Lilium (2)

86 18 11
                                    

Maaf guys ternyata magerku ngga cuma sehari tapi seminggu lebih.  ƪ(‾.‾“)┐
Sambungannya yang kemaren yak. Happy reading 💕
.

.

.

"Li Ge...."

Pemuda dua puluh tiga itu tak sanggup melanjutkan ucapannya. Seakan tambang besar tengah menjerat lehernya, membuat sesak dadanya. Mata bening itu kian memanas tatkala memandang wajah khawatir calon kakak iparnya.

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi Xiaobao. Kenapa membawaku kemari?" tanya Li Lianhua semakin menuntut.

Entah kenapa rasa takut tiba-tiba menghampiri pikirannya. Dia tidak terlalu memperhatikan tadi, tapi setelah sekarang ia baru ingat bagaimana suara calon mertuanya yang terdengar serak bahkan cenderung manahan tangis. Lalu kali ini Xiaobao yang selalu ceria tiba-tiba datang menjemput dengan wajah yang dipenuhi badai salju, membawanya ke rumah sakit tanpa memberi penjelasan yang layak. Sungguh apakah dirinya bisa tenang sekarang?

Sekali lagi ia melihat pada ponsel yang masih tidak memberikan notifikasi apapun dari sang kekasih sejak dua hari lalu. Sesibuk apapun Di Feisheng, pria itu akan selalu memberinya kabar meski hanya pesan singkat. Oh! Bagaimana mungkin sejak kemarin dia tidak menyadari hal ini?!

"Xiaobao katakan! Kenapa kau membawaku kemari!" jeritnya tak lagi bisa menahan diri. Ia hanya perlu memastikan jika apa yang dia takutkan tidak pernah menjadi kenyataan.

"Li Ge...."

Runtuh sudah pertahanan yang sejak tadi ia bangun. Air mata kini membanjiri pipi gembil Xiaobao. Rasa sesak yang sejak tadi ia tahan perlahan terurai seiring buliran bening yang semakin mengalir deras. Hal itu membuat ketakutan Li Lianhua semakin membuncah.

"A-Fei ... dia ... mengalami kecelakaan saat pulang kemari."

"Dan dia meninggal saat tiba di rumah sakit," sambungnya.

Meski diucapkan dengan begitu lirih tapi kalimat itu bagaikan gelegar petir di pendengaran Li Lianhua. Membakar habis seluruh tubuh dan jiwanya hanya dalam satu sambaran.

"Tidak ... Tidak ... Itu tidak mungkin. A-Fei tidak mungkin mengalami hal itu. Kau pasti bercanda kan Xiaobao?" Li Lianhua berkilah.

Sudut terdalam hatinya sudah menjerit perih tapi pikirannya menolak keras atas berita yang baru saja disampaikan Xiaobao.

"Hah! Itu tidak mungkin! Sungguh konyol! Ini pasti hanya prank yang telah kalian persiapkan untuk mengerjai aku saja kan? Huh tidak akan mempan! Sekarang katakan padaku di mana A-Fei? Di mana kakak sepupumu itu hah?

"Aku akan memarahinya karena dua hari ini tidak menghubungiku dan malah menyiapkan hal konyol yang sama sekali tidak lucu ini. Dimana dia hmm? Cepat katakan Xiaobao. Ayo, kau tidak perlu takut dia akan menghukummu karena telah merusak rencana bodohnya ini. Apa dia bersembunyi di parkiran ini hmm? Atau dia menyewa sebuah kamar di rumah sakit ini supaya terlihat lebih meyakinkan?"

Mulutnya terus merancau tidak jelas. Mengatakan semua hal yang terlintas. Sementara tangannya sibuk membuka seatbelt yang entah bagimana tiba-tiba begitu sulit untuk dilepas.

"Li Ge...," panggil Xiaobao.

"Dasar. Bukannya datang menemuiku malah main petak umpet seperti ini. Awas saja kalau bertemu. Aku jewer dia."

"Li Ge...," panggil Xiaobao lebih keras. Namun Li Lianhua seolah tuli. Atau dia memang tidak ingin mendengar apapun. Dia tidak mau!

"Haisss! Kenapa pintu mobilnya sekarang malah kau kunci? Cepat buka. Aku harus menemukan kakak sepupumu itu. Aku akan memberinya__

Alstromeria [MLC Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang