kembang desa

1.2K 43 4
                                    

      Pagi itu adalah pagi terburuk bagi fatih dimana pagi itu neneknya fatih meninggal dunia sehingga fatih sudah tak punya siapa siapa lagi didunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Pagi itu adalah pagi terburuk bagi fatih dimana pagi itu neneknya fatih meninggal dunia sehingga fatih sudah tak punya siapa siapa lagi didunia ini

"Hikss hikss hiksks"

"Sudah lah fatih, nenek sudah tenang" ucap a andi selaku sepupu fatih

Sementara disisi lain terlihat bi rina dan wa aji sedang berbincang

"Mamah kasian sama fatih pah kalau dia dirumah sendiri"

"Papah juga kasian mah"

"Mamah mau fatih tinggal bareng kita aja pah, lagi pula fatih ini anak yang sangat baik dan cantik"

"Tapi apakah fatih mau mah"

"Mamah yakin fatih mau"

Kemudian mereka pun menanyakan hal ini kepada fatih, awalnya fatih menolak karena malu dsn takut merepotkan uwa dan bibinya, tapi paksaan itu terus memojokan fatih

Akhirnya fatih pun mau untuk tinggak bersama mereka dirumah yang jaraknya lumayan dekat hanya beda rt saja dengan rumah nenek

Besoknya fatih pun pindahan dibantu oleh wa aji, bi rina dan a andi. Mereka sampai dirumah yang lumayan besar untuk ukuran di kampung, karena memang wa aji ini pemilik sawah yang lumayan banyak dan kontrakan yang banyak

Fatih pun dipersiapkan kamar khusus dilantai bawah dan membenarkan barang barangnya di kamar itu

-
-
-
-
-




"Woww mimpi apa coba gue bisa tinggal dirumah mewah ini, apalagi serumah sama wa aji omaygat gue harus tetap memasang wajah polos ini didepan bi rina , tapi gue harus biss menggoda wa aji"

Yap benar memang ini tujuan fatih, ia sangat bersyukur ketika ia akhirnya tinggal dirumah ini, ia sudsh cape jadi orang susah, ia ingin tinggal dirumah seperti ini walau masih tetap dikampung tapi setidaknya rumah ini layak tinggal

Tok tok tokk

"Nakk, ini uwa"

"Eh uwa masukk"

Ceklekk

Wa aji pun masuk dan menutup kembali pintunya

"Gimana nak, nyaman ga kamarnya"

"Nyaman wa, makasi yaa" ucapnya memeluk wa aji

Wa aji yang kaget pun kemudian membalas perlahan pelukannya itu

Penis wa aji yang baperan itu mulai ereksi akibat pelukan fatih, fyi wa aji hanya menggunakan kaos hitam dan kolor

Karena ia tak ingin khilaf,ia pub pamit untuk kembali ke kamarnya

"Eumm nak, uwa mau balik kamar lagi yaa"

"Uwa yakin gamau disini dulu"

Ucapnya dengan meraba dada wa aji untuk merangsangnya

"E-eeuhh ngga ussh deh uwa mau kekamar aja"

Fatih dengan nakalnya malah meremas penis tegang itu dibalik celana kolor wa aji

"Ssshh nakk"

"Tapi ini kasian wa udah ngacengg fatih tidurin ya"

Fatih langsung membuka kolor itu dan mencuat laj penis 15cm itu dan mulai menghisapnya dengan rakus

"Shh arghh nakk"
.
Glokk glokkk flokk flokkkkk

Fatih menghisapnya dengan rakus penis gede itu, sungguh hisapan fatih ini sangat nikmat, ia tak pernah mendapat hisapan seenak fatih

Wa aji yang mulai terbawa suasana pun mulai meremas rambut fatih dan menuntunnya menghisap lebih dalam penisnya itu

"Ahh udah dekk uwa mau keluar dek awass ahh"

Fatih yang tak mendengar itu pun malah semakin semangat mengsiapnya dan crott crott critt akhirnya sperma itu keluar dimulut fatih

Fatih pun langsung menelan semua sperma itu

"Gimana enak ga wa?"

"Kamu telen dek?"

"Iya sayang"

"Enak dek enakk"

Fatih pun naik kepangkuan wa aji dan mulai mengajak wa aji untuk melakukan lebih

"Lagi yu wak, uwa pasti penasan sama lubang fatih kan"

"Boleh emang dek"

"Boleh dong waa"

Mereka pun kemudian berciumab dan langsung saja melakukan pergenjotan duniawi dimana fatih dipangku oleh wa aji dan mulai menggoyangkan dirinya diatas penis wa aji

-
-
-
-

"Ahh dek enak banget sempitt ahhh"

"Ahh enak mana sama punya bibi waa aghh""

"Enak kamu dekj ahh, awas uwa mau crottt"

Fatih pun mencabut penis itu dari lubangnya dan mulai mengocoknya agar sperma itu keluar dimulutnya

Crtott crottt cortt

"AHHHH DEKK"

dsah panjang wa aji setelah pelepasan nya

"Makasi ya sayang uwa puas banget, ga nyangka kamu se binat itu"

" akus seneng kalau uwa seneng"

"Ya udah uwa ke kemar dulu yaa cantik" plakk ucapannya sambil menampar pantat sintal fatih

Gimana guys cerita, sorry ya guell nya lagi banyak ulangan ulangan jadi belum bisa update banyak,,, request dong selanjutnya gimana

pelakor kecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang