1

52 16 10
                                    

Lukisan Takdir.

Bab 1

Title: Awal dari segala nya

>>>

Azura berjalan di Lorong sekolah, dia benar-benar sedang terburu-buru karena jam sudah menunjukkan waktu kalau dia bisa saja terlambat di hari pertama masuk sekolahnya,

Dia berlari dengan cepat mengeluarkan seluruh tenaganya setiap dia melihat arloji di pergelangan tangan nya yang terus bergerak, itu semakin membuat nya ketakutan.

Dia tidak banyak berbicara atau melirik ke arah mana pun sama sekali, pandangan nya fokus menatap ke depan, dan yang terdengar hanya suara deru napas nya yang semakin tak karuan.

Azura adalah seorang gadis berumur dua belas tahun (12) tahun. Ciri khasnya adalah rambut hitam berukuran medium yang lembut dan mata berwarna hijau bentuk monoloid agak tajam, kulitnya cerah tapi kini kemerahan karena lelah terus berlari, biasanya kulitnya terlihat putih kekuningan kulitnya.

Dan ... Akhirnya ia sampai di pintu kelas, sekarang dia sudah naik ke kelas enam (6) SD jangan tanya lagi sekarang penampilannya seperti apa, sudah tak karuan, keringat yang membasahi kulit dan menempel di bajunya terlihat sedikit basah, rambut yang sudah lengket nampak licin, dan raut wajah yang tak terkontrol.

Tapi ... Semua orang hanya menatap nya sekilas dan ... Tidak ada yang peduli dengan penampilan nya yang berantakan, semua orang sibuk dengan waktunya masing-masing. Untung guru belum datang, begitulah kata batin Azura.

Azura melirik-lirik ke ruang kelas, tempat duduk belakang adalah incarannya. 'Fyuh untung masih ada yang kosong,' Azura membatin lega.

Dia berjalan, beberapa Langkah lagi Azura sudah akan sampai, tapi tiba-tiba seorang gadis yang tinggi nya hampir sama dengan nya berdiri di depan nya dan menghentikan gadis ber iris hijau itu.

Seketika Azura meneguk ludahnya, tantangan yang baru, sedang datang dan tepatnya ada di hadapan Azura sendiri. Belum habis tadi dia baru saja melewati ruang dan waktu kini dia di suguhkan dengan kejutan yang baru.

Yah ... Dia adalah Rinaya gadis yang mempunya kulit sawo matang khas dan pipi nya yang sedikit chubby dan juga badan nya agak berisi. Dan tugas Azura sekarang adalah meladeni salah satu bandar gosip terkenal di kelasnya, Rinaya itu lah sendiri.

Sebenarnya Rinaya hanya menceritakan gosip pada Azura saja, jadi sebut saja Rinaya ini bandar khusus.

Siap Azura, hari ini, tidak. Setiap hari kau harus Bersiap untuk melakukan ini. - Azura.

Azura tersenyum paksa, terpaksa menyunggingkan bibirnya selebar mungkin dan mulai dengan Acting nya saat harus menghadapai seorang Rinaya.

Senyuman paksa Azura sudah disambut dengan senyuman yang tak kalah sumringan dari patnernya itu. "Hallo Ra ...!!!" Sapa Rinaya benar-benar bersemangat dan antusias dan juga bernada, nada nya yang khas, khas Rinaya.

"Hallo Rina!!!" Sapa balik Azura dengan nada terpaksa nya, atau bisa di bilang nada sandiwaranya.

Rinaya adalah teman dekat Azura, sebenarnya Rinaya dan Azura dekat dengan siapa saja, dan bisa berbaur dengan siapapun, tapi mereka terkadang sangat mencolok Ketika berduaan.

Hah sekarang gosip apa yang harus ku dengar lagi dari anak ini??? - Azura.

"Sini-sini!!!" Titah Rinaya.

Rinaya meminta Azura agar mendekat, seolah akan membisikan
sesuatu, dan mau tak mau Azura menurut.

"Tahu gak?" kata Rinaya.

Lukisan Takdir { Wacaku}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang