Bagian 3 : Skandal Baru Dikampungku

3.8K 114 7
                                    

"hahhhh... mas joni jadi marah sama aku, entah kenapa perasaanku jadi aneh". Sambil merasa bersalah aku membersihkan kekacauan yang kubuat, sebenarnya pahaku tidak sakit karena ketika membuat kopi dicampur air biasa jadi bukan air mendidih. Dan aku lanjut untuk menjemur baju yang belum ku jemur.

Seminggu setelah kejadian Mas joni selalu menghindariku. walau ketemu dijalan, dipasar atau depan rumahnya dia seperti menghindariku dengan jelas. Sebenernya aku ingin mengejar dan meminta maaf secara lansung lagi cuma mas joni selalu lebih cepat menghilangnya.

Pagi sebelum berangkat menuju ke sekolah aku melihat mas joni yang sedang mengobrol disamping rumahnya dengan seseorang, aku ngk melihat wajah mas joni karna dia membelakangi jalan. Aku perhatikan lebih dekat ternyata dia sedang ngobrol dengan bi tinah.

"ngapain sih tijalon ngobrol ama mas joni ? hmm pasti ada maunya nih.." *tijalon (Tinah Janda Lonte)*

Bi tinah adalah janda dikampungku, kenapa dia dijuluki tijalon karena ngk ada satupun bapak-bapak dikampungku ini yang belum pernah nyobain memeknya. Dia sering bertengkar dengan para-para istri di kampung ini atau kampung tetangga karena sering ketahuan, namun dia pandai membela diri dan yang pastinya dibelain para bapak-bapak termasuk pa rt ama pa rw. ya karena apalagi kalau bukan karna memeknya. Aku melihat mas joni juga tersenyum saat ngobrol ama bi tinah, pasti seneng banget tuh bi tinah ngegodain dia, nggak bisa dibiarkan belarut-larut aku harus coba bujukin mas joni biar nggk marah lagi sama aku.

~

~

"vann.. kamu udah ke bi narti belum ? udah mau maghrib ini, ambil nampah kuenya biar jangan kemalaman nanti kamu takut lagi jalan kesana"

"ohh iyaa aku lupaa bu, aku jalan kesana sekarang ya bu. Takut keburu maghrib"

"hati-hati ya.."

Karena nungguin mas joni yang nggk tampak batang hidungnya aku sampai lupa ngambil nampah kue buat jualan ibu besok.Lagian mas joni hari ini kemana ya? Kok nggk keliatan gumamku menuju warung bi narti.

"mau kemana van ?" tiba-tiba suara bapak-bapak mengagetkanku dari lamunan tentang mas joni

"eh.. mau ke warung bapak, ketemu bi narti ngambil nampah."

"buruan kamu kewarung, kebetulan istri bapak mau tutup cepat hari ini, katanya lagi nggk enak badan"

"baik pak. Bapak mau kemesjid ya pak ?"

"iyaa.. bapak duluan ya, hari ini ada pengajian sekalian bapak bantu-bantu disana"

"ohh gitu.. baik pa"

Aku mempercepat jalanku menuju warung, Sesampainya diwarung bi narti aku ngk melihat siapapun karena sepi.

"bi nartii.. bii... ini aku vano bi.. mau ngambil nampah... kok sepi banget ya ?"

Karena tidak ada yang nyaut aku menyusuri samping warung bi narti yang lansung kehalaman rumahnya, dari rumahnya terdengar dia nyetel musik dangdut. Pantesan ngk nyaut lagi dangdutan, tapi sore-sore gini kok dangdutan?, aku coba panggil lagi namun ngk ada jawaban.

Apa mungkin bi narti lagi di belakang ya, aku menyusuri rumah sampingnya menuju kebelakang rumah, namun belum sampai kebelakang aku mendengar rintihan dan erangan dari dinding kamar triplek ini, aku yang penasaran. Mencari celah dari dinding ini berharap ada lobang buat mengintip.

Aku menemukan celah dan lansung mengintip ternyata bi narti sedang ngewe, aku melihat bi narti yang telanjang sedang menggoyang badannya diatas kontol seorang lelaki yang sama telanjang dengannya.

Aku melihat badan bi narti kuning langsat padat berisi sedang menggoyang kontol seseorang lelaki, wajah lelakinya aku tidak melihat jelas karena tertutupi kain namun ciri-ciri badan prianya hitam,kurus terlihat beberapa kotak kotak dibagian perutnya. Tangannya yang hitam berurat khas kuli memegang pinggul bi narti yang bergoyang naik dan turun.

"ahhh...hmppp...akhhh..ohhh..ahh..kontolmuhh makinn enakhh ajaahh so"

"ahhh...yanghh benarrrhh bihhh..memekkhhmuh makin sempithh danh enakkh ajahh"

"iyahh...udahhh ngkkhh pernahh dimasukinnhh jadihhnyaa sempithh lagihh"

"emangghh suamihhmuu ngkhh ngewehh kamuhh lagihh ?"

"diammmhh janganhh sebuthh-sebuthh diahh..akhhh.. yanghh cepet soo.. enakhh.. akhhh"

Aku sepertinya mengenali suara lelaki yang sedang menggenjot bi narti, seperti suara mas karso temennya mas joni. Tapi apa iyaa ? mas karso kan punya istri dan istrinya baru melahirkan bulan lalu, nggk mungkin juga pak joko, tadikan dia mau kemesjid. mereka sangat bersemangat sampai badan bi nartipun mengeluarkan keringat, tangan lelaki yang sedang menggagahi bi narti ngk berhenti bermain di puting susu bi narti, kemudian berpindah keceruk leher bi narti dan masuk dalam mulut bi narti. Bi narti ngk kalah hebat dia mengulum jari itu dengan penuh semangat. Aku seperti sedang menyaksikan film porno yang kulihat di hp, sesaat kemudian mereka berganti posisi yang diawal bi narti di atas lelakinya.

Boom... saat mereka berganti posisi aku melihat dengan jelas ternyata lelaki tersebut adalah mas karso temannya mas joni. Mas karso mencabut kontolnya dari memek bi narti kemudian dia berdiri dan mendorong bi narti terlentang di atas Kasur. Aku melihat dengan jelas kontol mas karso yang hitam, besar dan Panjang meskipun nggk sepanjang punya mas joni. Kontolnya penuh dengan cairan yang aku tebak dari memeknya bi narti. Kontol hitam,besar dan Panjang itu terlihat mengkilat siap merojok memek bi narti. Mas karso mengangkat kaki bi narti dan mulai memasukan kontolnya ke memek bi narti dengan sekali hentakan.

Bi narti mengerang menahan suaranya, mas karso mulai menggenjot memek bi narti dengan tempo yang sangat cepat. Badan mas karso sudah dipenuhi dengan keringat dan genjotanya pun semakin bertambah cepat. Sepertinya mas karso akan mengakhiri pertempuran mereka terlihat beberapa kali dalam tempo yang sangat cepat itu dia menghentakkan kontolnya dengan keras, bi narti sudah tidak bisa menahan erangan dan rintihannya. Aku melihat mas karso mulai sampai kepuncak karena sampai kehentakan ke terakhir dia memeluk bi narti yang terlentang dengan erat, mas karso melepas pelukannya dan berbaring disamping bi narti, aku melihat kontol mas karso mengkilat dipenuhi dengan cairan pejuh.

"makin perkasa aja kamu so, aku sampe kerepotan nyamain kamu"

"ahhh... kerepotan tapi nagih kan ?"

"hmm.. kamu juga nagihkan nyobain apem ini"

"ya sekalian bii.. masa aku nolak rejeki nomplok. Double double lagi hehe"

"ya udah, nanti kayak biasa didepan ya, aku mau bebersih dulu"

"okee bii.."

Bi narti berdiri keluar kamar sedangkan mas karso masih rebahan dengan kontolnya yang mulai mengendur, aku takjub dengan mas karso yang perkasa. Pertarungan mas karso diranjang sangat luar biasa pantesan aja istrinya hamil mulu ternyata mas karso seorang maniak juga.

Disaat aku masih melihat tubuh mas karso diranjang bi narti dari arah belakang ada yang menutup mata dan mulutku. Aku yang kaget teriak namun mulutku dibekap. Astagaa aku ketahuan, siapa ini ? pak joko? bi narti ? gawat... siapa ini? tapi ini seperti tangan lelaki.

Mata dan mulutku masih ditutup aku diseret oleh orang ini, aku berontak namun sia-sia karena tenaga orang ini lebih kuat dariku..



kira-kira siapa ya ? yang tau tolong tebak dikolom komentar yaa..

siap-siap akan ada banyak pemain baru dalam cerita ini..

sebelumnya terimakasih sudah menyukai dan support karyaku.

jangan lupa  FOLLOW akun ku disini dan dikarya karsa.

sama share dan komentar yaa. 

Mas Joni Duda Keren KampungkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang