Bagian 5 : Kenikmatan Gairah Saat Fajar

3.1K 128 12
                                    

Saat sudah sampai terlihat mas joni masih duduk di meja makan dengan lesu, makananpun belum disentuhnya.

"loh mas, kok makanannya belum dimakan ? ya dimakanlah biar nanti minum obat. Ini aku bawa obat demam"

"mas.. lagi nggk napsu makan van, pengen tidur aja"

"jangan gitu mas. Harus dimakan biar bisa minum obatnya.. kok bisa tiba-tiba demam mas?"

"kemaren kehujanan abis pulang dari pasar nganterin berasnya pak haji tomi, eh malah jadi demam"

Aku ambil makanan mas joni sambil memaksa dia makan, aku menyuapinya dengan telaten seperti istri yang menjaga suaminya ketika sakit. Awalnya mas joni menolak karena malu, dengan sedikit paksaan lagi akhirnya dia mau juga.

Mas joni tidak menghabiskan makanannya masih ada sisa dalam piringnya namun tidak bersisa banyak setelah selesai makan. Aku ambilkan obat dan membantunya Kembali kedalam kamarnya. Dia sudah rebahan diatas ranjangnya, aku Kembali ke meja makan membereskan piring makannya dan mencari wadah diisi air hangat untuk kompres mas joni.

Saat aku masuk kamar mas joni Kembali dia masih terjaga belum tertidur, aku mulai memeras kain handuk kecil yang kubawa dalam air hangat kemudian meletakkanya didahi mas joni.

"mass..aku mintaa maaf yaa karena perbuatan aku ke mas waktu itu"

"maafin mas juga ya van, nggk semuanya salah kamu. Malah mas kayak anak-anak menjauhi kamu"

"tapikan benar itu salah aku mas.."

"ya udah gpp.. yang lalu biarlah berlalu.. lagian gimana mas mau marah, sekarang aja kalau nggk ada kamu entah gimana mas disini"

Aku mulai sedih dan aku menangis tangan mas joni mengusap-ngusap lenganku biar tidak berlarut-larut, tangiskupun makin pecah aku memeluk mas joni yang sedang rebahan. Kepalaku berada didadanya, awalnya dia terkejut namun tangannya mengusap-ngusap kepalaku sambil menenangkanku.

Entah kenapa aku menjadi cengeng begini, entah rasa bersalahku atau rasa cemasku ketika mas joni sakit seperti hari ini. Ketika tangisku sudah reda aku mengankat kepalaku dan kulihat sepertinya mas joni sudah tertidur.

Aku mengganti kompres mas joni agar hasilnya lebih maksimal. Walaupun mataku mengantuk namun aku tahan agar demam mas joni cepat turun, meskipun aku bertahan namun rasa kantuk lebih mendominasiku sehingga akupun ikut tertidur dipinggir ranjang mas joni.

Mendengar suara seperti orang selesai sholat dimesjid membuatku terbangun, aku merasa ini masih subuh karena belum ada cahaya terang dari luar saat terbangun aku nggk nemuin mas joni diatas ranjang malah berganti dengan aku yang tidur diranjang, kemana mas joni ?

Akupun bangkit dari ranjang dan melihat mas joni tidak ada diruang tamu, aku beranjak menuju dapur ternyata mas joni sedang dikamar mandi. Karena terdengar suara air berguyur didalamnya. Aku duduk dimeja makan sambil menunggu mas joni keluar dari dalam kamar, aku mengambil air minum karena haus dan berkumur-kumur tiga kali membuang tempat cucian piring mas joni dan yang terakhir aku teguk lagi air utk diminum. Kebiasaanku ini agar mulutku bersih dan itu rutinitasku ketika bangun tidur.

"eh van, kok tidur dimeja makan ? sana kalau masih ngantuk tidur dikamar aja. Hari ini hari minggu kan jadi libur"

"aa.. mmm.. mas joni kok mandi? Kan masih sakit"

aku yang separuh mengantuk berjalan ke arahnya dan memegang keningnya

"hehe..mas udah merasa baikan van"

"syukurlah mas"

Aku yang sempoyongan ditangkap mas joni, tanpa kuduga mas joni lansung mengangkatku ala pengantin pria menggendong pengantin wanita.

"eh mass joni maen gendong aja kan beratt"

"ah..badan se kamu mah nggk berat, lebih berat karung beras"

Aku mengalungkan tanganku dileher mas joni, kusandarkan kepalaku didada bidang mas joni. Sangat hangat dan aku suka, aku memejamkan mataku menikmati berada digendongan mas joni, saat mas joni akan meletakan badanku Kembali keatas ranjangnya aku tidak melepas tangan yang kukalungkan sehingga mas joni ikut terbaring.

Aku mengeratkan pelukanku sehingga aku mengecup singkat Pundak mas joni, saat aku membuka mata mas jonipun menatapku. Mas joni mendekatkan bibirnya ke bibirku dan kami saling berciuman dengan lembut. Ciuman mas joni seperti menikmati, tidak buru-buru dan aku bisa merasakan tekstur lembut bibir mas joni.

Aku yang terpacu birahi mulai memainkan lidahku,sehingga sekarang mulut mas jonipun terbuka, kami saling bertukar air ludah, lidah mas joni masuk dan menyapu seluruh rongga mulutku akupun begitu mengimbangi ciuman panas dari mas joni.

Aku membuka bajuku dan celanaku, kami masih saling mencumbu satu sama lain. Handuk yang dipakai mas jonipun sudah terlepas. Dan aku melihat joni junior sudah berdiri tegak. Mas joni mengikuti arah mataku dan se akan mengerti ke inginanku. Mas joni berbaring dan membiarkan aku menciumi setiap lekukan tubuhnya, ketika sampai didepan kontolnya aku lansung mengulumnya.

Aku memaju mundurkan kepalaku, aku mencoba memasukan seluruh kontol mas joni kedalam mulutku, saking besar dan panjangnya kontol mas joni hingga sampai kekerongkonganku, mataku berair. Aku keluarkan dan aku kulum lagi kontol mas joni, aku mengisap dari dalam kehingga kontolnya berasa menjepit didalam mulutku.

Mas joni hanya mengerang enak dengan suara bass nya sesekali menekan kepalaku agar lebih dalam, aku berhenti mengulum kontol mas joni kemudian aku menciumi pusar perut sixpack hingga putting mas joni, berpindah kearea ceruk lehernya dan berakhir dimulut mas joni. Kami saling berpagut bertukar air ludah dan mas joni mengubah posisi mengambil kendali, mas joni mulai menindihku dan memberikan ciuman dalam.

Tangan mas joni memainkan kedua putingku, semua bulu ku berdiri saking merasakan kenikmatan ini. Aku membuka kakiku, tanganku menggapai kontol mas joni. Setelah kutemukan aku menggesekkan kelubangku. Mas joni yang mengerti menggoyangkan pantatnya sehingga kontolnya dan lubangku bergesekan.

Mas joni mulai berenti menggesekkan kontolnya kemudian berpindah menyedot putingku dengan kuat, aku menjerit akan kenikmatan ini. Sepertinya dia meninggalkan tanda kepemilikan disana, kakiku memeluk badan mas joni yang sedang kuat menyedot putingku.

Mas joni berpindah dari putting menuju perutku, aku merasa kegelian dan mas joni paham itupun tersenyum kepadaku kemudian dia mengangkat kedua kakiku meletakkannya dikedua sisi pundaknya. Dia mencium betis hingga pangkal pahaku yang putih mulus. Aku mengankat pinggulku dan terlihatlah lubang memekku.

Mas joni terlihat bingung awalnya, namun dia meludahi lubangku dan mulai penetrasi dengan 2 jarinya yang dimasukan kedalam lubangku.

"lubangmu kayak memek van, kulitmu putih lubangnya merah muda gitu warnanya..hmm. sempitt..bangett vann..kok jepitt ?"

"akhh... iyahh..mass. masih perawan.."

Mas joni sekarang mulai memaju mundurkan 2 jarinya didalam lubangku. Merasa ada yang kurang mas joni meludahi lubangku dan mulai menjilatinya. Aku Kembali mengerang dan bulu tubuhku berdiri merasakan sensasi nikmat lubangku dijilat.

Lidah mas joni sangat lincah dibawah sana, mencoba menerobos masuk lubangku. Ini benar-benar luar biasa, kenikmatan yang mas joni berikan sungguh buatku melayang. Mas joni meludahi lubangku berkali-kali.

Kini dia meludahi jarinya dan mengocok kontolnya yang udah tegang maksimal, ada ketakutan dan keraguan pada diriku. Namun aku juga menyukainya, mas joni mulai mengarahkan kontolnya kearah lubangku. Aku mengerang dan meringis saat kepala kontol mas joni mulai menerobos pintu lubangku.



Hayoo yang siapa yang setia nungguin mas joni, ini aku kasih separuh dulu ++nya
butuh pemain baru atau maksimalin dulu pemain yang ada ?
ada request ngk mau ceita hot siapa ?

jawaban dikomentar ya..


JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU
Voted, share dan komentar
Terimakasih

Mas Joni Duda Keren KampungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang