1 MASIH (CINTA PADAMU), DANIEL

16 2 0
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka. Nama tokoh dan Tempat kejadian hanya karangan Author saja.

Isma POV

"Yu, lo serius Daniel bakal datang? Lo gak bohong kan, Yu?" tanya gue ke Ayu karena gak percaya.

"Serius, Is. Gue gak bohong. Gue udah telepon doi, doi bilang mau datang. Saksinya Ajeng tuh, kemaren dia dengar gue teleponan sama Daniel." jawab Ayu sambil nunjuk ke arah Ajeng.

"Iya, kak, bener. Kak Ayu gak bohong. Gue juga dengar kok kalo kak Daniel mau datang. Sama kak Ayu di loud speaker pas lagi teleponan. Jadi gue juga dengar, kak." jelas Ajeng ngeyakinin gue.

"Oke, gue percaya sama lo berdua. Tapi dia tau gak kalo mau kita ajak pergi?" tanya Isma pada kedua sahabatnya.

"Sepertinya gak tau. Lah gue cuma ngajak dia ketemuan doang." jelas Ayu ke gue. "Gue juga gak bilang kalo lo juga ikut." lanjut Ayu lagi.

"Ya udah gak apa-apa, yang penting dia mau datang." gue ngeyakinin diri gue sendiri kalo Daniel bakal datang.

"Nah gitu dong, lo juga harus yakin." sahut Ayu. "Semangat ketemu sama cinta pertamanya!" sahut Ayu lagi nyemangatin gue.

Gue cuma bisa senyum ngedenger omongan Ayu.

"Kak, lo beneran suka sama kak Daniel?" tanya Ajeng ke gue.

"Iya bener." jawab gue singkat.

"Cinta?" tanyanya lagi.

"Iya cinta, dari awal pertama ngeliat dia." jawab gue lagi.

"Cekcekcekcek..." Ajeng geleng-geleng kepala.

"Gue sabar, Jeng."

"Kalo dia gak mau, gimana, kak? Kan secara kalian berdua sama-sama cewek, kak?"

"Entah kenapa, gue yakin dia mau."

"Aamiin!" sahut Ayu. "Biar gak sia-sia penantian lo selama 25 tahun ini."

"Aamiin." jawab gue.

"Anjrit! Lo nunggu selama 25 tahun untuk orang yang lo belum tau dan belum yakin tentang lo, kak?'

Gue hanya menganggukkan kepala.

"Yang lo pun gak tau dia suka atau cinta sama lo atau gak, kak?"

"Iya, Ajeng... Astaga ini anak ya."

"Anak yang udah punya anak ya, kak?"

Gue sama Ayu langsung ketawa.

"Kan gue juga, Jeng." sahut Ayu.

"Yu, tadi lo bilang doi gak tau kalo gue ikut?" tanya gue ke Ayu.

"Iya, doi gak tau. Kenapa emang?"

"Kira-kira dia mau gak ya kalau ketemu gue? Secara kan pasti dia lupa muka gue." gue mulai gak yakin.

"Lo mau tau gak kemarin dia nanya apa gue?" tanya Ayu ke gue.

"Apaan? Dia tanya apa?" gue penasaran.

"Dia tanya, ada Isma gak, Yu?"

"Terus lo jawab apa?"

"Gue jawab aja, gak tau deh, soalnya gue belum tanya-tanya ke Isma."

"Terus dia ngomong apa lagi?"

"Dia gak ngomong apa-apa lagi, tapi gue denger dia bergumam sendiri. Mudah-mudahan Isma ikut. Itu sih yang gue denger, tapi gue gak mau nanya, gak enak."

Gue langsung senyum penuh pengharapan.

Gak berapa lama, Ajeng langsung mukul lengan gue. "Kak, kak... Itu kak Daniel ya?" Ajeng nunjuk seseorang yang mau nyebrang ke arah kita.

Dewi IsmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang