07. Malam Minggu di Buah Batu

54 7 2
                                    

Apasih? Ga usah ribet deh!








"Mau kemana sii?"

Sabtu ini Ayla disibukkan dengan beres beres isi lemari. Gadis itu ditemani Isa sambil melipat baju baju yang ia rasa tak akan ia pakai lagi.

"Mau ke rumah mama, suntuk! Papah marah marah mulu"

Isa merendahkan pundaknya. Kedua tangannya masih asik melipat dress mini berwarna merah terang milik Ayla. "Oma-ku juga bakal marah Ay, kalo aku pake rok kependekan"

Ayla mendengus kesal. "Tau, wajar kok papah marah, tapi harus banget ya marah sampe ga kasih uang jajan. Aku masih anak sekolah, Sa. Bukan karyawan." Jelasnya.

"Iya sih. Eh btw ini dress serius ga akan kamu pake lagi?"

Ayla yang tengah asik memasukkan beberapa baju ke dalam kopernya kini menoleh menatap Isa. "Buang juga gapapa. Itu dress ga pernah aku pake sama sekali, jelek."

"Jelek? Seriusan kamu bilang gitu? Ini bukannya kamu banget? Ngetat, ngejreng, pendek, sexy. Kurang apalagi?"

Ayla menutup kopernya yang sudah penuh, senyum terpaksa terbit di bibir gadis itu. "Sa, itu dress dari kak Mahe. Menurut kamu, etis ga anak SMP dikasih hadiah ulang tahun kaya gitu?"

Isabella terdiam mendengar nama itu. Cepat cepat ia masukan dress itu kedalam tas besar berwarna hitam. Entah akan diapakan pakain pakaian itu, entah disumbangkan atau diwariskan? Entahlah. Bisa juga Ayla preloved, lumayan kan jadi uang?

"Pada kemana dah yang lain?" Tanya Isa setelah melipat baju terakhir yang katanya tak akan Ayla pakai lagi.

"Lupa kamu, Sa. Sekarang sabtu, ya liburan lah keluarga cemara itu" jawab Ayla merujuk pada Papah, ibu, dan adik tirinya.

Isa melangkah mendekati Ayla, duduk di samping gadis itu. "Kamu ga diajak?"

Sambil menyisir rambutnya yang lembut, Ayla mengangkat kedua pundaknya sebagai jawaban. "Engga, lagian kalo diajak juga aku ga minat."

"Udahlah!" Ucap Ayla lagi memutuskan tatapan sedih Isa.

Ayla sudah tak mau berlarut larut dalam kesedihan. Dan ia tak perlu dikasihani, hidupnya memang sudah begini. Mau ditangisi berjuta kali juga tak akan ada yang berubah, percuma.

Drrt!

Benda pipih berwarna pink itu bergetar. Menandakan pesan masuk, membuat Ayla beranjak dan menghampiri ponselnya yang ia simpan di atas nakas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two Side (Jay x Ningning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang