Tangan itu mendarat diatas kepala ku yang sedang menggunakan helm menjadi satu momen yang tak akan aku lupakan
****
Satu persatu teman-teman keluar dari rumah Apin sambil berpamitan kepada orang tuanya begitupun denganku...
Saat aku sedang menuju keluar rumah sejenak aku terdiam ditengah pintu melihat sepatuku dimana.
Tiba-tiba aku terkejut dari diamku saat ada dua tangan memegang bahuku dengan ekspresi gemas...
"Aid? Ihhhh geli tau" Ucap ku dengan nada pelan...
Dengan pelan aku memalingkan kembali wajahku dari laki-laki yang memegang bahuku dengan perasaan yang campur aduk rasanya...
Kemudian aku kembali fokus mencari sepatuku yg tidak ada di tempat yang dari awal aku taruh disana...
"Sepatuku manaaaa? " Ucapku sambil teriiak
"Ini sepatu nya, bukannya bilang makasih karna sepatu nya dipindahin biar ga keujanan malah teriak-teriak" Ucap laki-laki yang tak lain adalah Aid dengan nada sambil meledek.
Aku hanya bisa terdiam melihat kejadian itu, sambil berfikir kenapa bisa ternyata yg memindahkan sepatuku adalah Aid tapi ya sudahlah mungkin itu cuma kebetulan saja...
Sebelum kami pulang tak lupa juga kami luangkan waktu untuk sesi berfoto agar bisa jadi kenangan juga, setelah beres berfoto, semuanya mengambil motor masing-masing termasuk aku.
Aku yang pelan-pelan menurunkan motor dari jalan yg sangat licin sekali.
Kemudian aku menunggu di jalan yang datar, saat melihat ke atas, aku melihat sebagian teman-teman perempuan ku di bonceng sama teman laki-laki yang lain termasuk Aid yang saat itu membonceng teman perempuan ku namanya Rika.
Ada rasa tidak enak saat melihat kedekatan antara Aid dengan Rika padahal saat itu aku dengan Aid bukanlah siapa-siapa selain berteman seperti yang lainnya.
Tapi aku juga ga tau perasaan itu kenapa bisa datang apakah itu jealous? Ahahaha engga yaaa...
Saat itu aku pun berusaha mengalihkan perasaan ku, biarkan saja mungkin cuma kebetulan saja...
Rumah Aid memang dekat dengan rumah Apin, mereka hanya mengantarkan kami di persimpangan jalan saja
"Pinjem dulu ya temennya" Ucap Aid yang tiba-tiba memberhentikan motornya"Apaan sih! " Ucapku.
Kesal? Iya aku kesal tapi ga tau kenapa aku bisa kesal seperti itu kepada Aid
Kemudian saat Aid berhenti, Akupun melajukan motor dengan rasa kesal, meninggalkan teman-teman yang lain termasuk Aid dan Rika.
Jalan yang licin perlahan aku jalani dengan pelan-pelan karna takut motorku tergelincir.
Tiba-tiba aku berhenti karna merasa ban motorku terlalu keras dan akhirnya aku kempeskan saja sedikit ban motor nya
Saat sampai di pertengahan jalan kebetulannya saat itu Aid lewat sambil berbicara "Hati-hati"
Akupun hanya terdiam saja membiarkan dia melajukan motor meninggalkan aku dengan teman yg aku boncengi.
Saat sampai di persimpangan jalan, Apin, Aid dan yang lain pamitan untuk pulang kembali ke Sirna Asih, kami pun tak lupa untuk mengucapkan terimakasih karena telah mempersilahkan kami berkunjung kesana.
Saat semua bersalaman, aku berbicara kepada yang lain sambil mengucapkan Terimakasih tapi ternyata tanpa aku sadari Tangan Aid sedari tadi telah menyodorkan tangannya untuk bersalaman kepadaku.
Tiba-tiba " Auwwww" Ucapku dengan nada kaget karna satu tangan memukul dengan pelan kepalaku yg sedang memakai helm.
"Apaan sih Aid" Ucapku kembali dengan nada sedikit kesal.
"Lagian dari tadi mau salaman ga di salamin juga malah ngomong terus sama yang lain" Ucap Aid
"Ya maaf, kan gak tau" Ucapku pada Aid
Kemudian akhirnya kamipun bersalaman meskipun sebelum itu terjadi kekesalan karna Aid yg udh memukul kepala ku, Aid yg kesal karena aku lama merespon jabat tangannya wkwk...
____________________________
Makasih sudah menyempatkan membaca, jangan lupa vote nyaaa yaaa🙏🙏🙏
Mohon saran dan kritikan nya juga gaysss
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu & Semesta
RomansSemesta memang unik, mempertemukan aku dan kamu dengan alur yang tak bisa ditebak... Yang awalnya Alur cerita yang begitu bahagia karena semesta telah mempertemukan kita namun menjadi alur yang kini entah harus aku syukuri atau harus aku sesali...