Rasanya seperti melihat sebuah lukisan yang hidup. Dalam perjalanan menuju Dwaraka, ia memperhatikan keindahan alam sekitar sungai yang mengalir deras, pepohonan rimbun, dan suara burung berkicau.
Prisha menghirup udara segar Dwaraka yang dipenuhi aroma bunga dan kebisingan pasar. Setelah pertemuan yang menakjubkan dengan Krishna, dia merasa bersemangat meski masih bingung dengan situasi barunya. Dengan semangat, ia mengikuti Krishna yang mengarah ke istana.
Setibanya di istana, suasana megah dan ornamen yang indah menyambutnya. Prisha melangkah masuk dengan penuh rasa ingin tahu, tetapi hatinya dipenuhi rasa cemas tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Aku akan memperkenalkanmu kepada seseorang yang istimewa," kata Krishna, mengantarnya ke sebuah taman yang rimbun di dalam istana. Di sana, di bawah pepohonan berbunga, Prisha melihat seorang gadis cantik dengan wajah ceria dan senyuman yang tulus.
"Subadra!" seru Krishna, menghampiri gadis itu.
Prisha memperhatikan saat Subadra berbalik, matanya berbinar melihat Krishna. "Kakak, siapa gadis ini?" tanyanya sambil tersenyum hangat pada Prisha.
"Ini Prisha, seorang penari berbakat, dia akan tinggal bersama kita, " jawab Krishna.
Subadra menyambut Prisha dengan antusias. "Senang bertemu denganmu, Prisha! Aku sudah mendengar banyak tentang seni tarian. Aku ingin sekali melihatmu menari!"
Perasaan cemas Prisha mulai menghilang saat ia merasakan kehangatan dan kebaikan dari Subadra. "Aku senang bisa bertemu denganmu juga, Subadra."
"Jika kamu suka, aku bisa mengajarkanmu beberapa gerakan tari yang berbeda," tawar Prisha, bersemangat untuk berbagi passion-nya.
Subadra memasang wajah heran setelah melihat Prisha yang masih dalam keadaan basah dengan baju yang agak pendek. "Baiklah, tapi tunggu, kenapa kamu basah seperti ini Prisha? Lihatlah bajumu."
"Aku tidak tau, terakhir kali sebelum aku tenggelam aku tidak pakai baju ini." Prisha menjawab dengan menutupi tubuhnya dengan tangan.
Subadra menarik tangan Prisha, "Sudahlah, ayo ganti baju mu nanti kau sakit. Sampai jumpa kak Krishna!" Subadra menarik Prisha untuk membawa Prisha ke kamar yang akan dia tempati.
Sesampainya di kamar, Subadra meminta pelayan untuk mencarikan baju untuk diberikan ke Prisha.
Subadra tersenyum. Ia menunjukkan gaun sederhana berwarna cerah yang menggantung di dekatnya. "Kau bisa memakainya. Dan semua baju disini milikmu."Prisha menatap Subadra tidak percaya, rasanya seperti mimpi.
"Apakah ini tidak berlebihan, Subadra?" Prisha memegang tangan Subadra merasa tidak enak.
"Tentu saja! Sudahlah kau bersih-bersih dan ganti pakaian mu," Ucap Subadra.Prisha mulai melangkah kan kaki ke kamar mandi. Setelah memasuki kamar mandi ia merasa takjub dengan kamar mandi yang sangat luas dengan kolam di tengah tengahnya. Ini sangat luar biasa. "Andai saja disini ada gadget, akan ku room tour kamar mandi ini. Besar sekali, " Batin Prisha.
Ia mulai memasukan dirinya di kolam tersebut. Tak lama dari situ para pelayan masuk membawakan alat-alat mandi. Dengan sangat terkejut Prisha berteriak dengan kencang.
"Kalian! Kenapa kalian masuk!" Prisha yang kaget tidak sengaja membentak para pelayan."Maaf, tuan putri. Putri Subadra meminta kamu untuk menyiapkan semua ini. " Para pelayan menunduk sambil menaruh alat-alat mandi.
"Ya, ampun. Maafkan aku, terimakasih telah membawakannya. Dan satu lagi, jangan panggil aku tuan putri. Aku bukan seorang putri. Panggil aku Prisha saja. " Prisha tersenyum akward merasa tidak enak kepada para pelayan.
"Baik, nona Prisha, " Jawab pelayan.Prisha kembali ke kolam. Lagi-lagi ia terkejut karena tiba-tiba para pelayan mulai menggosok bahannya dan membersihkan rambutnya yang panjang itu.
"Teman-teman, sudahlah biar aku saja sendiri kalian boleh keluar, aku bisa melakukannya sendiri. " Prisha menghentikan semua pergerakan para pelayan.
Para pelayan tersebut menatap bingung.
"Bukankah seharusnya kami membantu nona Prisha? ""Terimakasih untuk semua bantuannya tapi untuk mandi biarkan aku melakukannnya sendiri, " Jawab Prisha tersenyum.
Para pelayan menganggukkan kepalanya dan mulai keluar satu persatu. Kini Prisha mendapatkan privasinya untuk membersihkan dirinya sendiri.
03
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISHANARAY (Entangled Destinies)
Fiksi SejarahPrishanaray Lavani, biasa dipanggil Prisha, adalah seorang penari berbakat berusia 18 tahun yang terobsesi dengan kisah-kisah dalam Mahabharata. Tarian Prisha mampu memikat dan menghipnotis siapa pun yang melihatnya. Suatu malam, saat berlatih di te...