"Mmmhhh ahhhh" clok clok clokk bunyi suara cairan lendir kenikmatan dari lubang memek dara. Mata dara merem melek menikmati setiap sodokan sex toy berbentuk kontol pria itu.
Kontol mainan itu telah berlumur dengan lendir dari memek dara. Kontol berdiacenti 20 cm itu membuat dara merasa terbang diatas awang awang.
Dara terus mencolokkan kontol mainan itu kedalam lubang memek dara yang telah memerah dan menganga lebar itu.
"Sshhh ahhh enakk bangettt" dara menggigit bibir merah cherrynya dan matanya juling keatas merasakan kenikmatan yang luar biasa.
"Mmhhh ahhh butuh kontol asli pengen disodok" ucapan dara benar benar seperti pelacur yang haus sodokan kontol.
Sekarang dara telah menaruh kontol mainan itu menempel didinding kamarnya yang kedap suara sehingga orang di luar tidak ada satupun yang mendengar.
Dara memposisikan nungging dan memasukkan kontol mainan itu kedalam memeknya yang tembem itu
"Sshh ahh, pliss ini enak bangettt ahhhhhh" tubuh dara bergetar saat kontol tersebut terbenam didalam memeknya.
Dara mulai memaju mundurkan pantatnya
Plok plok plok suara kontol mainan dan memek dara beradu yang membuat si empu kenikmatan. Jari lentik dara yang dihiasi dengan nail art merah menyala dan kuku panjangnya menggosok klistoris memeknya untuk merangsang tubuh dara agar lebih bergairah lagi.
Tiba tiba dara mengingat dosen tampan dikampusnya yang sangat ia kagumi. Dosen itu yang mempunyai tinggi 178 dan berat badan 80 kg. Wajahnya yang sangat tampan dengan wajah dingin tak tersentuh serta tatapan tajamnya. Tangannya yang penuh dengan urat urat yang menonjol serta kumis tipis dan jamban halus didagunya.
Dara membayangkan dosen tersebutlah yang sedang menyodok memeknya sekarang. Membayangkan itu libido dara naik kepuncak. Tangan dara meremas payudara yang padat serta besar itu dengan keras sambil terus memaju mundurkan pantatnya.
"Sshh ahh enakkk bangettt kontol bapakkk. Sodok terus memek aku pak. Hancurin memekkk aku pakkk. Pliss aku mohonnnnn" ucapan vulgar dara yang memohon agar dosen impiannya menghancurkan memek pereknya itu.
Tiba tiba ada suara deringan ponselnya. Dara menjangkau meja dekat dia berdiri dengan memeknya yang masih asik menggenjot kontol mainannya.
Dara lihat yang menelpon adalah agus teman kelas di kuliahnya mereka cukup akrab. Akrab dalam hal saling memuaskan birahi dari diri masing masing. Dara mengangkat telepon tersebut
"Ssshhh ahhhh agussss kenapahhhh" dara menjawab sambil mendesah
"Loh lagi diewe atau colmek nih wkwkwk" tanya agus dengan tertawa karna dia udah tau dengan sifat dara yang hypersex abis.
"Gua lagi main sendiri dengan kontol mainan yang gua tempelin di dinding kamar gua" ucap dara yang berkata jujur
"Hahaha mau gua bantuin ga" agus menawarkan diri membantu kesenangan dara tapi nara menolaknya
"Engga usah, gua lagi bayangin dosen ganteng di kampus kita yang lagi nyodok memek aku"
Jawab dara
"Hahha gila lo dar, tu dosen udah nikah masih aja mau lo ajak ngentot" agus yang disana menggelengkan kepalanya mendengar ucapan dara tadi.
"Biarin aja, yang penting memek gua dientot ama tu dosen sampe robekkk sshh ahhh" jawab dara yang menginginkan dientot oleh dosen tersebut.
"Hahah oke oke gua gamau ganggu. Gua tutup yah bye" tutut suara panggilan berakhir.
Dara kembali melanjutkan genjotan memeknya di kontol mainan itu. Kembali hpnya berdering, diangkatnya kembali tanpa melihat siapa pemanggil
"Apalagi sih, gua lagi enak enaknya ngebayangin pak azka ngenggenjot memek gua. Ssshh aahh pakk sodok memek aku dengan kasar bila perlu hancurin memek aku pak azka dengan kontol bapak yang besar dan keras itu. Aku siap jadi pelacur bapak"
Racau dara yang tak terkendali karna mau pelepasan dan cretttt "aahhhhhhhhh keluarrrrrr"
Dara mengeluarkan semua cairannya sampai menetes di lantai kamarnya sedangkan kontol mainan tersebut sudah berlumur lendir dari memek dara
Suasana hening sampai ketika orang diseberang telepon sana berbicara
"Jadi kamu mau dientot sama kontol saya yahh dara dan siap jadi pelacur saya" ucap orang yang diseberang telepon
Dara menjauhkan hpnya dari telinga dan melihat siapa yang menelpon tersebut. Dara sangat syok ternyata yang menelpon tersebut adalah bapak dosen yang ia kagumi dan ingin dientotnya.
"Pak azka" dara membeku
