Happy Reading
-
-
-
-
-Begitu memarkirkan mobilnya di halaman luas rumah ini, cowok itu langsung masuk kedalam. Beberapa orang membungkuk padanya dan ia hanya membalasnya dengan tersenyum tipis
Ia mengernyit kan dahinya heran ketika ia merasa rumah ini sangat sepi. Tapi tidak saat ia melangkah di ruang tamu ia melihat satu sosok asing yang sedang duduk di sana
" Siapa dia? " Tanyanya pada salah satu art di sini
" Itu guru lesnya Den Axelle yang baru, Den "
Cowok itu mengangguk dan menatap ke arah orang itu sebentar " Axelle nya ada dimana, Bi? "
" Ada dikamar, Den Arga mau bibi buatkan apa? "
Cowok itu menggeleng pelan, lagian tujuannya kesini hanya untuk menjemput adik sepupunya, Axelle. Dia tidak berniat lama-lama disini
" Ngga perlu Bi, aku langsung ke atas aja "
Cklek!
" Xell, lagi ngapain? " Arga membuka pintu kamar Axelle ketika cowok itu tengah berbaring
Axelle yang mendengar pintu kamarnya terbuka dan suara dari seseorang yang begitu dia hafal buru-buru bangkit dan berdiri " Lama lo bang " Katanya
" Ya, sorry tadi temen-temen gua dateng ke rumah. Gua ga enak kalok ninggalin mereka gitu aja " Arga menjawabnya dengan cengiran di bibirnya
Maafkan Arga yang memang begitu lama. Karena nyatanya Axelle sudah menghubunginya dari pagi tapi ia baru sampe sini udah siang
" Mau kemana? " Tanyanya langsung. Arga sudah hafal jika Axelle menelponnya untuk dijemput , anak ini pasti ada masalah
" Ke kafe lo aja Bang"
Arga mengangguk, kebetulan juga hari ini ia belum kesana " Itu dibawah ada guru baru lo, mau ditinggal? "
Axelle menghela nafas, karena ia yakin pasti setelah ini Axelle akan mendapat amukan dari Abraham. Tapi belajar pun percuma, ia tak akan bisa konsen " Biarin aja, gua lagi ga mau belajar "
Sebenarnya bibi sudah berkali-kali mengetuk pintu kamarnya da bilang jika guru les nya yang baru sudah menunggu di bawah. Tapi Axelle mengabaikannya
Tangan Arga merangkul pundak Axelle dan membawanya keluar kamar " Nanti biar gua yang hadepin papa kalo dia marah sama lo "
*****
" Elena, apa-apaan kamu ini, belum satu bulan kamu sekolah disana, papa sudah dapat panggilan dari pihak sekolah " Ardi____merupakan ayah dari Elena marah besar pada putrinya yang saat ini malah santai duduk di sofa sambil memainkan snack yang baru saja ia beli
" Santai kali pa, aku ga buat masalah kok " Ya seperti itulah adanya
" Ya memang kamu tidak buat masalah, tapi kamu mempermalukan papa. Kenapa bisa nilaimu berada di paling bawah " Ardi memijit pelipisnya pelan, dia pusing dengan tingkah anak perempuan nya ini. Jika terus seperti ini, ia tidak sanggup untuk mengurus anak perempuan semata wayangnya ini sendiri.
Gadis itu meneguk ludah nya susah payah, ia meletakkan snack yang dipegangnya itu ke atas meja dan membalas tatapan sang ayah " Aku lagi mulai beradaptasi, pa. Disekolah semuanya pintar-pintar, lagi pula kenapa papa masukin aku ke sekolah itu sih, udah tau kalau anaknya bodoh soal pelajaran "
![](https://img.wattpad.com/cover/373303250-288-k534001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jay Axelle Dirgantara
Teen FictionAku lebih memilih menangis dan merasakan kesedihan, bagiku itulah yang seharusnya dilakukan. Bagiku kesedihan adalah hal yang tidak perlu ditutupi dengan senyuman, memang apa gunanya senyuman yang sebenarnya berisi kesakitan-kesakitan yang menyesakk...