PROLOG

45 8 0
                                    


Dari sekian banyaknya manusia yang terlahir di bumi menjadi manusia normal mengapa hanya aku yang memiliki rasa dengan seorang gadis, aku memiliki saudara perempuan atau saudara kembarku dia sangat cantik dan juga sangat menawan hampir semua laki-laki yang mengenal lalice menginginkannya.

Bagaimana denganku ?

Aku sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki walaupun aku selalu bermain dengan mereka tetapi aku hanya memandang mereka hanya sebatas teman, aku juga memiliki teman tidak jauh berbeda denganku kami selalu bersama sejak kami masih berada di bangku sekolah menengah pertama.

Semenjak jisoo menjadi temanku dan beberapa temanku yang lain, kami selalu melakukan beberapa hal yang membuat hidupku menjadi sedikit berbeda walau pun mommy selalu memarahiku tentang apa saja yang aku lakukan di luar sana.

"Lalisa... apa kamu tidak bosan selalu saja mommy yang harus menerima laporan dari Ssaem tentang perilakumu di sekolah " Yoona

"Yah.. kenapa mommy harus merasa pusing, tidak perlu merasa pusing mommy... mommy hanya perlu beristirahat dan menikmati masa tua mommy " Lisa

"Astaga.. mommy sudah tidak sanggup lagi dengan putri mommy yang satu ini, selalu saja membuat jantung mommy dan kepala mommy ingin pecah rasanya " Yoona

Saudara kembar lisa dengan daddynya baru saja tiba setelah mereka melakukan perjalan binis, lalice membantu daddy dalam beberapa binis keluarga Manoban. Saudara kembarku itu sangat pintar tentunya berbeda denganku, lalice tidak pernah memiliki kesalahan sedikit pun di mata kedua orang tuaku tentunya karena lalice anak emas daddy dan mommy.

Walaupun orang tuaku tidak memisah kepada siapapun di antara kami berdua dan tentunya selalu memberikan kasih sayang yang sama tetapi daddy dan mommy selalu memarahiku karena aku tidak pernah seperti lalice.

"Mommy.. " Siwon

"Kenapa mom ? Lalice mendengar jika mommy sedang bertengkar dengan lalisa, apa yang sedang mommy dan lisa bicarakan ?" Lalice

"Huh.. bagaimana mommy tidak pusing tujuh keliling dan kepala mommy ingin meledak jika setiap hari mommy harus mendapatkan panggilan dari sekolah lisa untuk datang menemui wali kelas lisa" Yoona

"Lagi ? " Siwon

"Ne... mommy tidak akan hadir dan menemui wali kelasmu lisa" Yoona

"Apa kamu ingin daddy pindahkan ke sekolah lalice lisa ? " Siwon

"Tidak " Sahut kedua saudara kembar itu secara bersamaan

"Kenapa ? Jika kamu terus menerus seperti ini, daddy dan mommy sudah tidak sanggup lagi " Siwon

"Ne dan sebentar lagi kamu akan masuk ke perguruan tinggi lalisa, jika kamu tidak dapat merubah perilakumu mulai besok pihak sekolah tidak akan meluluskanmu " Yoona

"Huh.. lisa sangat lelah mom dad, lisa ingin pergi ke kamar lebih dulu saja " Lisa memilih untuk menenangkan pikirannya saat seluruh keluarganya menyalahkannya

"Mom dad... lalice memiliki janji dengan teman, lalice izin pergi lebih dulu ne " Lalice

"Kamu ingin pergi kemana lalice ?" Siwon

"Yah aku sudah mengatakannya dad, jika aku ingin menemui temanku karena aku sudah memiliki janji" Lalice

"Ne tetapi jangan kembali dalam keadaan mabuk atau pun jangan pulang dini hari, arasseo ?" Yoona

"Ne mommy " Lalice

Segera lalice mengemudikan mobilnya untuk menemui kekasihnya sama dengan lisa walau pun begitu banyak laki-laki menyukai dan mendekati lalice tetapi lalice lebih memilih untuk berkencan dengan seorang gadis yang lebih tua darinya beberapa tahun saja.

Lalice memilih untuk menyembunyikan hubungannya dengan kekasihnya dari keluarga besarnya karena pada zaman ini hubungan sesama jenis masih menjadi hal yang tabu dan tidak banyak orang menganggapnya adalah hubungan antara kedua manusia yang dianggap malapetaka tetapi lalice dan kekasihnya selalu berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka sampai kapan pun

Saat lalice memilih untuk pergi meninggalkan kediamannya lisa menuruni anak tangga bersiap untuk pergi dengan menggunakan jaket kulit kesayangannya dan juga membawa helm fullface kesayangannya

"Mau kemana putri daddy yang paling cantik " Siwon

"Berhentilah memanggilku cantik dad, aku sedikit bergidik geli mendengar daddy mengatakan seperti itu " Lisa

"Kamu ingin pergi kemana lisa ? Lalice baru saja meminta izin kepada mommy untuk pergi menemui temannya dan kamu juga ingin menemui teman-teman berandalmu itu lisa ?" Yoona

"Yah mommy.. mereka bukan berandal, eonnie saja tidak apa jika pergi dan kenapa lisa tidak perbolehkan ?" Lisa

"Karena lalice tidak akan berbuat macam-macam dan yang dapat merugikan dirinya sendiri tetapi kamu ?" Yoona

"Lisa akan berbuat macam-macam yang akan merugikan diri lisa sendiri " Ujar lisa kemudian berlari dengan kencangnya menuju motor kesayangannya

"Haha anak itu selalu saja membuatku tertawa" Siwon

"Memang selalu membuatmu tertawa dad tetapi juga membuat kepalaku hampir pecah di buat olehnya " Yoona

"Sudah mommy, lisa dan lalice sudah dewasa dan sudah saatnya mereka untuk memilih jalannya masing-masing " Siwon

"Bagaimana bisa aku membiarkannya dad, sedangkan setiap harinya aku harus menerima surat panggilan dari pihak sekolah karena perbuatan lisa " Yoona

"Lantas mommy akan datang untuk menemui pihak sekolah ?" Siwon

"Mau bagaimana lagi dad " Yoona

"Bagaimana jika daddy yang akan menemani mommy untuk datang ke sekolah lisa " Siwon

"Jinjja.. memangnya daddy tidak sibuk dengan pekerjaan daddy ?" Yoona

"Biarkan daddy yang akan menanganinya mom, mommy tenang saja ne " Siwon

"Gomawo daddy " Siwon

Semuanya berjalan dengan kehidupan mereka masng-masing berjalan dengan mengikuti alur yang telah Tuhan berikan kepada setiap manusia kebanyakan orang menyebutnya dengan takdir.

Bagaimana dengan takdir lisa ?

Atau pun dengan takdir saudara perempuan lisa, bagaimana dengan gadis yang mereka cintai ?

Bisakah untuk mereka menentang takdir mereka masing-masing atau mereka akan menyerah dengan takdir mereka sendiri ?

Lisa selalu percaya jika takdir Tuhan tidak akan pernah salah dan takdir itu akan berujung dengan kebahagiaan meskipun lisa akan melewati banyak hal yang tidak sama sekali lisa dapat memahaminya.

"Jika aku tidak bisa mengubah takdirku menjadi sebuah kebahagiaan untukku, aku harus bagaimana ? aku tidak ingin menyerah dengan hal itu meski Tuhan akan marah denganku" Lisa

"Aku hanya akan hidup dengan sebuah takdir Tuhan, jika Tuhan akan memberiku kebahagiaan nantinya atau pun kebahagiaan untuk adikku aku akan selalu mendukungnya tetapi aku akan berusaha untuk merubah semuanya menjadi kebahagiaan" Lalice

"Hei lalice, bagaimana denganmu ? apakah kamu akan merasa bahagia denganku, aku tidak bermaksud untuk melukaimu tetapi bisakah untukmu memaafkanku dan memaafkan adikmu ini karena telah merebut kebahagiaanmu bersamanya ?" Lisa

"Percayalah aku akan selalu mendukungmu lisa, jika memang dia tidak menjadi milikku, setidaknya kamu akan menjaganya dengan hatimu " Lalice

" Kenapa aku harus hadir diantara mereka dan kenapa aku selalu mencintai adik dari mantan kekasihku ? Aku selalu mencoba mengalihkan semua perasaan ini tetapi aku selalu kembali dengannya dan dia selalu membuatku bahagia" Jennie

- J 16 27 L -

Wanna Be Me - [ E - Book ]  JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang