masing. Kalau bisa, tolong support aku terus karena setelah ini, aku bakalan publish cerita baru yang tak kalah seru tentunya. Sekali lagi aku ingin mengucapkan banyak terimakasih bagi kalian semua. Dan mungkin, nanti bakalan ada satu bonus chapter, tapi aku juga ga tau bakalan jadi atau engga. Intinya, tungguin book aku yang selanjutnya ya!

ANAK PAK JO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang