Halooo guyssss🌸🌸🌸Jangan lupa ingatkan aku ya, kalo cerita 'peluk untuk Kavin' up setiap dua minggu sekali. Hari Selasa dan Jumat. Tapi, kalo kalian punya saran hari, boleh Spill di komen ya sengg yaa🥰
Jangan lupa follow Ig aku. @m_ilikuu
Kudu follow, biar gak ketinggalan info!! Maksa!!😠Emot peluk sama love warna putih dongg🫂🤍
Okelah, salam bahagia dan selamat membaca🥰🤍
ΩΩΩΩ
"Gak perlu ceritain rasa sakit yang kita rasain, ke orang lain 'kan? Udah gede, tanggung sendiri." -Kavin Althara.
"Ini beneran gapapa, gue dance, disini?" Tanya Syakilla menatap Kavin yang berada di hadapan nya.
Kavin mengangguk singkat, "hm. Dance hobi lo 'kan?"
Pertanyaan Kavin, tentu saja membuat Syakilla mengangguk cepat. Sementara Kavin, hanya menggerakkan kepalanya, seolah memberi kode kalau Syakilla memang boleh melakukan dance di roof top.
Kavin, lalu berjalan ke arah pintu roof top, dan menutupnya. "Gue jaga disini, lo dance di situ," ucap Kavin pada Syakilla dan di anggukki olehnya.
Syakilla pun lantas memutar music box yang sudah di sediakan oleh Kavin, untuknya. Sebelum dance, cewek itu sempat melirik Kavin untuk kembali memastikan, sementara Kavin hanya mengangguk pelan.
Syakilla pun lantas melakukan gerakan dance-nya. Awalnya dia sedikit ragu, namun kemudian dia semangat dan sangat lihai melakukan nya.
Kavin menyandarkan punggungnya ke balik pintu roof top. Matanya tak sengaja menatap Syakilla yang tengah melakukan dance di hadapan samping nya. Entah kenapa, gerakan dance Syakilla semakin lama justru semakin membuat Kavin gelisah, hingga sedikit membuat cowok itu gerah.
Kavin pun menarik nafasnya perlahan, lalu mengeluarkannya perlahan dengan kedua pipi yang sedikit mengembung. Dia mengusap-usap kedua lengannya sendiri, sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak menatap Syakilla lagi.
Hingga beberapa menit, Syakilla pun telah selesai melakukan dance-nya. Dia pun, mematikan music box nya. Lalu, berjalan menghampiri Kavin.
"Vin, gimana dance gue tadi?"
Pertanyaan itu, sontak membuat Kavin sedikit gugup. Meskipun Kavin tidak menunjukkannya begitu kentara, tetap saja, dia sedikit terlihat gugup.
"Vin! Kok diem? Dance gue tadi, gimana?"
"Dance lo... G-gue gak liat tadi," balasnya memilih berbohong.
Syakilla mencerutkan bibirnya ke depan. "Padahal tadi, gue jelas-jelas liat kalo lo liatin gue dance, lama lagi. Gak mungkin 'kan, kalo gue salah liat?" Tutur cewek itu sedikit berfikir.
Mampus! Kepergok kan lo, Vin! Emang enak!
"Salah liat," balas Kavin menyahut.
"Ya udah, deh. Btw, thanks ya, Vin!"
ΩΩΩ
Kavin baru saja keluar dari parkiran, dan hendak keluar gerbang untuk menjemput Syakilla. Lantaran hari ini, papanya tidak bisa menjemput Syakilla, untuk itu, Juna meminta Kavin untuk mengantarkan Syakilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluk untuk Kavin
Teen Fiction"𝑳𝒖𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒖𝒆 𝒓𝒂𝒔𝒂𝒊𝒏 𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒉𝒂𝒎𝒑𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒐𝒔𝒐𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒍𝒊𝒎𝒖𝒕𝒊 𝒈𝒖𝒆." - 𝑲𝒂𝒗𝒊𝒏 𝑨𝒍𝒕𝒉𝒂𝒓𝒂. Seorang anak remaja laki-laki tampan yang begitu di se...