My Jewel ✔️

Chapter 9 : Baekhyun

Pagi yang mendung, sebentar lagi masuk musim hujan, burung-burung yang selalu bertengger di kabel listrik tak terlihat lagi karena cuaca hari ini memang sedikit lebih dingin dibanding kemarin. Jaera tertahan di kamarnya, ia masih berada dibalik selimut putih yang menutupi seluruh tubuh, serasa tak mau pergi dari zona amannya, tak ingin keluar menghadapi dunia. Seperti bukan Jaera yang biasanya, tapi ia memang terlalu takut menghadapi kenyataan bahwa ia sekarang memang sendiri, tak akan ada lagi teman-teman yang akan membuatnya tersenyum maupun tertawa, tak akan ada lagi kuas dan cat air yang akan menghiasi kanfas putih nya. Benar-benar akan membosankan bagi seorang Kang Jaera

'tok tok'

"Jaera-ya, nak.. Taehyung sudah menunggumu dibawah" terdengar suara ibunya dari balik pintu putih yang sengaja ia kunci. Jaera malah semakin menenggelamkan dirinya dikasur.

Taehyung memang selalu keras kepala

Jaera sangat hafal sikap Taehyung, ia tak akan menjauhi Jaera semudah itu. lalu.. apa yang harus ia lakukan agar Taehyung mau menjauhinya? Taehyung sudah bersama Jaera lebih dari 10 tahun, ia tak akan mudah melepaskan sahabat kecilnya itu. bagi Taehyung melepaskan Jaera adalah kesalahan terbesar yang tak akan pernah ia lakukan. Ia selalu bertekad akan selalu melindungi Jaera dari vampire dan werewolf, bukankah ia pernah berjanji pada Jaera waktu middle school? Taehyung sangat ingat akan janjinya, ia tak akan mengingkari janji yang pernah ia ucapkan

Taehyung masih berdiri, bersender pagar tembok didepan rumah Jaera, menunggu gadis yang ia yakin tak ingin melihatnya lagi itu keluar kamar. Seberapa keras Jaera akan menjauhinya, sekeras itu pula Taehyung akan mendekati Jaera lagi, masa bodoh jika Jaera membencinya, yang akan ia lakukan adalah sama seperti kemarin, melindungi Jaera, walau dari jauh, tanpa sepengetahuan Jaera, keselamatan gadis itulah yang selalu ia utamakan

'duk duk' sesekali Taehyung menendang ringan tembok yang berada dibelakangnya sembari menundukkan kepala. Jujur saja, ia bahkan tak mengerti jalan pikiran gadis bermarga Kang yang sudah 10 tahun lebih itu ia kenal, kenapa Jaera bisa berubah sedrastis itu untuk membencinya? Bukan, Jaera bukan tipe orang seperti itu

Tiba-tiba dengan cepat Jaera melewati Taehyung begitu saja, seperti tak melihat sosok pria yang sudah lama menunggunya untuk berangkat sekolah. Menyadari Jaera sudah keluar rumah, Taehyung pun berjalan tepat dibelakang Jaera, menjaga jarak paling tidak 5 meter dibelakang gadis yang kini sedang berjalan sembari menunduk itu. Jaera, gadis berambut coklat itu menundukkan pandangannya sembari memegang erat tali ransel coklat yang ia gendong

'tap tap tap tap' suara langkah sepatu Taehyung dibelakangnya membuat ia semakin mengeratkan genggamannya pada tali ransel, ia juga memejamkan matanya dalam. Ia benci jika Taehyung keras kepala seperti ini, ia sangat ingin Taehyung menjauh darinya, agar tak ikut terhisap blackhole yang kapan saja akan membuatnya menghilang. Blackhole hitam yang selalu membuatnya ketakutan sekaligus menjadi tempat yang akan ia tuju. Ia sadar, seberapa keraspun ia melawan vampire dan werewolf yang datang padanya setiap hari, ujung-ujungnya ia akan terhisap blackhole itu. benar, seperti kata Kai, ia tak mempunyai jalan keluar, jalan keluarnya hanyalah blackhole, jalan keluar sekaligus jalan akhir baginya

'PIM PIIIMMM'

'wush'

'grep'

Tubuh Jaera seperti melayang ketika seseorang menarik tangannya secara tiba-tiba, tapi sedetik kemudian ia merasakan tubuhnya menghangat sekaligus ia bisa mendengar suara jantung yang berdegup tak menentu. ia hanya bisa mengerjapkan matanya ketika ia sadar apa yang telah terjadi, seseorang tengah memeluknya. Siapa? Tapi, pelukan ini benar-benar menghangatkan tubuhnya sekaligus menghangatkan hatinya. Tapi, rasanya ia mengenal bau tubuh ini, bukankah ini milik...