Bab 2 : Keanehan

290 37 2
                                    

"Tuan muda jangan berlari terlalu kencang" ucap seorang pelayan sambil berlari mengikuti sesosok anak kecil.

"Tapi aku mau secepatnya bertemu Yun-ge" jawab anak itu sambil berlari kearah gerbang pintu kediamannya.

"DONGJUN JAGA KESOPANAN!" teriak seorang alpha gagah yang merupakan ayah dari anak tersebut, dialah Baili Chengfeng.

Anak kecil yang berlarian itu adalah Baili Dongjun yang merupakan tuan muda dari kediaman Marquis Zhengxi. Wajah yang terlihat imut seperti anak perempuan membuat orang lain bisa salah mengira bahwa dia adalah seorang perempuan. Oleh karena itu, banyak orang yang memperkirakan bahwa dia akan menjadi omega.

____

"Dong-er jangan berlarian seperti itu nanti kalau jatuh kakimu akan berdarah" ucap Ye Yun yang menjadi alasan utama Dongjun berlari kencang.

"Maaf Yun-ge, ini semua karna aku terlalu bersemangat" ucap Dongjun dengan nada menyesal. "Bagaimanapun sangat jarang Yun-ge datang ke kediaman ku kan" lanjutnya lagi dengan mata memelas.

"Hehehe...Dong-er mungkin mulai sekarang aku akan sangat sering datang kerumah mu atau mungkin akan tinggal disini untuk sementara" ucap Ye Yun sambil mencubit kedua pipi milik Dongjun.

"Auuuuww...sakit Yun-ge" ucap Dongjun yang disertai dengan keluhannya tetapi setelah itu dia menyadari sesuatu hal yang aneh.

"Yun-ge jarak kediaman mu dan kediaman ku kan sangat jauh kenapa kau bisa sering-sering datang?" Tanya Dongjun sambil memiringkan kepalanya.

"Duhhh...Dong-er kau sangat imut" ucapnya sambil mengusap-usap pipi Dongjun dengan lebih lembut.

"Itu semua karena rumah ku kebakaran besar Dong-er" lanjutnya lagi dengan nada yang aneh karena terdengar seperti sangat senang untuk keadaan yang sebenarnya sangat menghawatirkan.

"Kenapa Yun-ge terdengar sangat senang? Apa Yun-ge terlalu banyak menghirup asap yah? Otak Yun-ge tidak terbenturkan?" Pikir Dongjun.

Tiba-tiba tanpa adanya aba-aba, Baili Dongjun langsung memegang kepala Yun-ge nya dan meraba-raba kesana kemari seolah-olah sedang mencari sesuatu.

"Yun-ge kau tidak sakit kan?"

"Hahaha..apa maksud mu Dong-er? Sudahlah kita masuk saja dulu mungkin bibi akan segera memberikan kamar untuk ku" ucapnya sambil menarik tangan Dongjun dengan lembut.

____

Tok-tok-tok...

Baili Dongjun langsung membuka pintu kamar tersebut setelah mengetuknya beberapa kali.

"Yun-ge apa aku boleh tidur disini? Aku janji tidak akan berisik" ucap anak berusia 9 tahun itu sambil memelas.

"Dong-er kamu tidak perlu meminta ijin bahkan jika kamu ingin tidur dengan ku setiap hari sampai kita tua pun tidak akan jadi masalah untuk ku" ucap Ye Yun sambil mengusap kepala anak kecil itu.

"Yun-ge kamu sangat aneh sekarang, apa mungkin kepala mu tidak terbentur? Ayo kita ke tabib saja Yun-ge" ucap Dongjun sambil menarik-narik tangan Ye Yun.

"Tapi Yun-ge bagaimana dengan wenjun? Kata a-niang satu kasur hanya boleh diisi dua orang saja dan lebih dari itu merupakan kejahatan" tanya Dongjun karna bingung dengan semua kelakuan Yun-ge nya yang sudah sangat berubah.

"Huh?" Sela Ye Yun karna bingung dengan perkataan Dongjun.

"Jika nanti kau tinggal disini pasti wenjun juga akan datangkan? Dan jika aku tidur dikamar dengan mu pasti wenjun juga ingin tidur bersama kita tapi kata a-niang hal seperti itu tidak boleh dilakukan" jelas Dongjun yang mengungkapkan isi kepalanya.

"Hehehe... Dong-er ku sudah besar rupanya" ucap Ye Yun sambil mencubit pelan kedua pipi Dongjun dengan gemas.

"Tenang saja Dong-er kemungkinan aku tidak akan melanjutkan pertunangan ku" lanjutnya sambil mengusap-usap pipi Dongjun dengan lembut.

"Dong-er jika kau dan aku bertunangan apa kau akan menerimanya?" Tanya Ye Yun dengan nada yang lebih serius.

"Yun-ge sepertinya kita memang harus segera ke tabib!" Ucap Dongjun dengan tegas sambil menarik-narik tangan Yun-ge nya.

"Itu tidak mungkin Yun-ge!!" Tegas Dongjun dengan nada kesalnya.

"Kau ini alpha dan aku juga akan menjadi alpha. Tidak mungkin kita akan bertunangan!" Lanjutnya sambil mengerutkan bibirnya tanda bahwa dia sedang memperlihatkan wajah yang sedang cemberut.

"Hmmm tidak ada yang tau apa yang akan terjadi Dong-er" ucap Ye Yun sambil tersenyum disebelah Dongjun.

Tak terasa hari sudah sangat larut dan Dongjun sudah tertidur pulas disebelah Yun-ge nya. Namun, hal ini berbeda dengan Ye Yun yang masih belum tertidur. Matanya menatap langit-langit kamarnya seolah sedang terhanyut dalam pemikirannya sendiri.

_____

Tak terasa waktu terus berlalu, hari telah berganti minggu mungkin sudah sekitar hampir 2 minggu keluarga Ye tinggal di kediaman Zhengxi. Hal ini sangatlah aneh karena bagaimanapun juga keluarga Ye jelas memiliki uang yang cukup untuk membeli rumah baru atau mungkin tinggal di penginapan mewah.

Jendral Ye beralasan bahwa hampir seluruh hartanya ikut terbakar pada hari tersebut dan satu-satunya orang yang bisa membantunya hanyalah Baili Luocheng yang merupakan saudara angkatnya. Meskipun kaisar sangat tidak senang akan kejadian tersebut tetapi apa daya jika mereka sendiri sudah memutuskannya. Akan sangat aneh jika dia memprotes sesuatu yang sungguh remeh.

Entah apa yang terjadi tetapi yang jelas kediaman Ye benar-benar habis terbakar tanpa ada sisa sedikitpun. Bahkan jarak area kediaman utama dengan pusat kobaran api cukup lumayan jauh tetapi api tersebut seolah-olah melompat jauh dan mengenai kediaman utama. Ditengah kebakaran hebat tersebut terdapat fenomena yang sangat aneh, api seperti memiliki jiwa dan hanya membakar beberapa orang saja seolah-olah api tersebut benar-benar memiliki targetnya sendiri.

Ketika kebakaran itu terjadi tidak ada satupun orangpun dari keluarga utama yang terkena percikan api dan hanya mendapatkan sedikit luka seolah-olah para dewa sedang melindungi mereka. Apakah mungkin ini semua karena karma baik yang telah mereka kumpulkan? Entahlah hanya dewa yang tahu.

_______

Kira-kira lebih bagus ditambahin note tentang alpha-omega atau gak usah?

_______

VOTE KOMENNYA JANGAN LUPA KOCAK!!!

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang