Tujuh

42 16 0
                                    

Jeno dan Haechan keduanya seumuran, dan Haechan lebih tua dari Jeno, namun ia terlihat seperti seorang adik bila di samping Jeno, karena tubuhnya yang mungil. Dan Haechan tak suka jika Mark mengatainya lebih kecil daripada Jeno.

"Haechan," panggil Jeno.

"Ada apa- tunggu, jangan bilang kau melupakan buku notanya lagi?" tebak Haechan. Dan Jeno hanya mengangguk lesuh. Haechan menghela nafasnya berat. Ini sudah kesekian kalinya Jeno melupakan buku notanya. Ia tak mau lagi kena hukuman dari Mark karena Jeno.

"Kau menyimpannya dimana?" tanya Haechan.

"Di atas meja belajarku," jawab Jeno.

Haechan melihat jam, dan masih ada sejam lagi sebelum kelas les di mulai. Ia menarik tangan Jeno untuk pergi mengambil buku not itu. Ia tak mau kena hukuman lagi.

"Besok-besok aku saja yang memegang bukunya, kau suka sekali melupakan hal penting. Mungkin kau akan melupakanku juga."

"Tidak mungkin, aku tidak mungkin melupakanmu."

"Siapa yang menjamin. Kau itu pelupa."

Jeno menatap kedua tangan mereka yang saling bertautan, ia tersenyum melihat bagaimana tangan mungil Haechan menggenggam tangannya dengan sangat erat, seolah jika di lepaskan sedikit saja ia akan pergi jauh darinya.

Jeno kembali menatap Haechan yang sedikit berjalan di depannya. Ia membayangkan selamanya bisa bersama Haechan.

"Chanie," panggil Jeno.

"Hhm?" dehemnya, tanpa berbalik ke arah Jeno.

"Apa kau suka bunga?"

"Aku suka hunga tulip."

"Dan aku menyukaimu," cicit Jeno.

"Hhm? Kau bilang apa?"

"Aku bilang, aku juga."

****

Kini keduanya sudah berada di kediaman Lee. Keduanya langsung saja naik ke lantai atas di mana kamar Jeno berada. Haechan melihat buku not itu langsung saja mengambil dan dengan cepat menarik Jeno untuk kembali ke tempat les.

"Tunggu Chanie." Jeno menghentikan langkah Haechan, seketika langkah pemuda manis itu terhenti dan berbalik menatap Jeno.

"Aku ingin mengatakan sesuatu."

"Apa? cepat katakan."

"Aku-"

"Jeno, Haechan kalian masih di sini? lihat jam berapa sekarang, kalian sudah terlambat kelas musik," ucap Tiffany yang tak sengaja melihat keduanya masih berdiri di anak tangga. Haechan melihat jam dan terkejut melihat jika mereka sudah terlambat jam kelas.

"Mati kita Jeno."

Haechan kembali menarik tangan Jeno, namun saat mereka tiba di lantai bawah, mereka terkejut melihat Mark yang sudah berdiri berkacak pinggang dan menatap keduanya datar. "Lagi?" tanya Mark. Jeno dan Haechan menelan ludah mereka kasar.

"Hyung?"

"Hyung kau di sini? bukankah..."

"Aku mengikuti kalian berdua. Sekarang juga kembali dan terima hukuman kalian."

"Hyung~"

"Tidak, aku tidak akan terpancing rengekan kalian lagi. Cepat ikut aku."

______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


______________________

Jeno menganga tak percaya dengan apa yang baru saja ia saksikan. Ia tak menyangka Haechan bisa memainkan piano sekeren itu. Haechan yang mendapat pujian dari Mark tentu saja besar kepala.

Ia menatap Jeno, lalu menarik turunkan alisnya. Ia mengatakan jika ia memang tak pandai bermain gitar, namun ia ahli memainkan piano.

"Kau sangat hebat Chanie, dan sangat cocok untukmu," puji Mark.

"Jadi aku sekarang bisa memainkan gitar?" girang Haechan, berharap Mark mau mengajarinya.

"Kau tidak cocok memainkan gitar Chanie, kau lebih cocok bernyanyi saja." Ucap Mark, merebut kembali gitar di tangan Haechan.

"Tapi aku mau bermain gitar," ucapnya sedikit merajuk.

"Bagaimana, kalau kau membuat lagu saja? nanti aku yang memainkan gitar dan kau yang akan bernyanyi." Sambung Jeno, yang tak tega melihat wajah merengut pemuda manis itu.

"Membuat lagu? itu susah, aku tidak akan bisa."

"Kau pasti bisa, Chanie." ucap Mark dan Jeno bersamaan. Haechan menghela nafas, sudahlah. "Baiklah akan aku coba."

.

.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia dan Nada (Nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang