01. keinginan Nezar

83 8 13
                                    

لسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂🍂🍂

Matahari mulai turun, kini hari telah sore, jam telah menunjukkan pukul 05. 35,  terlihat di home PUZ yang kini telah berganti nama menjadi gathering house.

Gathering house sangat ramai, karna mereka semua kembali berkumpul, Zaily, Adiba, Lesha dan Achela sedang memasak di dapur untuk makan malam. Zayn, Rafka, Adam dan Agra sedang berolaraga di kamar khusus olaraga, peralatan olaraga lengkap di kamar itu.

Sedangkan Zhena, Nezar, Zalfa dan Aqlan, mereka berada di halaman belakang rumah. Mereka semua duduk di atas pohon rambutan dan bercerita-cerita sembari memakan rambutan itu, kulit nya, mereka buang di kantong plastik hitam yang sudah mereka bawah masing-masing.

"Kak Zhena, tolong petikan rambutan yang besar itu di belakang kepala kak Zhena," Ucap Aqlan, di angguki Zhena.

Zhena ingin meraih rambutan itu, tetapi Nezar sudah lebih dulu mengambil nya, dan memberikan nya pada Aqlan, sembari berkata. "Suruh gue aja, jangan suruh calon istri gue," Ucap Nezar, di angguki Aqlan.

Sedangkan Zhena, dia hanya diam saja, dia sudah biasa mendengar Nezar menyebut nya seperti itu, begitu juga dengan Zalfa yang hanya diam mendengar ucapan itu yang tertuju pada Zhena.

Singkat waktu, kini Zaily, Adiba, Lesha dan Achela pun selesai masak, mereka langsung menuju halaman belakang untuk menemui anak-anak mereka.

"Gimana rambutan nya? Manis?" Tanya Achela.

"MANIS!" Jawab mereka sembari berteriak, membuat Zaily, Adiba, Lesha dan Achela terkekeh.

"Rambutan ini manis banget, semanis calon istri Nezar," Ucap Nezar.

"Masih kecil udah pintar gombal nya," Ejek Lesha, di balas kekehan oleh Nezar.

"Qlan, turun aja yuk? Dari tadi kita jadi nyamuk," Ajak Zalfa.

"Ayok, aku juga udah puas makan rambutan," Jawab Aqlan, di angguki Zalfa.

Zalfa dan Aqlan pun melompat turun, membuat Zaily, Adiba, Lesha dan Achela terdiam sesaat karna melihat itu, karna pohon rambutan lumayan tinggi.

"Kalian kenapa lompat? Itu kan ada tangga," Ucap Adiba, di balas cengiran oleh Zalfa dan Aqlan.

Kembali pada Nezar dan Zhena, kini Nezar juga sudah puas memakan rambutan, Nezar pun melirik Zhena lalu berkata. "Habibati kamu udah puas makan rambutan belum? Kalau udah, kita turun juga yuk," Ucap Nezar, di angguki Zhena.

Bidadari Untuk Nezar S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang