PART 2

52 14 1
                                    

Suara teriakan kesakitan dan barang-barang jatuh terdengar samar-samar seketika membuat Sakura berhentikan langkahnya . Niat awalnya untuk turun kedapur mengambil minuman terhenti , mencuba untuk mengikut arah suara, Sakura melangkah kaki dengan pelan seolah jejak kakinya menapak di lantai kayu . Memastikan pedengaranya benar , dia berhentikan langkahnya dihadapan kamar Sasuke . Suara itu terdengar seperti berada jauh dibawah kamar Sasuke , seolah-olah ada seseorang yang diseksa didalam . Apa terjadi sesuatu pada pria itu ? apa yang dilakukannya pada jam 2 pagi begini ? Rasa khawatirnya pada Sasuke membuat Sakura memberanikan diri untuk membuka pintu besar didepannya itu .

Sakura mengetuk kamar itu dengan pelan tetapi berhenti seketika kerana tidak ada jawaban , rasa takut tiba- tiba menerpanya , lalu tidak lama dengan memantapkan hati Sakura mencuba memulas knop pintu yang ternyata tidak dikunci itu.

Cklek ! Krekkkkkk..

Sunyi , suara teriakan tadi tiba-tiba berhenti , suara aneh tadi seolah-olah tidak pernah wujud . Untuk memastikan lagi Sakura mencuba masuk lebih dalam untuk melihat dengan jelas keadaan disana tapi aura dikamar besar ini terasa sangat dingin dan mengerikan . Kamar Sasuke yang aslinya gelap terasa makin gelap ketika ruangan itu hanya dicahayai oleh cahaya bulan yang terpapar dari balkon . Bukan suara hantu yang didengari tadi bukan? Sakura memang lebih takut hantu daripada manusia . Dengan jantung yang berdebar-debar dia mengurungkan niatnya untuk mengecek lebih dalam , khawatir melihat yang tidak-tidak , Sakura segera memutarkan kakinya menghadap kepintu untuk keluar .

Tapi belum sempat dia melangkah lebih jauh seseorang dengan kasar menarik tubuhnya dan membantingnya kekasur . Suara jeritannya terendam kerana sebuah tangan besar membekap mulutnya dengan kuat .

Sasuke !

" Berapa kali harus kukatakan supaya kau paham ? " Suara dan nafas Sasuke yang mendesis tepat didepan wajahnya membuat Sakura ketakutkan setengah mati . Sakura mendongakkan wajahnya untuk melihat wajah Sasuke dengan jelas , walaupun usahanya sia-sia kerana gelapnya kamar Sasuke .

"Ma..maaf aku hanya ..akhhh"

Belum sempat Sakura menghabiskan perkataannya Sasuke menjilat lehernya dan meraup bibir merah mudanya itu dengan kasar . Sakura terdiam membatu , ini ciuman pertamanya . Memang ini yang diinginkan Sakura untuk berbagi ciuman pertama dengan Sasuke tapi .. Belum sempat dia mencerna semua kejadian ini Sasuke kembali melumat bibirnya kuat , kali ini Sakura merasa bibirnya pedih , seperti terluka .

Melepaskan ciumannya sebentar, Sakura melihat Sasuke bangkit dari kasur membuka kancing kemejanya dan melemparnya asal dia hanya meninggalkan celana panjangnya saja . Sakura yang melihat itu tiba-tiba merasa gementaran . Sasuke kembali naik kekasur dan mengungkung tubuh kecilnya dibawah tanpa mengalihkan tatapan tajamnya .

"Tun..tunggu bukan seperti ini yang kumau.. ini salah " ucap Sakura terbata-bata , wajahnya yang telihat samar-samar merona merahan . Sakura dengan senang hati akan menyerahkan dirinya jika Sasuke melakukannya dengan lembut , bukan menuntut seperti ini , lagipula Sakura hanya mau kepastian, bukankah Sasuke sudah punya pacar ?

" Salah ? " Sasuke terkekeh pelan dengan nada mengejek " ini yang kau maukan dari dulu kan? " Sambungnya lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Sakura .

"Tidak , bukan seperti ini , aku memang menjaganya untuk diberikan pada suamiku dan kuharapkan kau menjadi suamiku, tapi ..apakah kau mencintaiku?" Dengan suara lirih Sakura menahan airmatanya dari keluar .

"Cinta ? ! Tidak ada cinta dalam kamus hidupku dan sampai matipun aku tidak akan jatuh cinta padamu .. " dengan suara mendesis dan ketawa sinis Sasuke , kata-kata tajamnya tepat menikam jantung Sakura . Sakit sekali , air mata yang sedaya-upaya ditahannya membasahi pipinya deras.

WORST THAN A DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang