REMINDER :
This book contains a lot of drama, dirty talks and mature content.
Jeno as Jevan
Karina as Kalista
Winter as Winona
Jaemin as Jemian🧸
Kalista mendengus sebal ketika seorang maid mengetuk pintu kamarnya. Padahal ini sudah jam sebelas malam.
"Kenapa Bi?" Tanya Kalista dengan nada ramah, walaupun dalam hatinya ia sudah mengatai-ngatai Maid yang ada di depannya ini karena mengganggu waktu istirahatnya.
"Ini—Tuan Jevan nyuruh saya buat ambil handuk karena dia habis berenang. Tapi saya ada urusan, jadi saya mau minta tolong kamu yang anterin handuknya ya! Ini!" Ucap Maid itu buru-buru sehingga membuat Kalista heran.
Bahkan ia belum mengiyakan ucapannya tapi Maid itu sudah pergi seenaknya, haduh Kalista merasa aneh ketika melihat gelagat orang itu. Memangnya malam-malam begini dia ada urusan apa sih? Padahal ini waktunya semua pekerja beristirahat.
Kalista kemudian pergi ke kolam berenang, sesudah sampai ia menggeser pintu kaca dan berjalan ke arah Jevan yang sudah naik dari kolam renang dan pria itu sekarang tengah berbaring di kursi lounger dekat kolam renang.
Seketika Kalista menjadi gugup ketika salah fokus, Kalista melihat tubuh Jevan yang shirtless itu menampilkan eight pack abs apalagi ditambah bulir-bulir di badan Jevan yang penuh otot itu terlihat gagah sehingga menambah kesan hot di matanya. Oke, Wajah Kalista rasanya memanas, ia merasa malu sendiri.
"Kalista?"
Kalista kemudian mendongkak ketika suara yang terdengar berat itu memanggilnya, "I—ini handuknya Pak."
"Tolong keringkan tubuh saya ya."
Kalista melotot, "Hah? Ma—maksudnya saya yang lap in ba—badan Bapak?"
"Iya, tangan saya sedang sakit. Tolong dibantu ya?"
Sial, rasanya Kalista menjadi susah bernafas ketika mendapat suruhan itu. Astaga, Masa hanya karena sakit tangan majikannya ini harus sampai memakai tenaga orang lain untuk mengeringkan badannya sih?
Kalista tersentak ketika saat tangannya disentuh oleh Jevan, Jevan menarik tangan Kalista yang memegang handuk itu pada dada bidangnya.
"Saya sudah kedinginan."
"Ba—baik Pak."
Kalista lalu mengelap badan Jevan dari mulai wajah, leher, dada hingga punggung dengan telatan. Selama Kalista melakukan pekerjaan itu, mata Jevan terus melihat setiap pergerakan Kalista dengan intens, sehingga Kalista yang ditatap seperti itu merasa semakin gugup.
Mata Kalista yang berusaha menghindar dari tatapan itu, menjadi salah tatap ketika mata Kalista tidak sengaja melihat gundukan di tengah-tengah selangkangan Jevan itu tercetak sangat jelas.
Dan tanpa sadar Kalista juga mengelap paha Jevan sambil matanya memandangi gundukan itu. Namun beberapa detik kemudian ia mengerjapkan matanya, "Ma—maaf Pak saya la—lancang, saya gak sadar. Maaf maaf" Ucap Kalista dengan takut, ia mendongkak dan menatap Jevan—namun ia semakin meremang ketika melihat sorot mata Jevan yang terlihat sayu dan seperti ingin memakannya.
"Yang didalam belum kamu lap, penis saya" Kata Jeno dengan nada yang terdengar berat.
Kalista menelan salivanya dengan susah payah, "Ta—tapi Pak—itu area privasi—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter
Fanfiction"Pak saya disini tuh kerja jadi Babysitter, bukan jadi Mommy nya anak-anak Bapak!"