Adegan hanya ada di novel, jangan tiru di dunia nyata.
Murni dari pemikiran diriku ya guys.
Karena novel ini aku buat tanpa beban, maka updatenya bisa agak lebih gercep lah, tergantung target juga sih.
200 vote, 30 komen, aku lanjut nih.
Love is not love
--------------------------"Aku mau cerai! Aku muak nikah sama kamu, sikap kamu itu terlalu aneh bagi aku, aku ajak cerita kamu hanya diam, saat aku cerita sama orang lain, kamu marah-marah, ngamuk gak jelas! Aku gak tahan hidup kaya gini terus, sikap kamu, cemburuan kamu, semua udah kelewat batas!"
Perkataan yang sangat membuat suaminya marah, Niara sangat mencintai suaminya, Reven, namun sikap Reven sangat aneh.
Mereka menikah memang bukan karena berpacaran dari lama, melainkan Reven menyelamatkan Niara saat dia hendak di begal, dan disanalah awal mula Niara menyukai Reven.
Reven itu tampan, bahkan sangat tampan, dia bahkan memiliki uang yang banyak, yang kurang dari Reven hanyalah sifatnya.
Reven itu cuek, bahkan termasuk apatis, dia tak akan menolong orang lain, dia egois, hanya fokus pada dirinya dan Niara.
Namun Reven bukan fokus dalam hal baik, dia sangat pengekang, pencemburu dan tak mau berbagai, Niara ingat, 2 kali dia keguguran karena Reven memberikannya obat penggugur.
Reven tidak suka ada seseorang diantara dirinya dan Niara, bahkan jika itu disebut sebagai anak.
Reven tidak suka.
"Ulangi lagi," bisik Reven dengan nada dingin, tatapannya itu adalah tatapan amarah yang tak bisa dibendung.
Niara menatap Reven benci "Aku mau cerai!" Jeritnya seraya melempar cincin pernikahan yang ada di jari manis Niara.
Reven diam, melihat bagaimana Niara berjalan menuju pintu utama rumah, dengan langkah kaki cepat, Reven mengejar Niara, menarik rambutnya dan membantingnya ke lantai.
Niara yang tidak siap terkesiap kaget, menatap Reven yang juga menatapnya dingin.
"Tidak ada kata cerai diantara kita, Niara," bisiknya geram.
Bisa Niara lihat, tangan Reven bergetar akan emosi "Lepasin!" Teriak Niara saat Reven mencengkram leher Niara kuat.
Namun Reven tak menggubrisnya, dia mencekik Niara kuat, tak cukup untuk membunuh Niara, Reven bangkit dan berjalan ke dapur, disaat Reven pergi, Niara bangkit dan berlari ke arah pintu.
Di rumah ini hanya ada mereka berdua, tanpa siapapun, rumah besar yang mulai terasa mencekam.
"Tolong!! Tolong sayaaaaa! Tolong!" Niara menjerit histeris saat keluar dari rumah.
Namun belum juga sampai di gerbang, Reven menarik rambut Niara dan menggeretnya masuk, di tangan kirinya sudah ada pisau daging yang diambilnya dari dapur.
"Lepasin! Lepasin aku! Reven kamu udah gila!!"
Reven mengulas seringai miring "Ya, dan kamu tau itu, kamu lah yang salah karena masuk di hidupku, kamu yang salah." Reven melepaskan tarikannya di rambut Niara kemudian mengayunkan pisau itu ke kepala Niara.
Dan saat pisau itu mengenai kepalanya, semuanya gelap, pandangan Niara tak lagi ada.
Dia mati di tangan suaminya sendiri, suami yang dia nikahi selama 6 tahun.
Dan begitu Niara membuka matanya, yang dia lihat bukanlah akhirat ataupun neraka, melainkan langit-langit ruang tamu di rumah lamanya.
Di rumah orang tuanya "Bangun oy, kebo banget lo dek."
Niara mengalihkan pandangannya, melihat sang Abang yang seharusnya sudah mati akibat kecelakaan, justru hidup dan tampak di usianya yang baru 19 tahun.
Niara mengerjap bingung, dia duduk perlahan, ternyata dia tertidur di sofa, Niara melihat orang tuanya masih hidup, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan juga.
Niara melihat ketubuhnya, dan terlihat dirinya di usia 17 tahun.
Dia menikah dengan Reven saat berusia 24 tahun, dan dia mati saat berusia 30 tahun.
Orang tuanya meninggal saat Niara berusia 23 tahun, abangnya meninggal saat Niara berusia 25 tahun.
Jadi, dia kembali ke masa lalu? Setelah dibunuh suami sendiri.
"Hah..suami gila," desis Niara seraya meremat rambutnya penuh emosi.
Sial, Niara tidak akan mau lagi mengulang hal yang sama, siapa yang mau mati di tangan orang yang sama!
Niara jadi ingat mantan terindahnya yang meninggal saat Niara berusia 19 tahun, mantannya, bernama Rean
Dan setelah Niara kembali, dia akan mencari cara bagaimana agar Rean tidak meninggal, jadi Niara tak perlu bertemu dengan Reven.
Niara bertemu Reven di umur 22 tahun, masih ada waktu untuk menjauhi takdir sialan itu.
"Cowokmu jemput itu, masih aja pacaran sama cowok cupu," cibir Abang Niara.
Niara merotasi matanya malas "Rean itu bukan cupu, dia soft-spoken," sinis Niara kemudian beranjak dari sofa dan berjalan menuju pintu.
Niara di masa depan tidak percaya kenapa Rean bisa meninggal, namun orang tuanya bilang Rean bunuh diri di kamarnya, karena mereka menemukan obat tidur di nakas dan juga mulut Rean berbusa.
Itu lah kenapa dia bisa meninggal.
"Selamat pagi, Niar," suara lembut dan hangat dari laki-laki tinggi berkulit putih dengan rambut yang halus dan mata teduh itu, membuat Niara nostalgia.
Dia tersenyum kemudian memeluk Rean "Pagi sayang," bisik Niara, suaranya jelas akan kerinduan.
Rean membalas pelukan Niara dan mengelus rambut gadis-nya lembut.
Ya, gadis-nya.
_________________________________________
BersambungMedan, 13 Oktober 2024
![](https://img.wattpad.com/cover/378814990-288-k760284.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chases You
Teen FictionKembali untuk mengulang hal yang sama adalah hal bodoh. Niara ingin lari setelah kembali ke masa lalu, tapi laki-laki yang ada di masa depannya, tidak akan membiarkan lari begitu saja. Mati sia-sia setelah mengancam akan bercerai, obssesi suami masa...