Unexpected Love (01)

86 22 27
                                    

.

.

.

"Lianhua, dimana sebenarnya calon suamimu itu hah!" sentak lelaki paruh baya dengan perut buncitnya.

Lelaki yang dipanggil Li Lianhua itu sama sekali tidak menggubris. Dirinya sibuk menekan tombol panggil pada layar ponselnya dengan mata yang sudah merah.

"Ingat, lima belas menit lagi calon suamimu sudah harus berada di altar atau aku akan menyeret siapapun untuk kau nikahi! Jangan sampai membuat malu keluarga besar kita!" pungkasnya sebelum meninggalkan pria manis di dalam ruang make up sendirian.

Derit pintu yang dibuka mengalihkan perhatiannya. Nafas lega yang baru saja akan dia hela ia tahan kembali begitu melihat sosok yang memasuki ruangan bukanlah orang yang diharapkan.

"Maaf apa benar anda Li Lianhua?" tanya sosok itu dengan sopan.

"Benar. Anda siapa?"

"Ah syukurlah. Saya kira saya salah menghadiri acara. Perkenalkan, saya Di Feisheng, ayah dari Di Xiaobao."

Li Lianhua langsung berdiri mendengar nama calon suami yang masih belum menunjukkan diri.

"Ayahnya Xiaobao?" tanya Li Lianhua tak percaya. Ia lalu memindai pria dewasa itu sekali lagi. Apa orang ini bercanda? Xiaobao sudah berusia dua puluh empat sekarang dan lelaki ini sama sekali tidak terlihat tua. Bahkan jika orang ini mengaku masih berusia tiga puluh lima dia masih akan percaya. Orang ini yang awet muda atau dia memang sudah mempunyai anak ketika masih anak-anak?

"Ya, benar. Saya ayahnya Xiaobao. Lalu, apa boleh saya bertemu dengan Xiaobao? Ada sedikit hal yang ingin saya bicarakan dengannya."

Li Lianhua menggeleng pelan. Bukan untuk menolak, tapi hanya untuk mengenyahkan pertanyaan di usia berapa kira-kira pria ini dulu pertama kali bercocok tanam.

"Bertemu? Huh! Dia bahkan belum datang sampai sekarang! Dan dia juga sama sekali tidak bisa dihubungi."

"Benarkah?"

"Untuk apa aku berbohong? Lagi pula apa aku akan terlihat sepanik ini jika dia memang sudah datang?" jawab Li Lianhua dengan nada ketus.

Baru saja Di Feisheng akan menjawab tiba-tiba ponsel Li Lianhua berdering menampilkan nama orang baru saja keduanya perdebatkan. Tanpa basa-basi pemuda mengangkat dan mengaktifkan mode loud speaker.

"Xiaobao. Di mana kau sekarang hah? Apa kau lupa sekarang hari pernikahan kita?!" semburnya tak memberi jeda.

"Li Lianhua maaf. Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan kita."

"Xiaobao apa kau gila?! Berhenti bercanda dan kemari sekarang!"

Sungguh permainan bodoh macam apa lagi yang bocah ini lakukan? Li Lianhua tau Xiaobao memang sedikit kekanak-kanakan, tapi membatalkan pernikahan lima menit sebelum memasuki altar? Oh apa kepalanya baru saja terbentur sampai jadi idiot atau bagaimana?

"Li Lianhua, tapi aku benar-benar tidak bisa melanjutkan pernikahan ini," sahut suara di seberang tetap kekeh pada pendiriannya.

"Xiaobao dengar, aku tidak tau apa masalahmu sekarang dan aku juga tidak ingin tau. Tapi kau tidak bisa membatalkan pernikahan ini! Kalau kau memang sebegitu tidak ingin menikah denganku, aku tidak peduli bahkan jika kita bercerai malam ini. Tapi yang aku mau, kau kemari sekarang!" ucapnya dengan nada penuh penekanan.

"Maaf Li Lianhua, aku tetap tidak bisa menikah denganmu."

'Klik!'

Xiaobao mematikan panggilan tepat setelah menyelesaikan ucapannya. Membuat pemuda dengan jas pengantin hitam itu hanya bisa berteriak frustasi terlebih ketika nomor yang sama sudah tidak bisa kembali di hubungi.

Alstromeria [MLC Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang