Malam telah turun ketika Shiro tiba di apartemen kecilnya. Dia meletakkan kunci misterius itu di atas meja, di bawah cahaya lampu belajar. Simbol-simbol aneh yang terukir di permukaannya kini terlihat lebih jelas. Shiro mengeluarkan selembar kertas dan mulai menggambar simbol-simbol tersebut, berharap bisa menemukan petunjuk tentang maknanya.Setelah beberapa jam berkutat dengan simbol-simbol itu, Shiro menyadari bahwa dia membutuhkan bantuan. Dia teringat pada sahabat lamanya, Akira, yang bekerja sebagai kurator di museum sejarah kota. Mungkin Akira bisa membantunya memecahkan misteri ini.
Keesokan paginya, Shiro bergegas menuju museum. Saat Shiro memasuki museum, aroma kayu tua dan debu menyambutnya. Lampu-lampu redup memancarkan cahaya lembut, menciptakan bayangan panjang di dinding yang penuh dengan artefak bersejarah.
Suara langkah kaki pelan di atas lantai marmer menambah kesan sunyi, seolah setiap sudut museum menyimpan rahasia yang menunggu untuk diungkap. Shiro melihat lukisan-lukisan klasik yang menggantung di dinding, setiap karya seakan memperhatikan mereka dengan tatapan penuh misteri.
Shiro menemukan Akira sedang menata artefak di salah satu ruangan pameran.
"Shiro! Sudah lama sekali!" seru Akira gembira. Namun, senyumnya memudar ketika melihat raut wajah serius sahabatnya. "Ada apa? Kau terlihat... berbeda."
Shiro menceritakan tentang pemecatannya dan penemuan kunci misterius itu. Dia mengeluarkan kertas berisi sketsa simbol-simbol yang telah dia salin.
Mata Akira melebar saat melihat gambar tersebut. "Ini... ini tidak mungkin," gumamnya.
"Kau tahu sesuatu tentang simbol-simbol ini?" tanya Shiro penuh harap.
Akira mengangguk perlahan. "Aku pernah melihat simbol-simbol serupa dalam catatan-catatan kuno tentang sejarah kota ini. Tapi Shiro, jika simbol-simbol ini asli, kau mungkin telah menemukan kunci menuju salah satu misteri terbesar kota kita."
Akira membawa Shiro ke ruang arsip museum. Di sana, dia mengeluarkan sebuah buku tua yang sudah usang. "Lihat ini," katanya sambil membuka halaman yang telah dimarkahi. "Simbol-simbol ini muncul dalam legenda tentang 'Labirin Tersembunyi' yang konon dibangun oleh pendiri kota kita."
Shiro membaca halaman tersebut dengan seksama. Legenda itu menceritakan tentang sebuah labirin rahasia yang tersembunyi di bawah kota, tempat pendiri kota menyimpan harta karun dan rahasia-rahasia berharga. Konon, hanya mereka yang terpilih yang bisa menemukan dan membuka pintu labirin tersebut.
"Tapi Shiro," Akira memperingatkan, "banyak orang telah mencoba mencari labirin ini selama bertahun-tahun. Tidak ada yang berhasil. Bahkan ada yang menghilang dalam proses pencariannya."
Shiro merasakan campuran antara kegembiraan dan kecemasan. Di satu sisi, dia merasa telah menemukan tujuan hidupnya yang baru. Di sisi lain, bahaya yang mungkin menghadang membuatnya ragu.
"Aku harus mencobanya, Akira," kata Shiro akhirnya. "Aku tidak punya apa-apa lagi untuk dipertaruhkan."
Akira menghela nafas panjang. "Aku tahu aku tidak bisa menghentikanmu. Tapi berjanjilah kau akan berhati-hati. Dan biarkan aku membantumu."
Selama beberapa hari berikutnya, Shiro dan Akira menghabiskan waktu di perpustakaan kota, menggali informasi lebih dalam tentang sejarah kota dan legenda labirin tersebut. Mereka menemukan bahwa simbol-simbol di kunci Shiro muncul di beberapa lokasi kuno di seluruh kota.
Pada suatu malam, ketika mereka sedang mempelajari peta kota kuno, Shiro menyadari sesuatu. "Akira, lihat ini!" serunya sambil menunjuk beberapa titik di peta. "Jika kita menghubungkan lokasi-lokasi di mana simbol-simbol ini ditemukan, mereka membentuk sebuah pola!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery Secret Code
Mistério / SuspenseShiro, seperti banyak remaja lainnya, merasa jalan hidupnya buntu. Dipecat dari pekerjaannya dan kehilangan arah, ia hanya ingin memperbaiki hidupnya. Namun, sebuah kode rahasia yang tersembunyi di bawah selokan kota kecil yang penuh cerita mistis...