Kenapa?

41 2 0
                                    

To the point, gue mau nebus kesalahan yang gue buat disini. ninggalin ini cerita beberapa bulan beuhh gue tebus kesalahan gue dengan upload chapter lebih banyak sehari ini.

Baik kan gue? dosa gue ngurang dah wkwk.

'
'
'
'
'
'

Angin sejuk menerpa mereka berdua.

"Gila dingin banget kalo disini." ujar bima takjub

"Ini tempat favorit gue kalo lu ga tau."

"Gue dari kecil sering maen disini sendirian."
lanjut arlan

"Hampa bet hidup lu maen sendirian." ujar bima

"Iyalah goblok mau sama lu juga lu belum lahir."

"Lah iya lu kan lahir duluan lan.. beda beberapa bulan ga ngaruh."

"Btw gimana, lu mau pepetin tuh cewek?" lanjut bima

Arlan mengangguk mengambil resiko.

"Lu yakin?" tanya bima ragu

"Halah, lu kaya ga tau hubungan tersembunyi ae.. dahlah cabut." ujar arlan meninggalkan bima

Beberapa menit berlalu mereka memutuskan untuk pergi ke sekolah, gabut.. mending buat onar wkwk.

"Btw tuh cewek sekolah dimana." tanya bima sambil berjalan keluar dari parkiran sekolah bersama arlan disamping nya.

"SMA Nusantara 2." ujar arlan

"Lah sebelah sekolah kita? maksud gue lumayan deket lah." arlan mengangguk

"Bisa saling kenal kek gitu gimana?" tanya bima kembali

"Ga tau, dia yang minta kenalan pas gue lagi jalan jalan di luar sekolah. yaudahlah gue ngobrol sama dia, lumayan bro" jelas arlan

Bima mengangguk mungkin merasa temannya ini merencanakan sesuatu yang membuat masalah sedikit.

Tetapi apa boleh buat? temannya ini terlihat seperti Fall In Love. sudahlah, biarkan dia bahagia dengan pilihan nya.

Lagi pula bima tahu, kalau arlan ini seutuhnya straight.. ia benci hal hal yang belok..

Gila, temannya memang seorang bad boy.. sekaligus playboy, ia memainkan perasaan orang lain.. hadeh, jangan heran ini arlan.

"Kiw bang, telat?" ujar siswa yang berada disampingnya itu ternyata teman seangkatan nya.

"Udah di sengaja in." singkat arlan

"Lu telat apa sengaja?" tanya bima

"Gue? jelas sengaja.. males bet gila latihan ujian pertama mana ada Fisika, Matematika.. anjing lah." umpat Jackson

"Bukannya lu pinter?" ejek arlan

"Orang pinter ga selamanya berjaya." jelas Jackson

"Jaya? siapa anjir." tanya bima tidak jelas

"Bego." satu kata dari arlan

"Fiks kita baru masuk gerbang udah di hukum sama osis." firasat Jackson

"Lah iya, osis nunggu depan gerbang buat absen yak." ujar bima

"Goblok, lewat belakang lah." pintar arlan

"Nah ini baru temen gue." bangga bima

Mereka bertiga pergi kebelakang sekolah yang tepatnya lapangan olahraga.

"Sepi bang, aman." ujar Jackson yang berada diatas tembok memastikan semuanya aman.

Arlan langsung naik tanpa memanjat, ia hanya melompat. sombong mentang mentang udah jago gym.

Bad Boy & Homo Sange BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang