Aku telah lantang tuan

0 0 0
                                    

Wajahmu yang terlihat teduh menyejukkan

Tuturmu yang lugas menancap lekat di ingatan

Senyummu lembut menambah kesukaanku ketika

Lirik matamu ikut bergerak mengiring syahdu tatapmu

Namun, ruang hatimu bukan untukku

Tujuanmu bukan aku

Do'amu tak terselip namaku

Tak seperti aku, yang mulai gila inginkanmu

Mulai ingin ku sebut lantang dirimu dalam doaku.

Tuhan, jadikan dia milikku!.

Lantas, apa aku pantas tuan?

Apa aku telah lancang mengisi hari hariku dengan men angankan dirimu?

Apa aku berhak menyebut namamu dalam bait do'aku?

Maaf, aku tak dapat mengkhiri perasaanku

Tapi, aku bisa lebih lama lagi menyembunyikan harapanku

Aku bisa lebih keras lagi mengunci anganku

Aku bisa lebih dalam lagi menyimpan perasaanku.

Maaf tuan. Aku lancang menancapkan dirimu dalam ingatkumengukir namamu di hatiku, dan mengharapkan dirimu menjadi milikku.

Maaf tuan!

ستى رحمه١٦٤

Rantaian PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang