05. My Family Man

117 17 0
                                    

“DADDY!!!”

Jaehyun berlutut sambil merentangkan kedua tangannya siap menangkap sang putra yang berlari riang ke arahnya. Lelaki berusia 29 tahun itu, terkekeh melihat bagaimana putranya begitu antusias menyambut kepulangannya dari kantor. Langsung saja Jaehyun mendekap dan menggendong Mark kecil, saat tubuh gempal anaknya itu sudah menubruk dadanya.

“Daddy pulang, yee yeee daddy sudah pulangg!!” katanya dengan riang dan semangat sambil melonjak-lonjakkan tubuhnya di gendongan Jaehyun, membuat sang ayah semakin tertawa gemas.

“Hahaha apa anak daddy rindu sekali sama daddy sampai bersemangat sekali seperti ini, hmm?” tanyanya sambil menciumi pipi gembil bocah berusia 5 tahun itu, yang mana diangguki dengan semangat oleh Mark.

“Eung! Sehalian inii Makeu bermain sendili daddy, bosannn,” adunya dengan nada memelas. Jaehyun membawa putranya itu masuk ke dalam rumah setelah mengunci pintu utama, kemudian ia memangku Mark di sofa ruang tamu.

“Sendirian? Bubu kemana memangnya?"

“Ada dad, tapi Bubu tidak bisa belmain bola sepelti daddy, tadi Makeu ajak bubu main bola, bubu malah ajak Makeu memasak, mana bisa kan dad? Makeu kan masih kecil.”

“HAHAHAHA!! Gemasnyaaa anak daddyyy...” begitu tawa Jaehyun meledak, tak kuasa melihat bagaimana kegemasan putranya yang bercerita sambil memasang wajah cemberut, bibirnya ikut maju ketika ia bercerita, benar-benar keturunan Jung Taeyong.

“Makeu, baby bukannya bubu sudah bilang untuk cuci kaki dan pipis, lalu bobo? kenapa baby masih disini heum?” Taeyong, oknum yang sedari tadi Mark bicarakan itu memanggil dan menghampiri suami juga anaknya, ia melihat anaknya hanya menyengir tanpa dosa ke arahnya, pasalnya ini memang sudah jam 10 malam, dimana Mark biasanya tidur jam 9, tetapi putra kecilnya itu bersikeras untuk menunggu sang ayah pulang. Setelah berhadapan, Jaehyun meraih tangan Taeyong, kemudian ia mengecup tangan istrinya dengan lembut.

“i'm home, sayang”

“Hmm, apa pekerjaannya banyak sampai harus lembur?”

“Sebenarnya tidak, tapi harus ada yang kuurus di kantor. Manager bagian keuangan baru saja ketahuan melakukan penggelapan dana. Jadi aku dan para petinggi lain tadi melakukan meeting darurat,” katanya, Taeyong tampak terkejut dan memasang raut khawatirnya.

“Lalu bagaimana?”

“Pengacara perusahaan masih harus mengumpulkan bukti-bukti yang valid untuk meneruskan ini ke jalur hukum.”

“Hm, semoga kasus ini cepat selesai yaa. Dad, kamu udah makan? Aku panasin makanannya yaa?” Jaehyun tersenyum lembut.

“Belum, aku tidak sempat makan. Terimakasih bubu, selagi kamu manasin makanan, Mark biar bobo sama aku aja, okee jagoan??”

“Ay yay captain!” seru Mark semangat. Jaehyun lantas kembali menggendong Mark untuk di bawanya ke kamar Mark, tetapi sebelum itu, ia menyempatkan diri untuk mengecup dahi Taeyong yang sejak tadi memasang senyum hangat melihat interaksi suami dan anaknya itu.

“Ucapkan selamat malam pada bubu, Mark.”

“selamat malam, bubu. Makeu love bubu so much!” Taeyong dan Jaehyun sontak tertawa mendengar pernyataan putranya yang terdengar polos dan menggemaskan.

“Hahahaha..Bubu juga love Makeu so much!”

“Lalu bagaimana dengan daddy?”

“We love you so much Daddy!!” ucap Taeyong dan Mark berbarengan, membuat Jaehyun tersenyum puas. Taeyong mengecup pipi Mark dan Jaehyun bergantian.

“Daddy juga mencintai kalian, sangatt!”

Hal seperti ini memang sudah menjadi kebiasaan keluarga kecil Jung untuk saling menunjukkan cinta mereka satu sama lain sebelum tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Theory [JAEYONG] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang