Tired 3

9 1 2
                                    

Sebelumnya...

Begitu pintu tertutup, Hoseok lebih memilih untuk kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya daripada memakan makanannya. Sayang dengan makanannya tapi tubuhnya terlalu lelah.

Tetapi lagi-lagi sebelum dia bisa tertidur, pintu ruang kesehatan kembali terbuka.

.

Hoseok melihat ke arah pintu ruang kesehatan, ia kira Jungkook kembali lagi tetapi ternyata yang datang adalah dokter yang bertugas di sekolahnya. Dokter tersebut tersenyum ke arah Hoseok dan berjalan mendekatinya.

"Halo, haksaeng." Sapa dokter yang bermarga Lee itu.

Hoseok segera mendudukkan dirinya dan sedikit membungkukkan kepalanya hormat kepada dokter Lee.

"Apa ada yang sakit... uhm... Hoseok-ssi?" Tanya dokter Lee sambil melihat nametag Hoseok. Hoseok menggelengkan kepalanya sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain, menghindari tatapan dokter itu.

"T-tidak, dokter.... S-saya baik-baik saja.... H-hanya ingin istirahat saja karena saya sedikit merasa pusing."

"Baiklah... istirahatlah, akan aku siapkan obat untukmu."

Hoseok hanya menganggukkan kepalanya dan kembali berbaring di ranjang sebelum akhirnya dia bisa istirahat.

.

Matahari mulai tenggelam digantikan oleh sang bulan, Hoseok berlari ke rumahnya dengan raut wajah yang terlihat ketakutan karena ia pulang melewati jam malam yang ditentukan oleh orang tuanya karena ia ketiduran terlalu lama yang akhirnya ia harus mencari satpam sekolah untuk membantunya membukakan pagar, bisa dipastikan ia akan dimarahi dan jika beruntung ia tidak akan dipukuli oleh ayahnya.

Hoseok akhirnya tiba di depan rumahnya dan menggigit bibir bawahnya takut sebelum ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

"A-aku pulang...." Hoseok perlahan menutup pintu dan menghela nafas lega saat dia tidak melihat orang tuanya di ruang tamu. Kemudian ia mengunci pintu rumahnya sampai suara seseorang mengejutkannya, membuatnya seketika mematung di tempat.

"Appa! Eomma! Hoseok sudah datang!" Teriak Jimin dari belakang Hoseok tanpa menggunakan embel-embel hyung, membuat appa dan eomma mereka yang berada di ruang makan mendengar teriakan Jimin.

Hyuksik segera berjalan menuju Hoseok yang masih mematung di depan pintu dengan raut wajah yang kentara marah dan langsung menarik rambut Hoseok dengan keras, membuat Hoseok spontan meringis kesakitan, sedangkan eommanya tetap di ruang makan dan lebih memilih menyiapkan makanan untuk Jimin.

"Kau pikir jam berapa sekarang?! Sudah berani bertingkah ya?!" Bentak appanya sambil menarik rambut Hoseok lebih kuat.

"A-Appa.... S-sakit..."

"DIAM!! Kau harus dihukum agar tidak berani membantah lagi!" Appanya menyeret Hoseok ke gudang yang ada di belakang rumah dan mendorongnya kasar, mengakibatkan Hoseok jatuh ke lantai.

Hoseok segera memundurkan tubuhnya menjauh dari appanya sambil gemetar ketakutan saat ia melihat appanya mengambil balok kayu yang tak jauh darinya.

Hyuksik langsung memukul tubuh Hoseok sambil membentaknya, mengacuhkan ringisan sakit yang keluar dari mulut Hoseok.

"Dasar anak tidak berguna!!"

"Membantah terus!! Apa kau tidak bisa menjadi seperti Jimin?!!"

"Kau mau jadi apa nanti, hah?!!"

"Membantah terus!! Tidak berguna!!"

"Menurutlah seperti Jimin!!"

Hoseok hanya bisa pasrah menerima semua teriakan serta pukulan dari appanya tanpa sedikit pun melindungi dirinya. Jika ia melakukannya, maka appanya akan bertambah marah.

Setelah puas memukul Hoseok dengan balok kayu, Hyuksik menarik rambut Hoseok dan menyeretnya keluar rumah dengan kasar, tidak mempedulikan ringisan kesakitan Hoseok.

"Kau tidur di luar malam ini!!" Bentak appanya sambil mendorong Hoseok keluar dan mengunci pintunya dari dalam.

Hoseok perlahan mendudukkan dirinya dan bersandar di dinding sebelah pintu sebelum menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tangan, melindungi diri dari dinginnya malam.

.

Paginya Hoseok berangkat ke sekolah sambil menundukkan kepalanya, sepertinya terkena demam karena kepalanya terasa pusing. Ia langsung menuju ke ruang kesehatan dan membaringkan tubuhnya di kasur yang paling ujung dengan tirai tertutup.

Tidak berselang lama, Dokter Lee memasuki ruang kesehatan bersama Taehyung di belakangnya yang sepertinya sedang tidak enak badan juga dan meminta Taehyung untuk menidurkan dirinya terlebih dahulu selagi Dokter Lee mengambil peralatannya di rak.

Taehyung langsung berbaring di ranjang sebelah Hoseok yang hanya dibatasi dengan tirai. Dia sesekali melihat siluet orang yang berbaring di tempat tidur di balik tirai itu sebelum akhirnya ia membukanya sedikit dan menghela nafas saat ia justru melihat Hoseok yang berbaring.

Dokter Lee segera memeriksa Taehyung dan juga Hoseok sebelum memberikan obat kepada Taehyung terlebih dahulu karena Hoseok masih tertidur.

"Ssaem.... Dia kenapa?" Taehyung akhirnya memilih untuk bertanya.

"Oh hanya demam, tidak apa-apa. Apa kau temannya?" Dokter Lee bertanya kembali dengan lembut yang kemudian dijawab dengan gelengan kepala dari Taehyung.

"Hey, Taehyung."

.

TBC

13/10/2024

Kali ini update lebih cepet horeeeee
Semoga kalian suka, maaf ya kalau masih ada banyak kekurangan.
Sampai ketemu lagi di part berikutnya

Baibaii~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tired [Hoseok Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang