Episode 1.5

50 7 1
                                    

{Rencana}

[Ngiuuuuuu]
(Ini sf pesawat mendarat)

Di malam hari yang indah dan berbintang, pesawat mendarat lalu pintu-nya terbuka. Terlihat seorang gadis berambut kuning bermata biru saphire dan bersurai biru, dengan gaya berpakaian yang stylish. Dia menuruni tangga dengan anggun, di bawah dia ditunggu oleh seseorang yang ternyata adalah Jeje.

-

"Jadi udah je persiapan-nya? Sama gimana basecamp kita?"
tanya gadis itu.

"Tenang aja nya, semua-nya udah siap dan semua itu gw sama niko yang urus, jadi terpercaya dan aman"
jawab Jeje.

"Bagus gw gasabar ngeliat mereka menderita kaya setelah mereka ngebunuh sepupu tersayang gw! Gw anya nikiturnal bersumpah akan membalas dendam sepupu gw"
setelah Anya bersumpah untuk balas dendam, mereka langsung pergi ke tempat yang Jeje dan seseorang yang bernama Niko siapkan.

<   "Niko! lu dah siap kan buat rencana kita?"
tanya Jeje pada seseorang yang ada di basecamp.

"Tcih! Jangan tanya kalo gw dah siap apa belum karena gw bakalan bunuh semua orang yang udah buat Karis kaya gitu!"
ucap orang itu yang bernama Niko dengan sangat amat marah-nya.

"Bagus Nik, sekarang mari mulai rencana kita dimulai dari Medi"
ucap Anya yang baru datang sembari menusuk foto dengan pisau dari seorang pemuda dengan rambut hitam dan mata berwarna oranye yang bernama Medi

-

Mereka keluar lalu menaiki mobil van yang sudah Anya beli sebelum ke kota bakwan, lalu mereka tancap gas untuk ke rumah pemuda itu. Setelah sampai mereka melihat banyak penjaga yang berjaga disekitar, Jeje turun dan dengan sangat lihai ia membuat semua penjaga itu pingsan. Jeje dan Niko pun masuk lalu mencari pemuda incaran mereka, setelah ketemu ternyata dia sedang tidur.

Namun sebelum mereka membawa-nya pergi mereka menyuntikkan obat bius terlebih dahulu agar Medi tidak bangun. Setelah disuntikkan obat bius, Jeje dan Niko membawa Medi ke mobil, lalu mereka langsung tancap gas kembali ke basecamp.

-

"Ugh... kenapa lampu-nya mati?"
tanya Medi.

"Lampu-nya gak mati kok Med, Nik buka penutup kepalanya"
ucap Anya tapi medi tidak mengenali-nya karena kepalanya ditutup oleh penutup kepala.

"Ahh! Silau bet dah, kalian pake apa sih lampu-nya?"
tanya Medi namun seketika raut wajah-nya terkejut ia ada di tempat lain yang penuh dengan alat penyiksaan di sana.

"Selamat datang Med di ruang penebusan dosa"
ucap Anya dengan senyuman lebar di wajah-nya.

-------------------------------------------
TBC
-------------------------------------------

Alohaaa! Sorry kawan-kawan kalo cerita kali ini pendek ya karena gw mau fokus sama cerita exorcist. adios amigos, ciao.

Balas DendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang