🌟Pregnant🐿

153 10 50
                                    

꧁ ིྀHappy Reading 📖ೄྀྀ
'

Warn!! :Chapter Berunsur mpreg!'

˚

₊·͟͟͟͟͟͟͞͞͞͞͞͞➳❥ ꒰ 🐿️ ✰ 𝒴𝓊𝓇𝒾𝓀𝓊 ··· 🌟꒱ | ೃ₊•

" Ayy, kok belakangan ini aku sering bangett mual² yah? Huekkk, " Baru saja yushi berujar dirinya sudah kembali dibuat mual-mual.

Riku yang melihat Yushi pun, dengan khawatir berjalan menghampiri istrinya itu ke kamar mandi, menepuk nepuk punggung Yushi pelan, kemudian menyeka keringat yg mambasahi dahi sangat istri menggunakan tangannya.

"Kita ke rumah sakit aja yuk sayang? Aku takut kamu kenapa napa soalnya, " pinta Riku risau.

"Nggak ah. aku gak mau, kayaknya ini cuman masuk angin biasa aja deh. "

Mendengar yushi berkata seperti itu yang kesannya menyepelekan, Riku merasa sedikit kesal terbukti dengan dahinya yg mengkerut beberapa saat yg lalu.

"Jangan gitu sayangg, tolong yah? Dengerin aku? Sekali inii~ aja aku minta kamu nurut sama aku okey? " Ujar Riku berusaha membujuk Yushi kerumah sakit untuk mengecek keadaan sang istri.

Sempat terdiam beberapa saat, akhirnya Yushi pun menganggukkan kepalanya tanda persetujuan.

"Tapi terus itu anak kita gimana? Masa mau kita tinggalin gitu aja sih? "

"Kita titipin ke mama dulu ya? Yang paling penting sekarang itu kondisi kamu sayang, aku bener bener gak tega liat kamu terus terusan bulak balik ke kamar mandi, mual mual. " Jelas Riku, tangannya terangkat untuk mengelus surai halus yushi dengan lembut, disusul kecupan singkat di kening yushi.

" Yauda iya iyaa. " final yushi.

Selang beberapa saat keduanya pun sampai di rumah sakit.

. . .

"Yu-shi? Ini beneran sayang? Aku gak mimpi kan? " Mata Riku terbelalak setelah mendengar penjelasan dokter yang baru saja memeriksa yushi.

Yushi yang melihat raut wajah kaget+kebingunan milik suaminya itu pun nampak berusaha meyakinkannya, ia menggenggam tangan riku begitu lembut berusaha meyakinkan bahwa ini nyata, benar adanya. Riku tidak mimpi. Yushinya sedang mengandung seorang anak dari hasil proses pembuahan

Walau dengan wajah yg pucat pasi yushi tetap memberikan senyuman terbaiknya kepada riku yang masih terpaku akan fakta yg baru saja ia dapatkan.

Seperkian detik kemudian, riku memeluk yushi yang masih terkulai di ranjang rumah sakit, berterimakasih terus menerus kepada yushi diiringi kecupan kecupan kecil di wajah yushi sebagai tanda terimakasih.

Dokter yang sebelumnya masih ada disana pun kini sudah pergi, tak ingin mengganggu kedua anak adam yang sedang berbahagia dikala itu.

Skipp 4 bulan kemudian

Hari demi hari yushi lewati dengan susah payah, tak terasa kini janin yang berada di dalam kandungannya kurang lebih sudah berusia 6 bulan.

Riku yang sebelum jarang ada dirumah karna sibuk bekerja pun kini memutuskan untuk 24/7 bekerja dirumah, bahkan ia menjadi sangat protektif kepada yushi. Namun walaupun Riku sudah memutuskan untuk bekerja dirumah, tak jarang juga ia mengunjungi kantor nya ntah itu untuk meeting dengan klien-klien pentingnya, maupun untuk sekedar memantau perkembangan perusahaannya.

Sebenernya yushi awalnya tak menyetujui keputusan itu karna ia rasa_ terlalu berlebihan jika Riku sampai harus bekerja dirumah, namun karna Riku tetap kekeuh ingin melakukan itu jadi apa boleh buat kan? Lagipula ia juga bisa memahami apa yang Riku rasakan saat ini.

One-shoot || RIYU  ( RIKU×YUSHI) || YURIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang