Hello! Sorry ya guys aku lama update karena lagi hectic sama kerjaan, terus aku disini happy banget ternyata di chapter kemarin votenya udh 100+ AAAAA TERIMA KASIH BANYAK GUYS AKU SENENG BANGET!
Sekarang aku udah update ya ini, selamat membaca~
🧸
"Lily sama Liam dimana ya? Disini? Tidak ada! Ah disini? Eih tidak ada juga! dimana ya kalian? aduh jago-jago banget sih sembunyinya sampe Daddy gak bisa nemuin kalian, Awas aja yaaa."
Jevan, Lily dan Liam sekarang ini sedang bermain petak umpet. Bagian yang mengumpat disini itu adalah si kembar dan Jevan bagian yang mencari mereka.
Sebenernya Jevan tau keberadaan si kembar, tapi karena ia ingin bermain-main dulu jadi ia mengulur waktu seolah-olah ia tidak tau keberadaan mereka.
"Duh kaki Daddy pegal, Daddy izin duduk dulu ya."
Jevan lalu duduk, ia duduk sambil memperhatikan anaknya yang sedang bersembunyi dibalik bantal sofa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan sengaja Jevan mengulurkan tangannya lalu mengelitiki telapak kaki Liam yang sudah terpapang jelas didepan matanya.
"Hihihi geyi~" Kaki itu memberontak diiringi suara cekikikan dari bantal sofa itu.
"Woahh ini kaki apa? Ini seperti kaki monster?! woah disini ada kaki Monster!" Ucap Jevan dengan suara yang dibuat dramatis sambil menggenggam kaki kecil itu.
"No Daddy itu kaki Liam! Bukan kaki monstel!!!" Jawab Liam sambil membuang bantal sofa itu tanpa sadar sehingga wajahnya terpapang jelas di depan wajah Jevan.
"BOO! Liam ketemu!"
"AAA DADDY~" Rengek Liam setelah sadar Jevan mengerjainya.
"Liam kalah, harus makan sayur yang banyak!"
"Ndak mauuuuuu!"
"Eh janjinya apa tadi kalau Liam kalah?" Tanya Jevan lagi.
Liam memilin tangannya sambil menunduk lesu, "Makan sayul yang banyak."
"Nah, janji itu harus ditepati kan. Abis ini kita makan sayur yang banyak! Okay?"
"Ote Daddy" Ucap Liam dengan nada lirih, Sikembar memang susah sekali memakan sayur jadi Jevan sengaja membuat Liam dan Lily menggunakan perjanjian itu dan mereka menerimanya.
"Lily dimana Dad?"
"Lily di-"
"Lily kamu ngapain Sayang? Kenapa sembunyi disana hey?" Suara Kalista terdengar di area dapur.
Mendengar ucapan itu mereka pun menghampiri Kalista dan disana mereka langsung tertawa melihat posisi Lily yang begitu konyol dan menggemaskan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
