Bagian 7 : Sungai Kenangan Masa Kecil

6.5K 205 17
                                    


"main lompat-lompat aja kamu, udah kayak monyet aja"

"kalau aku monyet, berarti mas suaminya monyet"

"yee malah ngejawab suaminya, mau dikasih hukuman? Hmm"

"hukuman apaan dulu, kalau yang bikin enak nggk nolak"

"mana ada hukuman enak, hukuman itu ngk ada yng enak "

Aku yang masih dalam gendongan mas joni dibawa mas joni menuju kamarku, kami sesekali masih berciuman. Dalam kamar mas joni merebahkanku diatas kasurku. Dia menindihku, kami saling menatap dan mas joni Kembali menciumiku.

Tangan mas joni sudah bergeriliya dalam bajuku, dia memainkan kedua putingku. Aku mendesah keenakan, mas joni juga menciumi ceruk leherku. Kakiku mengapit badan mas joni dengan kuat,aku benar-benar menikmati sentuhan mas joni.

Aku mulai membuka baju dan pakaianku dibantu dengan mas joni, kemudian mas joni juga berdiri mulai melepaskan pakaiannya dan terpampang nyata badan mas joni yang kekar, dengan kedua otot lengannya yang besar, ditambah dengan urat tangan mas joni yang terlihat besar berkat kerja kerasnya.

Mas joni lansung mencumbuku, mulai dari mulai bibir hingga putingku, belum hilang tanda tadi pagi ditambah dengan tanda baru karya mas joni, aku mendesah tertahan karena takut orang diluar mendengar suaraku.

Mas joni mengganti posisinya menjadi berbaring aku mengambil alih menguasai tubuhnya, aku mulai melakukan hal-hal sensual, aku mengecup putting mas joni dan mengisapnya, mas joni tampak suka karena dia memegang kepalaku agar terbenam didadanya.

Aku menciumi perutnya dan mengikuti bulu jembut yang berbaris dari pusar menuju kontolnya, aku menciumi kontol mas joni yang sudah menegang aku mulai mengulum kontol mas joni dengan penuh semangat, mas joni mengerang keenakan, dia beberapa kali mehentak-hentakan kontolnya hingga aku tersedak.

"ahh..ahhh.. enakhh bngethh muluthh sayanghhnyah abanghh..ahh sedotth yangh"

Aku semakin semangat memompa kontol mas joni dalam mulutku, dalam beberapa hentakan kemudian satu hentakan dibarengi dengan lenguhan mas joni dalam tenggorokanku ada tembakan pejuh hangat dan itu sangat banyak, aku merasa heran kenapa pejuh mas joni masih banyak saja tadi subuhpun sangat banyak saat membersihkannyapun banyak yang keluar. Pegangan tangan mas joni dikepalaku mulai mengendur, dia masih menikmati sisa-sisa semburan pejuh yang masih keluar, aku mencoba menelan pejuh mas joni.

Hawa kamarku yang semula dingin berganti menjadi hawa panas setelah pergulatan kami barusan, setelah selesai menjilat semua sisa pejuh mas joni, masih dalam keadaan telanjang mas joni menarikku kepangkuannya. Tanpa bicara apapun hanya memandangi wajahku kemudian dia menciumi wajah dan terakhir bibirku dengan lembut.

Siang ini aku berjalan dari sekolah menuju rumah, kenapa dengan motorku ? iya tadi pagi ban nya kempes dan aku sudah mepet untuk pergi, untung ada mas joni yang bantu anterin aku dan jualan ibu. Saat aku melamun tiba-tiba saja badanku dari belakang ditabrak pelan dari belakang. Ya seperti yang kalian tau pasti bayu kutu kupret, siapa lagi manusia yang sering iseng kepadaku kalau bukan dia.

"heh... ngelamun aja anak gadis, diculik baru tau rasa !!" Aku diam saja dan melanjutkan jalanku tanpa menghiraukan bayu.

"ngambek nih ceritanya.. iyaa iyaa maap, tadi sengaja.. mau bareng nggk ?" aku menoleh kearah bayu karena mendengar pertanyaannya. Lumayan daripada aku jalan jauh mending bareng bayu saja.

"boleh.. sampe depan rumah yak !" bayu hanya cengengesan mendengar jawabanku, saat ditengah perjalanan menuju pulang.

"vann, mandi Sungai yok.. panas kalii"

Mas Joni Duda Keren KampungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang