6

2.4K 241 7
                                    


Haooo guys kemarin banyak yang komen seneng deh terus ada yang kasih saran aku banyak-banyak makasih karena kalian suka sama cerita aku pokonya aku usahain terus belajar supaya tulisan aku lebih bagus dan rapih sekali lagi Terima kasih banyak guys 😍😍☆*:. o(≧▽≦)o .:*☆

Oke langsung aja

Happy Reading






"Ayo kita duduk dulu akan ku jelaskan semuanya" ucap Javier pada semua keluarganya

Saat mereka duduk diruang keluarga dengan aura negatif terlebih Arthur yang terlihat marah, sementara Arviesha duduk di tengah-tengah Arthur dan Trisa yang masih memeluknya dengan erat.

"Jadi, saat aku pergi ke panti asuhan untuk mengadopsi Reivano dan Arviesha, aku dan Sylvi terkejut dengan wajah Arviesha, kami merasa bahwa wajahnya tak asing"

"Saat itu aku ingat dengan Trisa dan berfikir apakah Trisa punya anak dengan orang lain tapi tentu itu tak mungkin terjadi"

"Aku akhirnya meminta Galen untuk menyelidiki semuanya tentang Arviesha entah sekecil apapun namun tak banyak yang  kudapatkan"

" Aku yakin sekali jika kalian akan terkejut saat melihat Arviesha jadi aku menyelidiki nya lebih lanjut, Galen kemarilah" jelas Javier, lalu memanggil Galen sang tangan kanan.

Galen sebenarnya adalah tangan kanan Georgia yang memang sudah bersama sejak dulu usianya hanya beberapa tahun dibawah Georgia, saat sang majikan Georgia akan pensiun dan menikmati kehidupan masa tua bersama sang istri di luar negeri Georgia memintanya untuk membantu sekaligus menjadi tangan kanan salah satu anaknya, ya hitung-hitung juga memeberikan informasi tentang anaknya padanya.

Namun Arthur menolak kehadiran Galen bukannya tidak mau hanya ia bukanlah orang yang mewarisi perusahaan utama milik sang ayah terlebih ia akan lebih fokus mencari sang putra saat itu membuat Galen pada akhirnya mengikuti Javier yang menetap di negara ini karena memang perusahaan utama dan mansion utama berada di sini.

Saat Javier mengadopsi kedua anak Galen memang sudah memberitahukan ini pada Georgia akan tetapi Georgia hanya ingin melihat kapan sang anak sendiri yang memberitahu nya mengenai hal ini dan ternyata sampai saat ini tak ada yang diberitahu kan sang anak padanya jadilah ia memboyong sang istri dan memaksa putra bungsu nya untuk kembali ke negara asal mereka.

Galen menyerahkan sebuah dokumen pada Javier dan memilih berdiri di belakang Georgia untuk menghormati sang kepala keluarga Leonardo. Sementara para maid yang mencoba untuk tidak melewati ruang keluarga dan para bodyguard yang siap siaga memantau sekitar.

"Ini adalah dokumen yang sudah dikumpulkan oleh Galen, entah kami yang terlalu sulit mencari celah atau mereka yang terlalu pandai menyembunyikan sehingga tak ada informasi mengenai siapa orangtua Arviesha"

"Jujur saja aku sempat memberikan pesan padamu tapi tak kau hiraukan Arthur jadi kupikir anak yang katanya kau temui adalah putra bungsumu yang hilang"  jelas Javier

"Bukan, aku juga tak menyangka orang-orang itu menipu kami hanya karena anak mereka mirip dengan ku, aku curiga saat melihat gelagat aneh dari anak itu dan setelah hasil tes DNA yang tak mereka ketahui sudah keluar ternyata benar, dia bukan putra ku dan Trisa"

"Jadi saat kakak mengirim pesan itu aku fikir kau hanya bercanda atau hanya sekedar melihat seseorang yang mirip dengan kami tapi melihatnya secara langsung aku merasa bahwa dia adalah putra kami yang kami cari selama ini" ucap Arthur sambil menggenggam tangan Arviesha yang sampai saat ini berusaha untuk mencerna apa yang terjadi

Arviesha tak pernah menyangka akan ada plot twist yang membuat nya terkejut seperti ini, tak pernah disebutkan bahwa putra bungsu dari adik Javier hilang atau bahkan tentang bagaimana tentang kehidupan keluarga Arthur didalam novel.

'Apa yang terjadi, apa tak akan masalah? Lalu bagaimana dengan Rei? Apa alur tetap akan berjalan semestinya?" Pikir Arviesha sambil melihat Reivano yang juga tengah memperhatikan nya dengan tatapan bingung

"Baiklah tak ada jalan lain, Arthur lakukan tes DNA kita lihat apa hasilnya nanti" keputusan Georgia tak akan pernah bisa diganggu gugat

Aldrich langsung saja sigap menelpon Rafael, dokter keluarga Leonardo saat ini dan menyuruhnya untuk secepatnya datang sambil membawa peralatannya.

Tak sampai setengah jam Rafael datang dengan tergesa-gesa terlebih saat tau tuang besar Georgia sendiri yang memintanya.

"Arviesha kau mau kan melakukan tes bersama Mommy nak?" Trisa begitu berharap bahwa anak yang ada dipelukannya adalah putra bungsunya yang hilang

"Arvie percaya pada Mama, apapun yang terjadi Arvie tetap anak Mama dan Papa oke" ucap Sylvi menenangkan Arviesha sambil mengelus tangan putihnya dengan lembut

"Iya Ma, Arvie mau"

Setelahnya Arviesha dan Trisa melakukan mengambillan darah setelah Arthur terlebih dahulu melakukannya.

"Kemungkinan hasilnya akan keluar besok dan itu paling cepat oke" ucap Rafael sambil menekankan perkataannya saat melihat sikembar dan Andreas yang ingin protes.

"Baiklah tak masalah, terimakasih Rafael" ucap Leniana sambil tersenyum anggun padanya.

Setelah dari situ mereka akhirnya melakukan perkenalan yang sedikit tertunda dengan Reivano dan Arviesha yang sebenarnya sangat canggung setelah hal yang tak terduga terjadi terlebih Arviesha bahkan Reivano terlihat diam sedari tadi.

"Baiklah ayo kita berkenalan, Arviesha perkenalan nama Mommy adalah Trisa Alexandria, panggil Mommy ya"

"Meskipun hasilnya nanti Arvie bukanlah putra Mommy, Mommy tetap akan menganggap kamu putra Mommy boleh kan?"

"I-iya"

"Tak perlu canggung begitu, Reivano juga panggil saja Mommy, kamu juga putra Mommy. Ah dan ini adalah Daddy Arthur kalian bisa memanggilnya seperti itu oke" ucap Trisa dengan antusias kepada dua anak lucu di samping nya

"Iya Mom" Serempak mereka berkata dengn senyuman manis andalan Reivano dan senyum canggung Arviesha

"Nah kalau disana ada Abang Andreas dia anak sulung Mommy lalu-"

Belum sempat Trisa melanjutkan Xavier langsung mengambil alih dalam berbicara

"Nah kalao abang namanya Xavier kalian bisa memanggil abang Xav dan yang ini Oliver dia  adalah yang tertua karena kami kembar" Ucap Xavier dengan lantang memang dari yang lain Xavier paling banyak berekspresi dan ia juga suka dengan sesuatu yang lucu

"Iya abang" Dengan semangat Reivano berseru, yah sepertinya selain Arsen akan ada satu lagi yang melihatnya

"Bagus panggil aku abang"

Begitulah hari ini penuh dengan kejutan dan drama yang tak akan habis, bagaimana kelanjutan cerita ini?

Semoga semuanya berjalan dengan baik - ??















Aloooo guys oke aku mau minta maaf karena baru up dari pagi aku sibuk guys.

Ngomong-ngomong ditempat kalian air mulai sedikit enggak sih soalnya di tempat ku air tuh keluarnya kayak tetesan gitu lah jadi lama kalau mau mandi harus nunggu huh tapi gapapa kita harus selalu tetap bersyukur.

Oke segitu aja Byebye








Figuran : Arviesha. LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang