Another chance

638 39 2
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Plak.. Plak..
Suara langkah kaki didepan gerbang sekolah swasta itu. Banyak mata memandang nya dari ujung kaki hingga ujung rambut, mungkin mereka belum pernah melihatnya. Wajar, ia adalah murid baru di sekolah Brawijaya. Baru datang hari ini, namun. Auranya sudah membuat geger satu sekolahan, banyak adik kelas berpura-pura mengambil barang jatuh atau bertanya pada satpam hanya untuk sekedar melihat murid baru itu


Hufft.. Gadis berambut pendek itu membuang nafas lega, ia tak terlambat datang ke sekolah barunya di jakarta. Pasalnya, ia baru sampai ke Jakarta pada jam 5 pagi, jadi waktunya untuk bersiap-siap sangatlah sedikit, bahkan. Ia belum membereskan rumah. "Nak, tunggu sebentar lagi ya? Nanti ada yang kesini buat nunjukin arah ke kelas"
Ujar pak satpam dengan suara medok khas Jawa. Gadis itu tersenyum ramah, lalu duduk di bangku depan gerbang sembari menyeruput es teh yang dibelikan oleh pak satpam


"Oh my gosh...! Olineee"


"Lemme kiss youu..! "


"Gila tu anak, tiap hari keren mulu, pacar gw kepelet kagak ya?"


"Gila tu anak, tiap hari keren mulu, pacar gw kepelet kagak ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ricuh dari belakang mulai membuat gadis itu risih. Ia menoleh sejenak, melihat idola para perempuan maupun lelaki lewat sembari melambaikan tangan, bahkan. Mereka meneriakkan namanya sebelum pemilik nama itu mendekat ke arah gerbang. Oline, ia melirik murid baru itu dari ujung kaki hingga ujung rambut, terlihat tertarik, namun. Dengan sorot mata agak sinis. "Kenapa?"
Lirih gadis berambut pendek itu tak kalah sinis dengan sorot mata milik Oline. Oline tersenyum miring, memperlihatkan gingsul miliknya yang membuat senyuman itu semakin manis meskipun ia tak terberniat untuk memberikan hal itu


"Nggak boleh gitu gw ngelihat? Gw kan punya mata" ujar Oline lalu bersedekap. Gadis berambut pendek itu berdiri, menatap mata Oline yang lebih pendek darinya. Oline menelan ludahnya, perasaan itu muncul secara tiba-tiba, ia.. Takut?.. Sebelumnya tak pernah begini. Ia langsung mengalihkan pandangan matanya ke arah leher gadis itu. Sang gadis tersenyum simpul, tangan kanannya meraih pundak milik Oline yang dibaluti jacket berwarna abu, ia menepuk-nepuk jacket itu seolah ingin membersihkan debu. "Katanya punya mata, kok malah ngeliat kearah yang lain? " bisik nya ditelinga kiri milik Oline



'Another'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang