12 【KEBENCIAN】

21 3 0
                                    



.

.

.

Suara lembaran Kertas memenuhi Sebuah ruangan itu, Satu persatu lembar demi lembar Dibuka, hingga halaman terakhir. 

"Berikan ini Kepada Komisaris, Aku sudah memeriksa semuanya"

"Baik Tuan Muda" Membungkuk lalu Berjalan Keluar dari Ruangan.

Tok..tok..tok

"Masuk" jawab Singkat.

"Maaf mengganggu Tuan Muda, Saya menerima Telfon Dari Rumah Sakit, Katanya Beliau Kembali mengamuk lagi" Ucapnya Menundukkan Kepalanya.

"Tcih" 
"Katakan pada Elim, Kalau aku tidak akan pulang lagi malam ini" Jawabnya segera bangkit dari Kursi Kerjanya.

"Tapi tuan muda Al, Tuan Besar Menitipkan Pesan  Anda Harus Datang untuk Makan Malam Bersama di Mansion Nanti malam" Ucap nya masih dengan Posisi menunduk.

Alzaka Menghela nafas Panjang. dia mendekat pada Wanita itu. Alzaka mengelus Pipi wanita itu dan Berbisik padanya.

"Katakan pada Ayahku itu Lini,  Aku Mungkin Terlambat," Ucapnya dengan Tersenyum Lembut.

"Ba-baik Tuan Muda, Saya akan Segera memberitahukkannya" Ucap Wanita itu Dengan Ekspresi Malu-malu.

 "Bagus"   

Dia Segera  Keluar dari Ruangannya, Alzaka Kembali memasang  Ekspresi Datar.
Pemuda itu Berjalan Menuju Lift, Dia menekan Tombol lift untuk Turun ke lantai Paling Bawah. Karena Saat ini tujuannya memang Ingin pergi keluar. Tidak membutuhkan Waktu Yang lama, Pintu Lift Terbuka  Segera  Keluar dari Gedung menuju Tempat Parkiran. 

"Wow, wow.. Tunggu dulu, Kau mau kemana?.. Aku Baru saja ingin menjemputmu,
"Aliya bilang dia ingin menunjukan  kejutan spesialnya Pada Kita" Ucap  Daniel tiba-tiba Berpaspasan Di Area Parkir.

"Minggir, aku ada Urusan" Jawab nya  dengan  Datar.

"Relly?..oh.. Come on,
"Begitu  Pulang sekolah kau Sudah langsung Bekerja, Bahkan Setelah siap Bekerja kau Masih ada urusan Lagi?.. Ayolah Bro"

"Cih.. Kau membuang banyak Waktu ku, Awas!" 

Alzaka Melewati Daniel begitu saja, Setelah itu Dia masuk ke dalam Mobilnya Segera Ia melajukan Mobilnya Pergi. Daniel Yang masih Menatap Kepergian Alzaka Menggelangkan kepalanya.

"Ya, Semoga kau Bisa mendapatkan ketenangan.
"AKU MENDOAKANMU SOBAT" teriak Daniel Pada Alzaka Yang sudah menghilang pergi.



...


Pukul menunjukkan Jam 08 Malam, Eve dan Keluarganya Berkumpul untuk Makan malam Bersama . Hanya Ada Suara suara Sendok dan piring bersentuhan. Sebenarnya Eve tidak mau ikut makan malam bersama, Tapi karena Jefri Ayahnya mendatangi Kamarnya, Dia dengan Terpaksa mematuhinya dan ikut makan bersama. 

Jefri menghela nafas panjang. Dia tidak tahan dengan keheningan yang menyeliputi ruangan makan ini.

"Begini, Ayah akan Memulai Duluan.
"Pertama-tama Ayah akan minta Maaf lebih dulu pada Ghesan, Karena Memarahi mu dengan kasar, Walaupun Kamu Juga  salah, tapi ayah akan minta maaf" ucap Jefri Menatap Ghesan.

"Dan Shopia, aku juga Minta maaf karena Membentakmu Sayang, Percayalah itu bukan Kesengajaan Tapi karena aku tidak bisa menahan emosiku saat itu' Ucap jefri Lagi menatap Shopia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

winding lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang