Bab 1

184 20 5
                                    

Suasana pagi di Tsinghua University mulai ramai dengan mahasiswa yang berjalan santai menuju kelas masing-masing. 

He Yu, seperti biasa, sudah berada di lapangan basket setelah menyelesaikan kelas pagi di Fakultas Teknik. Ia dengan santai berlatih, melempar bola dan sesekali melakukan dribbling yang menunjukkan bahwa ia bukan pemain biasa. Dengan tubuh tinggi, proporsi sempurna, dan aura yang karismatik, He Yu menarik perhatian setiap kali ia menginjakkan kaki di lapangan.

Di tepi lapangan, seorang pemuda dengan rambut agak acak, wajah manis dengan postur tubuh atletis mendekat sambil melambaikan tangan. Itu Ming Hao, yang baru selesai kelas desainnya di Fakultas Art & Design. 

Ia langsung menuju lapangan, mengangguk pada He Yu sambil tersenyum lebar.

"Yu Ge, semangat banget latihan-nya," Ming Hao duduk di tepi lapangan sambil membuka botol minuman dan menyeruputnya dengan antusias.

He Yu menyeringai dan mengangkat bahu. "Harus itu! Kalo nggak latihan, siapa yang bakal lindungin kamu dari senior-senior lain yang suka cari gara-gara di lapangan, hah?"

Ming Hao tertawa kecil, dan matanya berkilat dengan penuh antusias. "Ge, kalau aku bisa jadi beban tambahan buat latihan mu, kenapa nggak dari dulu aja angkat aku sebagai barbel?" Neo menggodanya, membuat He Yu tertawa terbahak-bahak.

Belum selesai tawa mereka, Luo Rong muncul dengan senyuman lebar di wajahnya, menenteng sepatu futsal dan bola sepak di satu tangan, langsung menyela obrolan mereka.

"Really? Lao He masih harus ngejaga bayi besar ini?" Luo Rong menggelengkan kepala dengan nada mengejek, "Kayak pasangan udah menikah aja. Kapan kalian pindah statusnya, nih?"

Ming Hao langsung tersedak minumannya, mutiara coklat membelalak ke arah Luo Rong. "Ngomong apa sih, ge?! Aku sama Yu Ge itu—"

"—Cuma sahabat," potong He Yu sambil tertawa, memasukkan bola ke dalam ring dengan satu lompatan yang sempurna. "Dan nggak ada yang bakal bisa ngubah itu."

Luo Rong mengangguk-angguk seolah setuju, meskipun dengan mata yang masih memancarkan tatapan penuh arti. "But others people don't... right

Let's be honest, man. Rela gak ngelepas Ming Hao demi pacar baru nanti?"

Heyu mengerutkan alisnya dan mendecak. "Da ge... pacar cuma selingan doang. Xiao Hao itu permanen."

Ming Hao, yang mendengar pernyataan itu, hanya bisa tertawa malu-malu. Dalam hati, ada kehangatan yang muncul setiap kali mendengar He Yu mengatakannya. 

Dan benar adanya, karena He Yu selalu ada untuknya sejak masa SMP, saat ia dibully oleh senior-senior di sekolah. He Yu adalah satu-satunya yang melindunginya tanpa pamrih, dan sejak saat itu, mereka selalu bersama.

Tak lama kemudian, Hu Lian Xin atau lebih sering dipanggil Xin Er, sahabat perempuan Ming Hao, ikut bergabung. Gadis cantik itu mengenakan pakaian modis yang memperlihatkan selera fashion yang tinggi. Ia melipat tangan di dada, menatap mereka bertiga dengan senyum penuh makna.

"Seperti biasa, dua orang sahabat yang lebih cocok disebut suami-istri di fase bulan madu. Bao Bei, kok setia banget sih sama tiang lampu ini, apa nggak bosen?" ucap Xin Er dengan nada jahil, yang langsung membuat Ming Hao salah tingkah.

Ming Hao langsung menoleh ke arah He Yu yang sedang tersenyum geli. "Diem! Jiejie tolong mulut cantik mu itu dikondisikan!" balas Ming Hao, meskipun dalam hati ia merasa sedikit tersipu dengan ucapan sahabatnya itu.

"Hanya membeberkan fakta yang semua orang lihat, kok," jawab Xin Er sambil mengedipkan mata. "Dan, Lao He, yakin pacar baru mu nggak bakal ngerasa terganggu kalau terus-terusan nempel sama Haohao?"

More Then Just Best-Friend | YeBai/HeyuNeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang