Part 7

4 1 0
                                    

Takdir memang tak bisa kita tebak tapi bolehkah aku berharap kamu menjadi takdirku?

****

Sepulang dari Kp Sirna tempat dimana cabang dari sekolah ku di dirikan.

Aku menjalani hari-hari seperti biasanya.

 Kesibukan disekolah yang semakin bertambah.

Berangkat pagi pulang sore.

Tak lupa juga ditengah kesibukan disekolah aku menyempatkan untuk saling bertukar kabar dengan Aid, meskipun tidak sesering mungkin.

Tringgg......

Suara pesan masuk.

Saat aku liat ternyata notif dari Apin yang berniat meminta No watsapp teman sekelasku karna disuruh temannya( Maaf ya aku ga bisa sebutin siapa temanku).

Langsung saja aku kasih dan apin pun mengucapkan terimakasih karena aku udah ngasih kontak temanku.

Aku tidak berfikir apa-apa, mungkin saja mereka ingin saling kenal dengan teman yg disini.

Tringgggg.......

Suara pesan masuk kembali.

Saat aku liat ternyata notif itu dari Aid dan isinya pesannya sama, yaitu meminta kontak temanku, ucapnya sih ingin kenal saja.

Langsung aku kasih tanpa berucap apapun. 

Karena pada kenyataannya, diamku sebenarnya merasakan cemburu yang kedua kalinya.

Aku berfikir, kenapa aku bisa menaruh harapan padanya sedangkan ia tidak menyukai ku.

Aku langsung menjaga jarak dengan Aid, bukan apa-apa, aku hanya gak ingin menaruh harapan terlalu dalam padanya.

Beberapa hari kami tidak saling mengabari.

Aku dengan sengaja membuat status WhatsApp tapi bukan untuk menyindir siapapun.

"Boleh Egois Gak sih? " Isi status WhatsApp ku.

Berselang beberapa menit ada notif di whatsapp yg mengomentari postinganku

"Boleh banget" Isi pesan yang mengomentari postinganku

____
Siapa yang mengomentari postinganku itu????

___________________________
Terimakasih ya sebelumnya sudah mau membaca🙏 mohon dukungannya terus yaaa supaya aku semangat terus buat upload 💕

Aku Kamu & SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang