LOVE DESTINY || JENO LEE

Eleventh💙

Enjoy guys ✌️✌️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang aku berangkat dulu ya?" Pamit jaehyun

"Iya sayang, jangan lupa pulang lebih cepat ya" ucap doyoung

"Iya sayang pasti, jangan khawatir" kata jaehyun menyakinkan istrinya

"Muah~ daa cantik" ucap jaehyun mengecup kening istrinya

"Daaa" ucap doyoung menunjukkan senyum manisnya sebagai penyemangat suaminya

"Pak kim dan yang lainnya tolong bantu saya menghias rumah ya" pinta doyoung pada para pekerjanya

"Saya ingin hari ini sempurna" ucapnya semangat

"Baik nyonya" jawab pak Kim

"Bibi park dan yang lain nya bantu saya menyiapkan makanan yang banyak ya" ucapnya pada para maid

"Iya nyonya" jawab mereka patuh

"Terima kasih, silahkan dikerjakan sekarang, saya mau mengecek kue nya terlebih dahulu" perintah doyoung. Mereka mulai pergi dan menyelesaikan tugas masing-masing seperti yang diperintahkan oleh nyonya besar mereka.

Doyoung senang sekali, hari ini adalah hari lahir putranya yang ntah berada dimana, yang bahkan dia sendiri tidak tau apakah sang putra masih hidup atau tidak saat ini. Tapi setiap tahun nya dia akan mengadakan acara besar untuk memperingati hari lahir sang anak, dan berdo'a bersama para tamu undangan untuk keselamatan dan kesejahteraan sang putra, apabila Tuhan mengizinkan nya dia sangat ingin segera bertemu dengan putranya itu.

=========≠============

"Uncle?" Sapa Jaemin

"Oh Jaemin, apa kabar mu?" Sapa jaehyun

"Aku baik uncle, uncle sendiri apa kabar?" Ucap jaemin sopan

"Uncle juga baik" jawab jaehyun

"Uncle kok ada disini? Bukan kah hari ini ada acara dirumah uncle?" Kata Jaemin

"Ah iya, seperti biasa" kata jaehyun. Jaemin mengangguk paham, ayah dan bunda nya bersahabat sejak lama dengan uncle jae dan aunty Doy, jadi mereka sudah cukup tau apa yang terjadi dan acara apa yang dilakukan di rumah masing-masing.

"Uncle kesini mau membeli bunga" kata jaehyun

"Ah kebetulan aku juga mau kesana uncle, aku berteman dengan penjualnya" kata Jaemin bangga

"Wah baguslah, bisa diskon dong" goda jaehyun

"Aduh kali itu harus tanya pemiliknya" kata Jaemin membalas candaannya. Mereka berjalan beriringan menuju toko bunga Jeno.

Tringgg~

Seperti biasa lonceng di pintu berbunyi setiap kali ada yang masuk.

"Halo selamat siang tuan, ada yang bisa saya bantu" ucap Jeno sopan

"Hi Jen" sapa Jaemin