"Riko, tolong anterin bunda belanja," pinta Nilam pada Jerryco yang tengah bergoleran diatas sofa ruang tamu.Hari ini hari sabtu, jadi ia libur. Malas sekali bangun, tetapi bundanya malah minta diantar?
"Males bun."
Nilam menarik tanggal anaknya itu, "ayo ayo semangat, mandi sana Bunda tunggu di depan," ucap Nilam tak mau di bantah.
Jerryco tampak merengek saking malasnya. Andai saja ada Tommy, pasti Jerryco akan diejek seumur hidupnya.
Dengan malas Jerryco berdiri kemudian menuju dapur untuk hanya sekedar mencuci muka dan kemudian pergi ke depan.
"Cepet amat?"
"Pake kekuatan alap-alap, bunda tau nggak?" Tanyanya sambil naik ke atas motor matic warna merah miliknya.
"Apa sih!" Nilam mendorong pelan kepala Jerryco yang sudah menggunakan helm seraya menggeleng, "pasti nggak mandi!"
.
.
.
.
.
"Harusnya lain kali, ajak pacar lo!" ucap Tommy pada Nana yang sedang memilih milih moisturizer pada rak skincare sebuah supermarket.
Nana menatap Tommy datar, padahal Tommy sendiri tahu jika ia tak punya pacar. Memang cari gara gara anaknya Jhonatan ini. Pikirnya.
"Lagian, kayak situ punya pacar aja!" Skakmat.
Tommy memiringkan bibirnya. "Lihat aja, dalam waktu sebulan pasti gue punya pacar!" ucap Tommy dengan nada sangat yakin.
"Halah! Kayak ini pertama kalinya lo bilang gitu aja!" Nama sudah sangat hapal dengan kata kata sahabatnya itu, tetapi sampai sekarang tetap tidak ada tuh sosok gadis di sampingnya.
"Iyain aja napa sih!"
"Iyain dah, " Nana tertawa, "ngenes apa hidup lu Tom, Tom."
Di lain sisi Jerryco sedang memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah Supermarket di dekat rumahnya. Selama di perjalanan, Bundanya bilang jika banyak kebutuhan dapur yang habis, seperti garam, gula dan lain lain.
Crrrrr
Jerryco memegang perutnya yang tiba-tiba saja terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tom And Jerry
Teen FictionBagai Tom and Jerry di dunia nyata, Tommy dan Jerryco adalah musuh bebuyutan sejak pertama kali masuk SMA. Lalu bagaimanakah jika Ayah Tom dan Ibu Jerry menikah?