20.14

133 63 114
                                    

"senja nan indah adalah bukti tentang besarnya cinta angkasa pada langit."

-mbulann

"bumantra menyimpan baskara nan abirupa,layaknya kita yang memiliki nawasena."

-cakraaa

terimakasih sudah berkunjung diceritaku, semoga kalian suka sama ceritaku.🤗

jangan lupa tinggalkan jejak seperti
vote, komennya🤗

kini mentari mulai terbit dari timur, cahayanya yang indah memasuki jendela Emma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kini mentari mulai terbit dari timur, cahayanya yang indah memasuki jendela Emma. kini jam menunjukkan pukul 06.00. Emma sedang berada di perjalanan menuju ke sekolah, dia tidak mau terlambat di hari pertama masuk ke sekolah. sesampainya di sekolahan Emma pun memarkirkan motor nya di parkiran sekolah, setelah itu Emma pun menuju ke kelas nya yang baru.

saat di perjalanan menuju ke kelas,Emma tanpa sengaja bertemu dengan anak laki-laki yang waktu itu pernah Emma tabrak tanpa tidak sengaja.

"apalah ini. dari kemarin ketemu dia terus,heran akunya." kata hati Emma yang sedikit kesal.

anak laki laki itupun berjalan di sebelah Emma dan mengajaknya mengobrol bersama.
"oyyy, kalau boleh tau kamu di kelas mana?." tanya anak laki-laki itu, yang kini berjalan bersandingan dengan Emma.

"kelas teknologi 1." jawab Emma dengan singkat.

"sama dong, aku juga di kelas teknologi 1."

"ouh begitu yah."

"btw semangat buat pagi ini, semoga kita bisa jadi teman dekat yah."

"ya kamu juga, semoga saja." setelah itu mereka berdua pun berjalan bersama menuju kelas mereka.

sesamapainya di kelas Emma dan anak laki laki itu berpisah. kini Emma sedang mencari teman yang mau duduk denganya, dia ingin duduk dengan levi namun keduluan dengan Naazwa alhasil Emma duduk sendiri di depan tapi mereka masih bersebelahan dan belakang Emma ada Zuraa dan teman baru yang bernama Shofia.

"Zuraa aku pengen tukar bangku, aku takutlah duduk di depan sendiri." Emma sedikit takut untuk duduk sendirian di depan walaupun sebelahnya ada levi dan belakangnya ada Zuraa tapi dia masih takut saja.

"nanti kalau kamu di belakang yang ada kamu gak bisa baca tulisan di papan tulis." terang Zuraa kepada Emma, karena mata Emma rabun jauh.

"Emmaaa, lihat sebelahmu bukannya itu dia yah?." tanya levi kepada Emma, levi sedikit terkejut ternyata mereka sekelas dengan anak laki laki itu.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang