6. Sumber Kebahagiaan Papa

26 4 0
                                    

Halooo guyssss🌸🌸🌸

Kalian udah pada makan belum? Kalo belum, jangan lupa makan ya🥰

@m_ilikuu--> Ig aku🥰

Komen emot peluk dong sayaangg🫂🤍

Okelah, selamat membaca🥰🤍...


ΩΩΩΩ



Duduk di sofa panjang, dengan kepala tertunduk, sambil menahan tangis itu sangatlah sakit. Syakilla, cewek itu duduk di sofa panjang bersama mamanya di sampingnya, dengan papanya yang duduk di sofa single.

Syakilla ketahuan melakukan dance lagi dan lagi. Bahkan kini, musik boxs yang biasa Syakilla gunakan berada di atas meja di hadapannya.

"Sudah berapa kali, papa sama Mama bilang, kalo kamu jangan melakukan dance lagi. Kamu juga sudah berjanji tidak akan melakukannya lagi, lalu kemarin-kemarin itu apa, Killa?!" Bentak Juna menatap marah Syakilla. Dia sangat melarang keras Syakilla melakukan dance-dance seperti itu. Karena dia tidak mau sampai Syakilla kelelahan dan berakhir sakit. Juna serta istrinya, selaku kedua orangtua dari Syakilla benar-benar sangat melarang keras Syakilla untuk melakukan hal-hal yang dapat membuatnya kelelahan.

"Kamu lupa, papa sama mama pasang kamera CCTV di kamar kamu? Jadi, kita berdua tau, apa saja yang kamu lakukan di kamar kamu." Lanjut Juna lagi, masih menatap putrinya dengan wajah marahnya.

Syakilla hanya diam tertunduk.

"Apa kamu akan terus melanggar setiap aturan yang papa dan mama buat untuk kamu? Apa kamu ingin melawan orangtua kamu sendiri? Ingin membuat kami khawatir dengan kamu? Atau kamu ingin menjadi anak durhaka?!"

Perkataan Juna membuat Syakilla langsung mendongak dan menggeleng cepat. Dia tidak bermaksud untuk membohongi kedua orangtuanya. Tapi, dance adalah hobinya dan dia tidak bisa untuk menghindari hobinya itu.

"Nggak pa! M-maafin Killa," cicit gadis itu sangat pelan. Air matanya sudah tak dapat di bendung lagi.

"Mas," ucap Viona memberi kode pada suaminya, agar tidak terlalu keras pada Syakilla. Tangannya yang terus merangkul Syakilla, mengelus lengan itu dengan lembut sambil berkata "Killa nurut ya sama mama sama papa. Jangan ngelanggar aturan yang mama papa buat lagi. Kita ngelakuin itu, karna kita sayang sama Killa, Killa paham 'kan maksud mama?" Ucap Viona begitu hati-hati dan mencoba membuat Syakilla mengerti.

Syakilla menatap Viona dengan mata yang berkaca-kaca, "tapi ma, dance itu hobi Killa," balas Syakilla pelan dan sedikit takut.

"Kita ngerti sayang, tapi kita gak mau sampai Killa kecapean. Jadi---"

"Killa gak akan capek kok ma," sela gadis itu memotong ucapan mamanya.

"Killa, nurut ya sama mama papa?" Ucap Viona lagi, sambil tersenyum. Selalu itu yang di katakan mamanya. Tidak pernah sekalipun, mamanya membelanya. Mama dan papanya itu sama saja! Tidak ada yang mengerti perasaan Syakilla!

Bahu Syakilla meloroh pasrah, lalu mengangguk.

Viona tersenyum sambil mengelus Surai putrinya. "Kita sayang sama Killa,"

ΩΩΩ

Kavin baru saja menginjakkan kaki di rumahnya, hendak ke kamarnya. Tapi, dia tak sengaja mendengar suara seseorang yang sedang berbincang-bincang di ruang keluarga. Kavin pun lantas, melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga.

Peluk untuk KavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang