♡⁠˖⁠꒰ Kucing di Balik Jendela

17 0 0
                                    

Berkutat dengan komputer adalah hal yang melelahkan. Apalagi jika dalam kurun waktu hingga berjam-jam. Ternyata seperti ini yang dirasakan sebagian orang dengan pekerjaan yang mengharuskan mereka bekerja di depan komputer setiap hari.

"Bisa gila lama-lama," aku bergumam dengan suara yang kubuat sekecil mungkin. Tidak mau jika karyawan lain mendengarnya. Bisa-bisa, aku dianggap tidak sopan.

Satu kalimat terakhir aku ketik untuk menyelesaikan tugas hari ini. Ingin rasanya meregangkan seluruh badan yang telah membungkuk selama berjam-jam ini.

Kepalaku menoleh ke arah kanan. Karena di sana tempat jendela berada. Jendela hitam, di mana siapapun yang ada di luar tak dapat melihat ke dalam, namun yang di dalam dapat melihat ke luar.

Tak adil, ya.

Niat hati ingin memandang pemandangan hijau di luar sana, namun ternyata terhalang oleh makhluk bulat berbulu yang menggemaskan.

"Kucing," aku kembali bergumam. Seingatku, kucing itu adalah kucing yang tadi pagi kutemukan di depan pintu masuk kantor. Kucing yang sangat penakut. Tanganku nyaris dipenuhi luka akibat cakaran darinya, tapi untung saja aku segera menarik kembali tanganku yang tadinya ingin kugunakan untuk mengelusnya.

Kucing itu sepertinya takut dengan manusia. Entah pengalaman buruk apa yang pernah terjadi padanya akibat ulah manusia, hingga ia menjadi takut dengan manusia.

Jika saja ia tahu dibalik kaca jendela hitam itu ada beberapa manusia yang ia takuti, mungkin ia akan segera beranjak dari sana. Sayangnya ia tak dapat melihat para manusia ini dari luar sana. Ia tak dapat melihat hal yang ia takuti dari luar sana.

Kalau aku keluar dan menghampirinya, pasti ia lari. Tidak, aku tidak akan melakukannya. Aku tidak ingin ia terkejut dengan hal yang ia takuti muncul secara tiba-tiba. Padahal sebelumnya, ia sedang merasa aman dan damai.

Mungkin, sama saja seperti kita manusia. Terkadang kita merasa aman dengan kondisi kita sekarang, tanpa tahu apa yang sebenarnya ada di sekitar kita. Mungkin sama seperti kucing itu, yang tak dapat melihat sosok yang ia takuti dari luar sana. Padahal nyatanya, hal yang ia takuti sedang memperhatikannya. Seram sih kalau dipikir-pikir.

Intinya, kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi di luar jangkauan kita. Pun kita tak akan tahu mengenal hal yang akan terjadi di masa depan.

Berdoa saja, bahwa apapun yang sedang atau akan terjadi, adalah hal-hal baik.

♡⁠˖⁠꒰ Based on a true story -

Logophile | kumcerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang