Hi all, Happy Reading!!
***
Sesi makan malam pun tiba, Angkasa berjanji akan datang namun tidak di jam yang tepat karena ia harus mengerjakan sesuatu. Aylira pun sedari tadi tidak aktif, membuat dirinya sangat gelisah hari ini.
"Selamat malam pak Reynand" ucap calon mertua nya.
"Selamat malam.. panggil saya Reynand saja.." jawabnya sambil menjabat tangan Radit dengan sangat sopan dan berwibawa.
Reynand mengobrol banyak hal dengan kedua calon mertua nya, dimana Calon istri nya belum sampai juga karena terkena macat di jalan di tambah Anak laki-laki nya sangat susah di hubungi.
hampir setengah jam akhirnya ia mendapat kabar kalau calon istri nya suda sampai di lobby, Reynand dengan bahagianya akan bertemu dengan perempuan itu untuk pertama kali nya.
Perempuan yang di tunggu pun datang dan langsung duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Reynand, sungguh ia tidak menyangka kalau perempuan ini cantik sekali, Lebih cantik daripada mantan istrinya yang sudah pergi untuk selamanya.
Reynand menjulurkan tangannya, "Reynand Wechielze"
Perempuan itu membeku. Ia tidak asing dengan mana belakang milik calon suami nya, Nama itu adalah nama belakang Kekasihnya, Angkasa.
"Putri Aylira" Ucap nya sambil menjabat tangan laki-laki dewasa itu.
Air mata Aylira meluncur begitu saja, Ia sama sekali tidak pernah membayangkan kalau ia di jodohkan dengan Ayah dari pujaan hati nya. Apa Aylira bisa melanjutkan perjalanan ini? Aylira sungguh tidak sanggup kalau ini bukan karena ayah nya.
"Ternyata saya tidak asing dengan kamu.. Kamu yang mengajar di sekolah Anggara Kasih 1 kan?" Aylira mengangguk ragu.
"Lho, Reynand sudah mengenal Lira rupanya.." Sahut Sarah, ibu Aylira.
"Kebetulan Anak saya sekolah disana Bu, dan saya salah satu donatur terbesar di Anggara Kasih." Jelas Reynand
"Saya tidak pernah tau bapak.." Ucap Aylira penasaran, karena ia yang suda mengajar hampir tiga tahun tidak pernah mendengar nama itu. Pantas saya, semua guru tunduk dengan Angkasa.
Reynand tersenyum, "saya merahasiakan itu, karena Angkasa."
"Oh iya, omong-omong anaknya mana? apa tidak datang?" tanya Radit.
"Angkasa sedang menuju kesini" Aylira terpaku mendengar pertanyaan itu, ini tidak mungkin ia harus satu meja dengan kekasih dan calon suaminya yang dimana mereka adalah ayah dan anak.
Aylira harus mengatakan apa kepada Angkasa.
Tidak lama dari perbincangan tersebut, Angkasa mendatangi meja itu dengan sangat santai. Ia tidak terkejut sama sekali, membuat Aylira bingung sambil berkaca-kaca melihat kehadiran.
'bagaimana bisa aku tinggal dengan laki-laki yang aku cintai, tapi aku sebagai ibu tiri nya?' batin Aylira bertanya.
"Malam semua, saya Angkasa anaknya Papa Reynand" Ucap Angkasa memperkenalkan diri dan langsung mencium tangan orang tua Aylira, sekaligus ia menjabat tangan kekasihnya sendiri.
Reynand sangat senang, melihat anaknya bisa menerima ini semua.
"Aylira, Perkenalkan ini Angkasa Lian Wechielze" Angkasa tersenyum kepada Aylira membuat ia ingin menangis di tempat.
Perempuan itu menelan ludahnya, "Angkasa merupakan salah satu murid saya pak.. saya sangat tau pribadi Angkasa, baik dan ber prestasi" Ucap Aylira sambil menahan tangis.
"Jadi gimana? ibu mau kan jadi ibu tiri saya? Plis bu, papa saya ini orang baik lho dia pasti sangat menyayangi ibu.." Tantang Angkasa yang membuat Aylira sangat ketakutan bercampur tangis di dalam hati, rasanya sakit sekali.
"jadi gimana sayang?" Tanya Radit kepada Aylira.
Dengan menelan ludah yang sangat berat, Aylira menjawab "Aylira..... terima karena ayah"
Semua orang berbahagia, Kecuali Aylira dan Angkasa.
Mata dan tangan Angkasa yang sangat sibuk bersama ponselnya membuat hati Aylira semakin teriris, pasti laki-laki itu sedang menyimpan amarahnya.
Ting!
Ting!
Ting!Ponsel Aylira berbunyi singkat namun banyak,
berondong ❤️
bilang sama papa, lo udah ga perawan
gua yg harus jadi orang pertama
bukan bokap bokap itu.Aylira sungguh tidak mengerti maksud dari pesan tersebut, namun tidak mungkin ia meminta penjelasan sekarang harus di waktu yang tepat.
"yah, bu.. aku bole bicara berdua dengan pak Reynand?" izin Aylira sopan yang di angguki oleh kedua orang tuanya. Kedua calon itu beranjak dari kursi nya dan menjauh dari yang lainnya.
Angkasa tersenyum, Ia yakin perempuan itu akan selalu menuruti perintah nya.
kasih bintang yaa! 😗🫰🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
AYLIRA 21+
General FictionOn Going!! Percintaan nya sangat baik-baik saja ketika bertemu berondong yang membuatnya jatuh hati sedalam-dalamnya, sampai memimpikan mereka akan abadi selamanya. Namun, suatu ketika Aylira harus menikah dengan Duda beranak satu. bagaimana jika be...