Lilium (01)

136 24 23
                                    

Happy Satnight All💕💕

.

.

.

Dirinya tidak pernah menyangka jika hari ini akan tiba. Waktu di mana akhirnya dia bisa mempersiapkan pernikahannya sendiri. Pernikahan impiannya!

Ditemani alunan lagu blues juga secangkir kopi hitam yang sudah berkurang separuh, manik coklat berbingkai kacamata tipis itu senantiasa menatap antusias pada benda pipih yang menampilkan berbagai gambar bunga yang indah.

Dering dari ponselnya sedikit mengalihkan atensi. Sebuah nama yang diakhiri dengan simbol hati terpampang sebagai identitas pemanggil membuat pria yang sejak tadi fokus pada tabletnya segera menyambut dengan gembira panggilan video dari seberang.

"A-Fei!" sapanya ceria begitu wajah tampan sang kekasih sudah memenuhi layar ponselnya.

"Kau terlihat sangat senang. Apa yang sedang kau lakukan hmm?"

Dengan antusias pria berkacamata bernama Li Lianhua itu menunjukkan hasil buruannya selama tiga jam terakhir.

"Lihatlah, menurutmu mana yang harus aku pilih?" tanyanya dengan mata penuh binar bahagia.

Pria di seberang panggilan menatap sejenak pada layar tablet yang ditunjukkan calon pengantinnya.

"Kau masih belum menentukan buket mana yang ingin kau bawa besok?" tanyanya heran. Seingatnya kekasih manisnya ini sudah heboh perihal buket tangan ini bahkan sejak sebelum kepergiannya satu bulan lalu, tapi sekarang pernikahan keduanya akan terlaksana tak kurang dari satu minggu dan pemuda ini masih sibuk memikirkan buket mana yang akan dia bawa?

"A-Fei ... Semuanya terlihat sangat bagus." ucapnya dengan nada sedikit merengek. "Aku semakin bingung harus memilih yang mana." Bibir tipis itu mencebik lucu hingga membuat pria di seberang panggilan harus ekstra menahan diri agar tidak memesan tiket pesawat saat ini juga.

"Kau bisa pilih buket yang manapun, Sayang. Karena bunga sebagus apapun akan tetap kalah cantik jika disandingkan denganmu."

Blush!

Rona merah seketika menjalar di seluruh pipi putih Li Lianhua kala mendengar rayuan dari sang kekasih. "Gombal!" Dan dia hanya bisa menutupi rasa malunya dengan nada ketus yang gagal, membuat Di Feisheng-sang kekasih yang melihat pemandangan menggemaskan itu hanya bisa tertawa ringan.

"Aku serius, A-Li. Untukku tidak ada bunga yang lebih indah dibanding terataiku (Liánhuā)." Meski masih terdengar nada rayuan di dalamnya, tapi Li Lianhua tau benar jika pria itu tulus mengucapkannya.

"Terserahmu saja," jawabnya sekali lagi dengan nada seolah tak berminat.

"Baiklah-baiklah. Aku akan serius sekarang. Jadi, mana saja buketnya hmm?"

Seakan lupa dengan mode merajuknya, Li Lianhua kini kembali bersemangat menunjukkan layar tablet yang berisi aneka ragam buket tangan untuk pernikahan.

"Hmm bagaimana dengan gambar nomor tiga?" tanya Di Feisheng setelah beberapa saat menganalisa.

"Buket bunga lili?" Kini Li Lianhua beralih menatap tabletnya, melihat lebih seksama dengan pilihan kekasihnya.

"Benar. Kau ingat? Kisah kita bermula dari bunga lili itu juga. Jadi kenapa tidak kita memulai bahtera rumah tangga dengan bunga yang sama?"

Sekali lagi Li Lianhua tidak bisa mencegah aliran darah yang bergerak cepat di seluruh wajahnya begitu mendengar ucapan Di Feisheng. Oh sungguh bahkan pria ini masih ingat bunga apa yang mempertemukan mereka! Jerit hatinya bahagia.

Alstromeria [MLC Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang